Media Realita News, Banyumas
MI Maarif NU Dawuhanwetan Kedungbanteng membangun ruang kelas baru secara swadaya dengan melibatkan alumni. Upaya pengembangan tiga RKB berlantai dua itu melibatkan partisipasi masyarakat melalui alumni madrasah.
Kepala MI Usmanto menjelaskan ide pengembangan sudah sejak lama. Namun persoalan pendanaan menjadi masalah krusial sehingga madrasah berinisiatif menggandeng alumni untuk berpartisipasi dalam pembangunannya.
“Partisipasi alumni madrasah sangat signifikan. Bahkan mulai angkatan pertama antusias memberikan bantuan dengan membeli tanah di belakang madrasah,” jelasnya (20/8/2019).
Usmanto memaparkan, rencana ke depan pengembangan gedung akan terus dilakukan mengingat jumlah siswa makin bertambah tiap tahun. Tercatat pada tahun pelajaran 2019/2020 jumlah siswa mencapai lebih dari 400 anak.
“Siswa tidak hanya berasal dari Dawuhanwetan, ada juga dari beberapa desa lain di Kecamatan Kedungbanteng. Kondisi ini membutuhkan kerjasama seluruh komponen madrasah,” paparnya.
Ketua Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Maarif NU Banyumas, Fauzi berharap madrasah Maarif terus mengembangkan jejaring ke masyarakat sehingga dukungan mudah didapatkan, salah satunya dari alumni.
PC LP Maarif NU mengapresiasi pembangunan RKB. Madrasah lain dapat melakukan kreativitas pengelolaan lain sesuai potensi yang dimiliki.
“Kami mendorong dan mendukung Kepala Madrasah Maarif selalu berinovasi dalam mengelola lembaga pendidikan,” pungkas pria yang juga Wakil Rektor I IAIN Purwokerto itu.
***
MI Maarif NU Dawuhanwetan Kedungbanteng membangun ruang kelas baru secara swadaya dengan melibatkan alumni. Upaya pengembangan tiga RKB berlantai dua itu melibatkan partisipasi masyarakat melalui alumni madrasah.
Kepala MI Usmanto menjelaskan ide pengembangan sudah sejak lama. Namun persoalan pendanaan menjadi masalah krusial sehingga madrasah berinisiatif menggandeng alumni untuk berpartisipasi dalam pembangunannya.
“Partisipasi alumni madrasah sangat signifikan. Bahkan mulai angkatan pertama antusias memberikan bantuan dengan membeli tanah di belakang madrasah,” jelasnya (20/8/2019).
Usmanto memaparkan, rencana ke depan pengembangan gedung akan terus dilakukan mengingat jumlah siswa makin bertambah tiap tahun. Tercatat pada tahun pelajaran 2019/2020 jumlah siswa mencapai lebih dari 400 anak.
“Siswa tidak hanya berasal dari Dawuhanwetan, ada juga dari beberapa desa lain di Kecamatan Kedungbanteng. Kondisi ini membutuhkan kerjasama seluruh komponen madrasah,” paparnya.
Ketua Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Maarif NU Banyumas, Fauzi berharap madrasah Maarif terus mengembangkan jejaring ke masyarakat sehingga dukungan mudah didapatkan, salah satunya dari alumni.
PC LP Maarif NU mengapresiasi pembangunan RKB. Madrasah lain dapat melakukan kreativitas pengelolaan lain sesuai potensi yang dimiliki.
“Kami mendorong dan mendukung Kepala Madrasah Maarif selalu berinovasi dalam mengelola lembaga pendidikan,” pungkas pria yang juga Wakil Rektor I IAIN Purwokerto itu.
***