PENYEMPROTAN DISINFEKTAN DI MASJID AGUNG BAITUSSALAM PURWOKERTO
PURWOKERTO
Untuk mencegah penularan virus Corona (Covid-19) maka pada 18 Maret 2020 telah dilakukan penyemprotan cairan disinfektan di Masjid Agung Baitussalam Purwokerto oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas.
Berikut di bawah ini keterangan selengkapnya dari Dr. H. Hizbul Muflihin M.Pd selaku Ketua Takmir Masjid Agung Baitussalam Purwokerto.
Untuk diketahui umum, cairan disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman penyakit.
Video di bawah ini memperlihatkan bagaimana BPBD Banyumas menyemprotkan disinfektan di Masjid Agung Baitussalam Purwokerto.
Penyemprotan tersebut disaksikan oleh Ketua Takmir Masjid Agung Baitussalam, Ketua Yayasan Masjid Agung Baitussalam Purwokerto, pengurus dan jamaah lainnya.
Tidak hanya di Masjid Agung Baitussalam Purwokerto saja, tim ini juga melakukan penyemprotan di beberapa fasilitas umum lainnya.
Kegiatan penyemprotan desinfektan ini akan kembali dilakukan dengan melihat perkembangan selanjutnya dan sesuai dengan kebutuhan.
Ketua Takmir Masjid Agung Baitussalam Purwokerto berharap pendemi Corona dapat segera berakhir, dan mengimbau agar jamaah lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. (*)
TINGKATKAN KEWASPADAAN MENGHADAPI CORONA
SEMARANG
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bergerak cepat menyusul kabar hasil tes lab pasien isolasi RSUD dr Moewardi Solo yang meninggal menunjukkan positif virus Corona (Covid-19).
Terkait kabar tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau masyarakat Jawa Tengah pada umumnya untuk meningkatkan kewaspadaan.
Adanya pasien positif Covid-19 yang meninggal, menyebabkan Ganjar membatalkan sejumlah agenda di Solo dan sekitarnya. Ia pun langsung kembali ke Semarang untuk segera melakukan konferensi pers.
***
Sumber
https://www.liputan6.com/regional/read/4201152/ada-kasus-positif-covid-19-gubernur-ganjar-pranowo-imbau-warga-solo-tetap-tenang
CARA MUDAH MENDETEKSI KABAR DUSTA
KEBUMEN
Cukup mudah sebenarnya untuk mendeteksi hoax atau kabar dusta, diantaranya adalah:
1. Pertama dengan nalar, logika, pikiran jernih dan kritis. Jangan mudah untuk diajak berprasangka buruk atau menghakimi orang dan kelompok lain, apalagi hanya karena berbeda suku bangsa atau agama dan kepercayaan.
2. Hoax atau kabar dusta itu disebarkan oleh orang tidak bertanggung jawab. Jadi sering tidak jelas darimana sumbernya, memojokkan pihak lain, menyebar kebencian kepada orang / kelompok lain dan biasanya diiringi perintah atau ancaman untuk menyebarkan (memvirakan), misalnya bila tidak menyebarkan maka akan mendapat musibah, azab, dll.
Untuk mencegah penularan virus Corona (Covid-19) maka pada 18 Maret 2020 telah dilakukan penyemprotan cairan disinfektan di Masjid Agung Baitussalam Purwokerto oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas.
Berikut di bawah ini keterangan selengkapnya dari Dr. H. Hizbul Muflihin M.Pd selaku Ketua Takmir Masjid Agung Baitussalam Purwokerto.
Untuk diketahui umum, cairan disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman penyakit.
Video di bawah ini memperlihatkan bagaimana BPBD Banyumas menyemprotkan disinfektan di Masjid Agung Baitussalam Purwokerto.
Penyemprotan tersebut disaksikan oleh Ketua Takmir Masjid Agung Baitussalam, Ketua Yayasan Masjid Agung Baitussalam Purwokerto, pengurus dan jamaah lainnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bergerak cepat menyusul kabar hasil tes lab pasien isolasi RSUD dr Moewardi Solo yang meninggal menunjukkan positif virus Corona (Covid-19).
Terkait kabar tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau masyarakat Jawa Tengah pada umumnya untuk meningkatkan kewaspadaan.
Adanya pasien positif Covid-19 yang meninggal, menyebabkan Ganjar membatalkan sejumlah agenda di Solo dan sekitarnya. Ia pun langsung kembali ke Semarang untuk segera melakukan konferensi pers.
***
Sumber
https://www.liputan6.com/regional/read/4201152/ada-kasus-positif-covid-19-gubernur-ganjar-pranowo-imbau-warga-solo-tetap-tenang
KEBUMEN
Cukup mudah sebenarnya untuk mendeteksi hoax atau kabar dusta, diantaranya adalah:
1. Pertama dengan nalar, logika, pikiran jernih dan kritis. Jangan mudah untuk diajak berprasangka buruk atau menghakimi orang dan kelompok lain, apalagi hanya karena berbeda suku bangsa atau agama dan kepercayaan.
2. Hoax atau kabar dusta itu disebarkan oleh orang tidak bertanggung jawab. Jadi sering tidak jelas darimana sumbernya, memojokkan pihak lain, menyebar kebencian kepada orang / kelompok lain dan biasanya diiringi perintah atau ancaman untuk menyebarkan (memvirakan), misalnya bila tidak menyebarkan maka akan mendapat musibah, azab, dll.