Media Realita News, Magelang
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Magelang gencar melakukan sosialisasi pencegahan narkoba di wilayah Kabupaten Magelang, salah satunya dengan seminar pencegahan narkoba bersama para petugas kesehatan dari seluruh Puskesmas di Kabupaten Magelang.
Kepala BNN Kabupaten Magelang, AKBP Catharina, mengatakan bahwa, seminar ini berkaitan dengan rehabilitasi. Pihaknya telah mengumpulkan perwakilan dari setiap puskesmas se-Kabupaten Magelang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. Dengan adanya InPres No.6 tahun 2018 dan dengan Permendagri No.12 tahun 2018 tentang P4GN (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba).
"Dalam sosialisasi ini kita menyampaikan pengenalan rehabilitasi, pasca rehabilitasi, dan juga penyampaian mengenai rehabilitasi instansi," ungkap Catarina, di seminar pencegahan narkoba, di Rumah Makan Rejo Sari, Mungkid (5/8/2019).
Catharina mengungkapkan sejak berdiri pada bulan April 2018, saat ini Kantor BNN Kabupaten Magelang telah merehabilitasi sebanyak 8 orang pecandu atau pengguna narkoba.
"Alhamdulilah satu orang sudah mulai mendekati sembuh," katanya.
Menurutnya di Indonesia sendiri tergolong masih banyak pengguna narkoba. Hal inilah yang menyebabkan banyak sekali terjadi penyelundupan narkoba dari luar negeri ke Indonesia, karena banyaknya pesanan dari Indonesia sendiri.
"Sedangkan di Kabupaten Magelang sendiri kita masuk ranking 5 se-Jawa Tengah. Ranking satunya Semarang, nomor 2 Solo, nomor 3 Banyumas, dan nomor 4 Cilacap," ungkapnya.
Jenis narkoba yang marak beredar di wilayah Kabupaten Magelang, nomor satu didominasi oleh sabu-sabu, ekstasi, ganja, dan tembako gorila.
"Berdasarkan hal inilah kita saat ini berupaya sedang menggencarkan sosialisasi mengenai pencegahan narkoba, terutama di lingkungan sekolah dan dinas-dinas.
'Melalui adanya pusat rehabilitasi ini kami berharap masyarakat bisa dengan sadar diri untuk meminta direhabilitasi apabila sudah ketergantungan. Tentunya tcuciakan kami tangkap dengan catatan yang bersangkutan bukanlah seorang pengedar," pungkas Catharina.***