PURWOKERTO - Problematika sosial seperti diskriminasi pada penyandang disabilitas, penelantaran terhadap anak pekerja migran hingga intoleransi kepada kelompok penghayat kepercayaan dan transpuan masih sekali waktu terjadi di masyarakat. Peran aktif berbagai pihak diperlukan agar persoalan tersebut tidak menimbulkan kerentanan sosial.
Mengenalkan berbagai bentuk isu-isu sosial tersebut kepada masyarakat, khususnya pada generasi millenial dilakukan oleh FISIP Unsoed, bekerjasama dengan The Asia Foundation, Yayasan Satu Nama, dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya dan Lingkungan Hidup (LPPSLH).
Usaha tersebut dilakukan dengan Program Peduli yaitu "Festival Peduli Goes To Campus' yang berlangsung pada Kamis 27 Juni 2019 di lingkungan kampus FISIP Unsoed Purwokerto.
Obi Suharjono selaku Ketua Pelaksana Kegiatan mengatakan bahwa tema yang diambil untuk kali ini adalah "Mendobrak Batas Menolak Keterbatasan".
Kegiatan yang dibuka oleh Dekan FISIP Unsoed Purwokerto ini meliputi diskusi-diskusi di kelas paralel dengan topik: anak pekerja migran, disabiltas, kepercayaan leluhur, masyarakat adat, restorasi HAM dan transpuan.
Ketua Manajer Program LPPSLH Barid Haryanto yang juga salah satu narasumber pada kelas paralel mengatakan bahwa kegiatan ini adalah salah satu langkah agar diskriminasi dan stigma buruk terhadap kaum minoritas tidak kembali muncul.
Kegiatan ini disemarakkan dengan bazar yang antara lain menampilkan produk kerajinan tangan anggota Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI). ***