PEMBAYARAN GANTI KERUGIAN DALAM BENTUK UANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN "PLAY GANEFO" MRANGGEN


www.Mediarealitanews.com - Demak

Pembayaran ganti kerugian tanah warga Mranggen dan Kembang Arum, Kabupaten Demak di Balai Desa Kembang Arum yang penuh kontrasepsi.Dengan adanya PLY OVER yang di programkan pemerintah Jawa Tengah mengundang perhatian publik,dikarnakan dari beberapa pihak yang mempunyai pendapat bahwasan nya didalam peraturan terkait pembelian tanah yang di beli oleh pemerintah adalah ganti untung  bukan ganti kerugian.

   Menurut beberapa pihak warga yang mempunyai tanah,dengan dasar itu lah sebagian warga yang mempunyai tanah di area pembangunan FLY OVER masih belum mau di bayar.

   Melalui tahapan yang dilaksanakan oleh pihak panitia di dalam pembebasan tanah sudah melalui prosedur, mulai dari sosialisasi warga dan kemudian kesepakatan bersama oleh dua belah pihak antara panitia pembangunan FLY OVER dan warga Mranggen juga warga Kembang Arum telah di lakukan di Balai Desa  Kembang Arum. Unsur panitia adalah dari instansi yaitu diantaranya BPN,langkah pelaksanaan pembebasan sudah melalui prosedur dengan demikian pada hari senin tanggal 30 Desember 2019 warga Mranggen dan Kembang Arum diundang ke Balai Desa Kembang Arum untuk mengambil uang ganti kerugian.

   Pada hari Selasa 7 Januari 2020 warga Mranggen dan Kembang Arum juga pihak lain yang mempunyai tanah di seputaran Ganefo datang berbondong bondong memenuhi undangan penandatanganan persetujuan agar segera cepat selesai,dan pada saat itu situai balai desa rame dengan perbincangan karena saling mengeluarkan pendapat, malah ada orang yang adu argumentasi dengan petugas panitia yang notabene tidak setuju adanya pembayaran ganti kerugian yang akan diberikan, karena menurut masyarakat yang akan menandatangani perjanjian protes, didalam argumentasi nya masyarakat tersebut menerangkan bahwa uang penggantian tidak sesuai apa yang diharapkan di satu sisi penggantian pembangunan yang berada di tanah miliknya dihargai sangat rendah misalnya sumur penggantiannya tidak sesuai dengan pembuatan sumur dan dasar itulah masyarakat pronta.

   Dan selanjutnya pihak panitia menerima dan menanggapi pengajuan hal hal yang telah disampaikan bisa diterima oleh pihak panitia,kemudian berbagai pertimbangan pada akhirnya segala permasalahan bisa terselesaikan dengan kondusif,ungkapnya.

    Malah ada seorang ibu bernama Tuti Nur Asih  yang bertempat tinggal di Purwonegaran, Kelurahan Sriwedari,Kecamatan Lawean Surakarta yang mempunyai sebidang tanah di area Ganefo Kembang Arum memberi keterangan kepada awak media bahwasannya kedatangannya ke Balai Desa untuk bernegoisasi dengan team panitia yang akan membayar tanah miliknya,supaya tanah miliknya tersebut dibeli semua karena tanah miliknya berada tepat  ditimur rel kereta api dan selatan jalan raya, mengingat menimbang apabila nanti pembangunan PLY OVER setelah berjalan akan menuai dampak beberapa hal.Dan tanah miliknya tidak akan bisa di fungsikan karena terjepit antara jalan raya dan rel kereta api, maka ibu Tuti Nur Asih menunda surat penandatanganan surat kesepakatan tersebut.

   Lain hal nya dengan Bapak Budi Wicaksono yang datang mewakili isteri nya ibu Rustiani dari Jepara memprotes terkait harga tanah atas ganti kerugian yang telah di tetapkan oleh panitia menurutnya tidak sepadan dengan yang di harapkan karena di satu sisi Bapak Budi wicaksono mempunyai pendapat tanah milik istrinya di beli hanya sebatas itu,dibandingkan dengan harga tanah di wilayah sekitar tempat tinggalnya yang konon lebih mahal dan sangat jauh dengan tanah miliknya yang berada di sekitaran area Ganefo, maka dengan beberapa permohonan yang telah di sampaikan kepada pihak panitia belum ada titik temu ungkapnya (*)


DEKLARASI GERAKAN HIDUP PANCASILA

Mengamati perkembangan dewasa ini, PA GSNI telah mendeklarasikan Gerakan Hidup Pancasila di Pendopo Si Panji Purwokerto Kabupaten Banyumas baru-baru ini (7/12) dengan dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Banyumas, Kesbangpol, FKUB, Banser, Pemuda Pancasila, FKPPI, LSM dll.


GSNI mendeklarasikan Gerakan Hidup Pancasila dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Banyumas, Kesbangpol, FKUB, Banser, Pemuda Pancasila, LSM dll

Berikut ini adalah paparan dari Ketua DPN PA GSNI Dr. Soenarto Sardhiatmodjo, MBA, MM, yang juga adalah rektor Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta.


Kegiatan tersebut disemarakkan dengan penampilan senitari dari pelajar SMP Pancasila Jatilawang.



Para pelajar SMP Pancasila Jatilawang ketika  itu membawakan tari Lengger Elok Banyumas.

(*)


Baca Juga
PENCAK SILAT WARISAN BUDAYA BANGSA

UNESCO ngakoni menawa pencaksilat kalebu warisan budaya bangsa lumantar sidange ing sesi kaping 14 Komite Intangible Cultural Heritage of Humanity (Warisan Budaya Tak Benda) ing Bogota, Kolombia, Kamis (12/12/2019).

Sajrone sesi kasebut, ditemtokake menawa pencak silat kalebu ing UNESCO Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Kanthi pengakuan iku, Indonesia duwe 10 warisan budaya sing wis kalebu ing daftar UNESCO.

10 pusaka kasebut yaiku: wayang, bathik, pelatihan batik, angklung, tari saman, noken, telung genre tradisi tari Bali, kapal phinisi, lan pencak silat.






Payungmas Semarakkan Launching Lab Kewirausahaan FEB Unsoed

Purwokerto, mediarealitanews.com
Sejumlah pengusaha UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di Banyumas yang tergabung dalam Paguyuban "Payung Mas" pimpinan Ibu Suciatin menampilkan produk-produknya pada event peluncuran Laboratorium Kewirausahaan FEB Unsoed bertempat di Gedung Lab Terpadu Fak. Ekonomi dan Bisnis (FEB) Univ. Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, 17 Desember 2019.

Berikut ini adalah photoslides sekilas suasana kegiatan tersebut.




Dalam kesempatan tersebut Bank Sampah Srayan Makarya dari Bobosan Purwokerto Utara juga berpartisipasi dengan menampilkan produk souvenir dari plastik bekas yang sudah tidak terpakai. (*)




LIHAT JUGA
Wawancara dengan penari pelajar SMP Pancasila Jatilawang Kabupaten Banyumas

  LIHAT JUGA
Ketua DPN PA GSNI / Rektor Universitas Bung  Karno Menguraikan Materi Wawasan Kebangsaan




Lebih baru Lebih lama