Bawaslu Wonosobo Ajak Semua Pihak Awasi Jalannya Kampanye.


Wonosobo - Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 17 April 2019 mendatang kini telah memasuki tahap krusial yakni kampanye. Tak ingin kendor dalam pengawasannya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Wonosobo mengajak semua pihak, terutama insan media untuk berperan serta mengawasi jalannya kampanye.

Acara Kegiatan Rapat Kerja Teknis Bawaslu dengan media yang diprakasai oleh Bawaslu Wonosobo mengangkat tema Peran Media Dalam Pengawasan Pemilu 2019 berlangsung di Hotel Surya Asia. Dalam kesempatan ini Bawaslu mengundang para wartawan media di Wonosobo baik cetak, elektronik dan online, Rabu (20/02/2019).



Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Wonosobo, Sumali Ibnu Chamid menyampaikan, pihaknya terus melakukan langkah - langkah pendekatan komunikasi lintas komunitas, sebagai bentuk nyata pencegahan dan penangkalan berita bohong (hoax), yang gencar bermunculan di media khususnya online.

Berbagai isu SARA, agama dan etnis kerap dipolitisir oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, oleh karena itu Banwaslu meminta peran media dalam menangkal pemberitaan bohong (hoax),
"Agar masyarakat lebih cerdas membedakan  sumber pemberitaan yang tidak benar, sehingga menjelang pemilu 2019 ini  terlihat damai dan sejuk ," tandasnya.

Lebih lanjut, pihaknya telah mengagendakan 14 kegiatan dengan komunitas sampai Maret mendatang. Komunitas tersebut menjadi sasaran upaya memberantas berita bohong, jangan sampai masyarakat terjebak dalam arus sumber pemberitaan yang tidak benar," tandasnya.

Salah satu yang menjadi sasaran dalam komunitas tersebut adalah kalangan jurnalis. "Tepatnya hari ini seluruh para teman-teman jurnalis dari media cetak, media online maupun radio di wilayah Wonosobo diajak mensinergikan antara tugas dan kewenangan Banwaslu, pasalnya berita hoax memiliki jangkauan pembaca lebih luas, sehingga perlu mendapatkan pembekalan teknis mengenai hoax, sara, money politic," tuturnya.

Ditambahkan, menurutnya, peran jurnalis sangat dibutuhkan, terlebih terkait pemberitaan yang beredar di masyarakat. Pada pemilihan umum tahun ini, lanjutnya, terdapat perbedaan pola kampanye, dimana mayoritas calon legislatif maupun presiden cenderung memanfaatkan platform media sosial.
Itu sebabnya, Bawaslu membutuhkan peran dan dukungan jurnalis sebagai pembanding informasi serta media klarifikasi berita hoax yang menyebar di masyarakat.

"Dimana saat ini pihaknya terus giat melakukan pencegahan, dan selalu  menghimbau kepada masyarakat Wonosobo agar dapat mencerna dalam menerima informasi serta mengklarifikasi berita secara mendalam pada platform media sosial ataupun media mainstream agar memperoleh kebenaran suatu informasi yang beredar," pungkasnya.

Reporter : Sukirno
Lebih baru Lebih lama