Pasca Banjir, Pemerintah Kota Pekalongan Giatkan Penambalan Jalan Rusak


Pekalongan - Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan akan mulai mengupayakan perbaikan ruas jalan yang rusak akibat musibah banjir yang melanda hampir seluruh Kota Pekalongan berupa penambalan jalan. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kota Pekalongan, Bambang Sugiarto, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (04/01/2019).
Disampaikan Bambang, akibat banjir yang terjadi pada Minggu lalu mengakibatkan beberapa ruas jalan rusak dan berlubang yang dapat menganggu kenyamanan dan aktivitas warga sekitar sedikit terganggu," ucapnya.

“Saat ini ada beberapa ruas jalan pasca banjir di hari Minggu lalu misalnya di daerah Pabean, Pasirsari, Bandengan, Kramatsari  kondisi jalan kalau belum di beton akan rusak. Dan juga ada beberapa ruas jalan yang biasanya tidak terkena banjir, namun karena banjir yang melanda hampir merata di seluruh Kota Pekalongan ikut banjir juga,” ucap Bambang.

Dari pendataan di lapangan, Bambang mengungkapkan di Jalan Darkat Pabean, Jalan Bukhori Pabean, Jalan Pramuka Pabean, Jalan Samanhudi Pasirsari, Jalan Angkatan 66 di dekat SMK Negeri 3 Kota Pekalongan hampir setiap saat tergenang terutama saat terjadi hujan lebat, selanjutnya Jalan Kramatsari Gang I-III kondisi jalan memang perlu penanganan, Jalan Selat Karimata sering tergenang banjir, dan Jalan Samudra serta Jalan Samudra Pasai yang kondisinya sudah mulai rusak dan sering tergenang selain dampak dari banjir namun juga akibat proses kontruksi pengadaan tanggul yang sering dilewati angkutan berat dan juga desain beban melebihi yang direncanakan. Total kerugian akibat kerusakan jalan yang disebabkan banjir di Kota Pekalongan mencapai Rp 9 Milliar,"tandasnya.

Disampaikan Bambang, penambalan jalan di tahun 2019 direncanakan berdasarkan tingkat skala prioritas. Menurut Bambang, berdasarkan skala prioritas, ruas jalan yang memerlukan penanganan segera ialah di Jalan Pramuka Pabean dan Jalan Samanhudi," jelasnya.

“Kita menentukan berdasarkan skala prioritas. Menentukan yang paling urgent diantara urgent tadi. Yang sudah dianggarkan tahun 2019 di  Jalan  Pramuka dan Samanhudi. Untuk Jalan Pramuka Rp 1,5 Milliar, sedangkan Jalan Samanhudi Rp 750 juta yang teralokasikan tahun ini. Ruas jalan lain secara bertahap akan kita tangani. Estimasi kerusakan jalan akibat banjir 9 M kerugiannya, rekonstruksinya pasti akan jauh lebih besar,” terang Bambang.

Bambang menambahkan perbaikan jalan yang rusak akibat banjir juga akan didukung dengan upaya normalisasi saluran drainase untuk mengurangi genangan air," tuturnya.
“ Terkait normalisasi saluran drainase, kita akan bersinergi dengan bidang SDA. Permasalahan jalan itu ada banyak sektor yang mendukung. Sambil menangani jalannya, saluran-saluran drainase itu juga akan kita tata sehingga rumah-rumah pompa yang telah dibangun Pemkot melalui bidang SDA bisa mengurangi genangan pada saluran drainase yang dilewati,” imbuh Bambang.

Reporter : SNO
Lebih baru Lebih lama