Ramadhan, Momentum Terbaik Merajut Kembali Persaudaraan Usai Pemilu 2019



JAKARTA – Pada 17 April 2019, bangsa Indonesia telah selesai menggelar puncak pesta demokrasi lima tahunan yakni Pemilihan Umum atau Pemilu, bukan hanya pemilih di Indonesia, namun WNI yang berada di luar negeri pun mendapatkan kesempatan untuk memilih wakil rakyat dan pemimpin yang terbaik untuk periode lima tahun mendatang, 2019-2024.


Proses penghitungan suara real count oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI masih berlangsung dan rakyat pun dituntut untuk tidak terprovokasi dengan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan dan kegaduhan serta bersabar menunggu hasilnya. Namun, apapun hasilnya, harus diterima dengan lapang dada, legowo dan bersyukur karena sebenarnya yang menang adalah rakyat Indonesia, karena Pemilu 2019 bisa berlangsung dengan aman dan damai.

Demokrasi di Indonesia yang tercermin dari penyelenggaraan Pemilu 2019 ini juga mendapat pujian dari dunia Internasional yang merasa kagum dengan keberhasilan Pemerintah menggelar Pilpres dan Pileg secara bersamaan dengan baik dan lancar.

Oleh karena itu, selama menunggu hasil Pemilu masyarakat diharapkan untuk bisa terus menjaga persatuan dan kedamaian apalagi momen ini berlanjut hingga bulan puasa atau Ramadhan.

Sebagai negara yang menjunjung tinggi asas demokrasi, tentu saja selama berlangsungnya Pemilu terdapat gejolak, perbedaan pendapat dan prinsip, itu hal wajar. Namun diharapkan agar Ramadhan menjadi momentum terbaik untuk merajut kembali persaudaraan, persatuan dan kesatuan. Bagaimanapun juga, kita tetap terus menjaga ukhuwah yang selama ini sudah terjaga dengan baik.

Kesucian bulan Ramadhan semestinya dimaknai oleh anak bangsa untuk saling merangkul dan menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama, karena bagaimanapun kita adalah satu, satu nusa satu bangsa, dan satu bahasa.

Demikian agungnya ramadhan, sehingga jika direnungi, semua aspek akan terkait di dalamnya dan akan menghasilkan hikmah besar dan luar biasa jika mampu mencermatinya secara mendalam.

Selain itu, masyarakat juga patut diberikan semangat untuk bersabar dan memberikan waktu kepada KPU, agar bisa bekerja dengan tenang, sehingga penghitungan suara yang sedang dilakukan bisa terlaksana dengan baik serta bisa dipertanggungjawabkan.

Seluruh umat Islam juga diyakini mampu mempersiapkan diri lahir dan batin serta menyucikan diri dari penyakit hati dengan meninggalkan berita bohong yang sempat dipercayai pada saat memasuki masa pemilihan umum, pikiran jahat, rasa dengki dan iri hati serta sombong, agar puasa nanti diterima oleh Allah SWT.

Lebih baru Lebih lama