Cabang Olahraga Renang Terkendala Infrastruktur


Purbalingga - Prestasi olahraga renang di Purbalingga terkendala infrastruktur untuk latihan yakni kolam renang.

Kendala tersebut membuat Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kabupaten Purbalingga tidak mengirimkan atletnya di kejuaraan Porprov tahun lalu (2018). Namun demikian dengan berbagai keterbatasan, pembinaan olahraga renang tetap dilakukan, salah satunya dengan bekerjasama dengan pihak Owabong menggelar kejuaraan Rekor Owabong Nglenangi 1.000 meter (12/2).



Menurut ketua panitia Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2019 tingkat Kabupaten Purbalingga, Dwi Bangun Ari Bawono,“Owabong sangat mengapresiasi kegiatan ini, hadiah yang dilombakan untuk juara 1 mendapatkan Rp 1 juta, juara 2 mendapatan Rp 750 rb, dan juara 3 mendapatkan 500 ribu. Disamping itu juga kita kasihkan tropy untuk pemenang rekor untuk juara 1 , 2 dan 3,” tambahnya.

Untuk meningkatkan prestasi renang di tingkat lebih tingggi, Bangun berharap agar para perkumpulan renang di Purbalingga melakukan pembinaan dengan benar. Pembinaan yang dilakukan usia dini sekarang lebih mementingkan renang jarak pendek. Padahal diusia dini harus dilakukan penguatan otot jantung, satu-satunya jalan adalah melatih renang jarak jauh.

Data dari Panpel Popda pada kejuarann tersebut dipertandingkan untuk SD, SMP dan SMA untuk nomor gaya bebas 50 meter, 100, meter, 200 meter dan 500 meter. Kemudian juga dipertandingkan gaya dada dan gaya ganti dengan jarak seperti gaya bebas, serta ada renang estafet.

Sedangkan untuk tingkat SD di gaya dada dan gaya ganti mempertandingkan jarak 100 meter, sedangkan untuk gaya bebas di jarak 50 meter, 100 meter, dan 200 meter, serta mempertandingakan gaya ganti perseorangan.


Sumber
Lebih baru Lebih lama