MASJID AGUNG BAITUSSALAM PURWOKERTO TIDAK PASANG KARPET
PURWOKERTO
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah mengimbau kepada pengelola masjid di wilayahnya masing-masing untuk turut mengantisipasi penularan virus corona. Salah satunya yaitu mengubah perilaku terkait penggunaan karpet untuk beribadah di dalam masjid. Ganjar menyarankan agar tidak menggunakan karpet untuk sementara waktu.
Seperti dilansir oleh Kompas.com Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan "Pakai lantai saja tapi dipel dulu pakai disinfektan. Jadi untuk mencegah mungkin bisa membantu." Ganjar mengatakannya saat konferensi pers di hadapan para awak media di Puri Gedeh Semarang, Jumat (13/3/2020),
Selain itu, Ganjar meminta kepada masyarakat untuk mengurangi kegiatan pertemuan yang tidak terlalu penting, terlebih bepergian ke luar negeri.
Untuk mengikuti himbauan Gubernur Jawa Tengah dan untuk mengantisipasi merebaknya Corona maka seperti tampak di foto yang diambil kemarin (15/3) di bawah ini, Masjid Agung Baitussalam Purwokerto terlihat telah mencopot karpetnya. (*)
EDI SALAM & MBAH GOBEDH NYANYIKAN LAGU "BANGUN TIDUR"
Lagu tersebut diadaptasi dari lagu "Bangun Tidur" yang dulu pernah dipopulerkan oleh seorang penyanyi ibukota yaitu Mbah Surip.
Pada event Guyon Maton Bareng Mbah Gobedh & Kaki Cipto itu hadir seniman dan budayawan Banyumas, juga wirausaha dan pecinta budaya Banyumas.
Hadir pimpinan instansi / lembaga terkait di Banyumas: Perhutani (Kampoeng Panginyongan), Aliansi Pariwisata Banyumas, Baturraden Adventure Forest, maupun wirausaha-wirausaha yang bergerak di berbagai bidang: Lele Omegati, Rekan Kita, Cengkir Gading, dll.
Video di bawah ini adalah saat Edi Salam dan Edi Jatmiko membawakan lagu "Ning Nong Ning Gung".
Kehadiran para wirausaha pada event ini juga sekaligus mempromosikan produk unggulannya, dan membagikan doorprize kepada pengunjung yang beruntung.
Video di bawah ini adalah ketika Bibine (Retno) membawakan lagu "Ibu Pertiwi".
Opini:
SEMANGAT WUHAN CAIYO SEKARANG MENGGEMA KE SELURUH DUNIA
Ketika Wuhan dilanda epidemi virus corona, dunia memandang China dengan hina. Negara ini seolah najis harus dijauhi. Bendera China bahkan dihina dengan menambah gambar virus Corona. Berita buruk tentang China membanjiri media mainstream seluruh dunia. Di Indonesia bahkan ada ustadz yang menyamakan virus Corona sebagai tentara Allah yang akan menghancurkan China.
Dunia pun menutup mata. Tak ada uluran tangan atas bencana yang mereka hadapi. China sendiri, terisolasi dari dunia!
Tapi tidak lama. Dunia kemudian tercengang kagum dengan semangat dan dedikasi yang tinggi yang ditunjukkan masyarakat China. Mereka bersatu, bahu membahu mengalahkan epidemi virus Corona.
Sekarang saat virus Confid 19 dinyatakan sebagai epidemi. Ratusan dokter Cina yang telah berjuang menaklukkan Covid-19 di China, dikirim ke Iran, kemudian ke Italia sebagai bagian dari kampanye kemanusiaan untuk menyelamatkan Italia dari epidemi Corona. (*)
PURWOKERTO
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah mengimbau kepada pengelola masjid di wilayahnya masing-masing untuk turut mengantisipasi penularan virus corona. Salah satunya yaitu mengubah perilaku terkait penggunaan karpet untuk beribadah di dalam masjid. Ganjar menyarankan agar tidak menggunakan karpet untuk sementara waktu.
Seperti dilansir oleh Kompas.com Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan "Pakai lantai saja tapi dipel dulu pakai disinfektan. Jadi untuk mencegah mungkin bisa membantu." Ganjar mengatakannya saat konferensi pers di hadapan para awak media di Puri Gedeh Semarang, Jumat (13/3/2020),
Selain itu, Ganjar meminta kepada masyarakat untuk mengurangi kegiatan pertemuan yang tidak terlalu penting, terlebih bepergian ke luar negeri.
***
EDI SALAM & MBAH GOBEDH NYANYIKAN LAGU "BANGUN TIDUR"
Tangi turu, turu maning
Tangi maning, turu maning
Hahahaha....
Sewise tangi, aja kelalen ngeluk beyekan
Angger kelalen....
Hahahaha....
Itulah cuplikan syair berbahasa Banyumasan pada lagu berjudul "Penganten Anyar" di video berikut ini yang dibawakan dengan jenaka oleh Kang Edi Salam dan Mbah Gobedh pada event Guyon Maton Bareng Mbah Gobedh & Kaki Cipto beberapa waktu lalu di Buntos Cafe Purwokerto (7 Maret 2020).
Lagu tersebut diadaptasi dari lagu "Bangun Tidur" yang dulu pernah dipopulerkan oleh seorang penyanyi ibukota yaitu Mbah Surip.
Pada event Guyon Maton Bareng Mbah Gobedh & Kaki Cipto itu hadir seniman dan budayawan Banyumas, juga wirausaha dan pecinta budaya Banyumas.
Hadir pimpinan instansi / lembaga terkait di Banyumas: Perhutani (Kampoeng Panginyongan), Aliansi Pariwisata Banyumas, Baturraden Adventure Forest, maupun wirausaha-wirausaha yang bergerak di berbagai bidang: Lele Omegati, Rekan Kita, Cengkir Gading, dll.
Video di bawah ini adalah saat Edi Salam dan Edi Jatmiko membawakan lagu "Ning Nong Ning Gung".
Kehadiran para wirausaha pada event ini juga sekaligus mempromosikan produk unggulannya, dan membagikan doorprize kepada pengunjung yang beruntung.
Video di bawah ini adalah ketika Bibine (Retno) membawakan lagu "Ibu Pertiwi".
***
Opini:
SEMANGAT WUHAN CAIYO SEKARANG MENGGEMA KE SELURUH DUNIA
Ketika Wuhan dilanda epidemi virus corona, dunia memandang China dengan hina. Negara ini seolah najis harus dijauhi. Bendera China bahkan dihina dengan menambah gambar virus Corona. Berita buruk tentang China membanjiri media mainstream seluruh dunia. Di Indonesia bahkan ada ustadz yang menyamakan virus Corona sebagai tentara Allah yang akan menghancurkan China.
Dunia pun menutup mata. Tak ada uluran tangan atas bencana yang mereka hadapi. China sendiri, terisolasi dari dunia!
Tapi tidak lama. Dunia kemudian tercengang kagum dengan semangat dan dedikasi yang tinggi yang ditunjukkan masyarakat China. Mereka bersatu, bahu membahu mengalahkan epidemi virus Corona.
Sekarang saat virus Confid 19 dinyatakan sebagai epidemi. Ratusan dokter Cina yang telah berjuang menaklukkan Covid-19 di China, dikirim ke Iran, kemudian ke Italia sebagai bagian dari kampanye kemanusiaan untuk menyelamatkan Italia dari epidemi Corona. (*)