Jakarta - Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin bertemu General Supervisior Pendirian Museum Assalamu Alaika Ya Rasulullah, Nasir Al Zahrani, di Mekkah. Pertemuan itu membahas rencana kelanjutan pembangunan museum Rasulullah di Indonesia.
Nasir menyebut pendirian museum rencananya terdapat di beberapa negara, dalam pertemuan yang berlangsung pada Rabu (13/2/2019) waktu setempat itu seperti keterangan tertulis yang diterima detikcom. Rencana tersebut juga mendapat sambutan hangat dari pemerintah Kerajaan Saudi, sejumlah mukti, dan pimpinan pemerintahan di Timur Tengah. Sebanyak 25 negara telah menawarkan diri untuk membangun museum Rasulullah ini.
Menurut Nasir, museum yang diberi nama Assalamu Alaika Ya Rasulullah ini akan menjadi museum modern dan terlengkap dengan sistem digital atau alat peraga yang canggih. Semua koleksi-koleksi penting berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW dapat disaksikan profilnya dalam museum tersebut. Ia menambahkan, masyarakat khususnya umat Islam akan mendapat informasi tentang Nabi Muhammad dan islam yang penuh cinta kasih.
Menanggapi rencana tersebut, Ketua Harian Dewan Mesjid Indonesia, Syafruddin menyambut baik gagasan Nasir Al Zahrani dan timnya. Menurut Syafruddin, pesan pesan dari museum ini sangat penting diketahui generasi penerus sehingga gambaran jejak tentang islam tidak terputus.
Syafruddin mengatakan Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia sangat berkepentingan dan relevan untuk menjadi salah satu negara yang ikut mengembangkan museum ini. Karena museum tersebut dapat menjadi forum pembelajaran tentang islam sekaligus obyek wisata religius.
Syafruddin mengaku akan mengkomunikasikan hal tersebut kepada Ketua Umum DMI Jusuf Kalla yang juga Wakil Presiden RI. Menurut Syafruddin, segala keputusan tentang pembangunan Museum akan diserahkan kepada Jusuf Kalla.
"Yang juga sebagai orang tua kami," kata Syafruddin kepada para pendiri museum.
Sumber