Benarkah video itu adalah puluhan ribu tenaga kerja asing (TKA) dari China yang sedang berbuat ulah di Morowali?
Penelusuran Fakta:
1. Video mogok kerja
Membandingkan dengan pemberitaan dari media lokal di Sulawesi pada 24 Januari 2019, video itu bukanlah tentang puluhan ribu TKA China yang sedang berulah dan membahayakan.
Peristiwa di Morowali itu sebenarnya adalah unjuk rasa dan aksi mogok kerja ribuan buruh di PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Ribuan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Federasi Pertambangan dan Energi Pengurus Komisariat PT. Indonesia Morowali Industrial Park (SB-FPE PK IMIP) mogok kerja massal sebagai bentuk penolakan atas Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) sebesar 20 persen.
Dikutip dari suluhmerdeka com Ketua SB-FPE PK IMIP Handi dalam orasinya mengatakan mogok kerja ini adalah bentuk aksi penolakan surat keberatan dari gabungan beberapa pengusaha pertambangan dan industri di Morowali yang dimotori PT. IMIP.
Ia menilai, penolakan kenaikan UMSK 20% oleh beberapa pengusaha tersebut tidak beralasan. Pasalnya, kenaikan itu sudah disepakati oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Serikat Pekerja selaku perwakilan buruh, kemudian diusulkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) ke Gubernur Sulteng.
2. Bantahan
PT IMIP sendiri sudah menyatakan bahwa isi video yang beredar di Youtube adalah salah. Koordinator Media Relations PT. IMIP, Dedy Kurniawan mengatakan, video bukan aksi buruh asing.
“Masya Allah, ini adalah demo karyawan indonesia hari ini menuntut kenaikan UMSK. Bukan TKA yg demo. Pelakunya ini merekam gambar yang ia putar dari hp. Maksudnya, gambar video yg direkam ulang lalu dikomentari. Lihat pinggir gambar. Jahat sekali hoax ini,” kata Dedy dikutip dari suluhmerdeka com.
3. Jumlah TKA China
Menurut CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Alexander Barus, jumlah TKA China di kawasan industri Morowali saat ini sekitar 3.121 orang. TKA tersebut terbagi menjadi dua jenis yaitu TKA yang bekerja sebagai kontraktor dan yang bekerja dibidang operasional.
Ia menjelaskan TKA Cina yang bekerja sebagai kontraktor akan langsung kembali ke negaranya setelah pekerjaan selesai. "Yang tinggal agak lama itu yang TKA bagian operasional," kata dia di kantor IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah, sebagaimana ditulis Tempo Senin malam, 6 Juli 2018.
Menurut dia pihaknya akan terus mengurangi jumlah TKA yang bekerja di IMIP salah satunya dengan sistem tandem. Sistem tandem tersebut dimaksudkan agar ada transfer ilmu antara TKA dan pekerja lokal.
"Kami tandemkan satu Cina satu Indonesia. Kalau sudah bisa, orang China nanti keluar dan digantikan Indonesia," ujar dia.
Alex menjelaskan saat ini pihaknya sudah mulai menggantikan tenaga teknis TKA di lapangan dengan tenaga kerja Indonesia. Namun, ia menjelaskan ada beberapa pekerjaan yang memang belum memungkinkan untuk mengganti TKA dengan tenaga kerja Indonesia.
"Salah satunya itu seperti yang berhubungan dengan furnace, kan itu panas sekali. Nah orang kita belum bisa tahan dekat-dekat dengan furnace itu," ujar dia.
Kepala Staf Kepresidenan, Dr Moeldoko juga membantah kabar bahwa video tersebut adalah TKA yang berdemo. Dia memastikan bahwa demonstrasi pekerja tersebut untuk menuntut kenaikan upah. “Jangan termakan berita hoax,” ujar Moeldoko pada Jumat, 25 Januari 2019.
Menurut Moeldoko, tuntutan para pekerja kini sedang dibahas secara tripartit. Pertemuan perwakilan pekerja, perusahaan, dan pemerintah daerah sedang memformulasikan berapa kenaikan yang pas bagi pekerja. Kenaikan harus sesuai dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
“Sebaiknya kita semua saling bersabar menunggu hasil perundingan,” kata Moeldoko. Dia berharap selama proses perundingan tidak ada aksi intimidasi. Sehingga, semua pihak bisa berpikir dan merumuskan secara jernih.
Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) memiliki 16 perusahaan yang bekerja di dalamnya. Berdasarkan data per 31 Juli 2018 yang diterima Tempo, total pekerja di IMIP yaitu 28.568 orang. Angka tersebut terbagi menjadi dua yaitu tenaga kerja asing dan tenaga kerja Indonesia.
Jumlah tenaga kerja Indonesia yang bekerja langsung di kawasan IMIP yaitu 25.447 orang. Sedangkan tenaga kerja asing yang bekerja langsung di kawasan berjumlah 3.121 orang. Jika dihitung berdasarkan total pekerja langsung di kawasan IMIP yaitu sebesar 10,9 persennya adalah TKA Cina.
Tenaga kerja asing tersebut tersebar di 16 perusahaan dengan jumlah terbanyak berada di PT Indonesia Guang Ching Nickel & Stainless Steel Industry (GCNS) sebesar 833 orang. Sementara itu PT Sulawesi Mining Investment (SMI) memiliki 597 TKA dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel sebanyak 556 TKA Cina.
Sementara itu, jumlah tenaga kerja terserap atau pekerja tak langsung dalam industri pendukung kawasan IMIP seperti kontraktor dan supplier yaitu sebesar 53.594 orang.
Kesimpulan
Dari fakta-fakta tersebut, bisa disimpulkan bahwa video yang menyatakan ada puluhan atau ratusan ribu TKA China yang sedang berbuat ulah di Morowali adalah keliru.
Sumber
https://cekfakta.tempo.co/fakta/113/fakta-atau-hoax-benarkah-video-puluhan-ribu-tka-china-berulah-di-morowali
Penelusuran Fakta:
1. Video mogok kerja
Membandingkan dengan pemberitaan dari media lokal di Sulawesi pada 24 Januari 2019, video itu bukanlah tentang puluhan ribu TKA China yang sedang berulah dan membahayakan.
Peristiwa di Morowali itu sebenarnya adalah unjuk rasa dan aksi mogok kerja ribuan buruh di PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Ribuan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Federasi Pertambangan dan Energi Pengurus Komisariat PT. Indonesia Morowali Industrial Park (SB-FPE PK IMIP) mogok kerja massal sebagai bentuk penolakan atas Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) sebesar 20 persen.
Dikutip dari suluhmerdeka com Ketua SB-FPE PK IMIP Handi dalam orasinya mengatakan mogok kerja ini adalah bentuk aksi penolakan surat keberatan dari gabungan beberapa pengusaha pertambangan dan industri di Morowali yang dimotori PT. IMIP.
Ia menilai, penolakan kenaikan UMSK 20% oleh beberapa pengusaha tersebut tidak beralasan. Pasalnya, kenaikan itu sudah disepakati oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Serikat Pekerja selaku perwakilan buruh, kemudian diusulkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) ke Gubernur Sulteng.
2. Bantahan
PT IMIP sendiri sudah menyatakan bahwa isi video yang beredar di Youtube adalah salah. Koordinator Media Relations PT. IMIP, Dedy Kurniawan mengatakan, video bukan aksi buruh asing.
“Masya Allah, ini adalah demo karyawan indonesia hari ini menuntut kenaikan UMSK. Bukan TKA yg demo. Pelakunya ini merekam gambar yang ia putar dari hp. Maksudnya, gambar video yg direkam ulang lalu dikomentari. Lihat pinggir gambar. Jahat sekali hoax ini,” kata Dedy dikutip dari suluhmerdeka com.
3. Jumlah TKA China
Menurut CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Alexander Barus, jumlah TKA China di kawasan industri Morowali saat ini sekitar 3.121 orang. TKA tersebut terbagi menjadi dua jenis yaitu TKA yang bekerja sebagai kontraktor dan yang bekerja dibidang operasional.
Ia menjelaskan TKA Cina yang bekerja sebagai kontraktor akan langsung kembali ke negaranya setelah pekerjaan selesai. "Yang tinggal agak lama itu yang TKA bagian operasional," kata dia di kantor IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah, sebagaimana ditulis Tempo Senin malam, 6 Juli 2018.
Menurut dia pihaknya akan terus mengurangi jumlah TKA yang bekerja di IMIP salah satunya dengan sistem tandem. Sistem tandem tersebut dimaksudkan agar ada transfer ilmu antara TKA dan pekerja lokal.
"Kami tandemkan satu Cina satu Indonesia. Kalau sudah bisa, orang China nanti keluar dan digantikan Indonesia," ujar dia.
Alex menjelaskan saat ini pihaknya sudah mulai menggantikan tenaga teknis TKA di lapangan dengan tenaga kerja Indonesia. Namun, ia menjelaskan ada beberapa pekerjaan yang memang belum memungkinkan untuk mengganti TKA dengan tenaga kerja Indonesia.
"Salah satunya itu seperti yang berhubungan dengan furnace, kan itu panas sekali. Nah orang kita belum bisa tahan dekat-dekat dengan furnace itu," ujar dia.
Kepala Staf Kepresidenan, Dr Moeldoko juga membantah kabar bahwa video tersebut adalah TKA yang berdemo. Dia memastikan bahwa demonstrasi pekerja tersebut untuk menuntut kenaikan upah. “Jangan termakan berita hoax,” ujar Moeldoko pada Jumat, 25 Januari 2019.
Menurut Moeldoko, tuntutan para pekerja kini sedang dibahas secara tripartit. Pertemuan perwakilan pekerja, perusahaan, dan pemerintah daerah sedang memformulasikan berapa kenaikan yang pas bagi pekerja. Kenaikan harus sesuai dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
“Sebaiknya kita semua saling bersabar menunggu hasil perundingan,” kata Moeldoko. Dia berharap selama proses perundingan tidak ada aksi intimidasi. Sehingga, semua pihak bisa berpikir dan merumuskan secara jernih.
Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) memiliki 16 perusahaan yang bekerja di dalamnya. Berdasarkan data per 31 Juli 2018 yang diterima Tempo, total pekerja di IMIP yaitu 28.568 orang. Angka tersebut terbagi menjadi dua yaitu tenaga kerja asing dan tenaga kerja Indonesia.
Jumlah tenaga kerja Indonesia yang bekerja langsung di kawasan IMIP yaitu 25.447 orang. Sedangkan tenaga kerja asing yang bekerja langsung di kawasan berjumlah 3.121 orang. Jika dihitung berdasarkan total pekerja langsung di kawasan IMIP yaitu sebesar 10,9 persennya adalah TKA Cina.
Tenaga kerja asing tersebut tersebar di 16 perusahaan dengan jumlah terbanyak berada di PT Indonesia Guang Ching Nickel & Stainless Steel Industry (GCNS) sebesar 833 orang. Sementara itu PT Sulawesi Mining Investment (SMI) memiliki 597 TKA dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel sebanyak 556 TKA Cina.
Sementara itu, jumlah tenaga kerja terserap atau pekerja tak langsung dalam industri pendukung kawasan IMIP seperti kontraktor dan supplier yaitu sebesar 53.594 orang.
Kesimpulan
Dari fakta-fakta tersebut, bisa disimpulkan bahwa video yang menyatakan ada puluhan atau ratusan ribu TKA China yang sedang berbuat ulah di Morowali adalah keliru.
Sumber
https://cekfakta.tempo.co/fakta/113/fakta-atau-hoax-benarkah-video-puluhan-ribu-tka-china-berulah-di-morowali