PRAJURIT YONARMED 11 KOSTRAD LAKSANAKAN KEGIATAN IDUL ADHA 1441 H

Idul Adha dimaknai untuk memperingati pengorbanan Nabi Ismail dan Nabi Ibrahi. Selain itu umat Islam memaknai sebagai tanda puncaknya ritual di Mekah.

MAGELANG - Kegiatan Idul Adha dilaksanakan oleh Satuan Yonarmed 11 Kostrad di Halaman Musholla Al-Husna Kesatrian 1 Yonarmed 11 Kostrad, Kota Magelang, Jawa Tengah, hari ini Jumat (31/07/2020).


Dalam kegiatan tersebut Danyonarmed 11 Kostrad secara simbolis menyerahkan hewan kurban kepada Serka Susilo selaku Ketua Panitia yang terdiri dari 3 sapi dan 8 kambing. Pemotongan dilaksanakan di pagi hari setelah selesai Sholat Idul Adha.

Danyonarmed 11/76/GG/1/2 Kostrad Letkol Arm Asep Ridwan.S.H., M.Han mengatakan, "Pemotongan hewan Qurban ini merupakan kewajiban bagi umat muslim, mengikuti Sunnah Rasulullah. Ini juga wujud kepedulian keluarga besar Yonarmed 11 Kostrad terhadap sesama dan warga masyarakat yang kurang mampu".

"Dengan perayaan Hari Raya Idul Adha ini diharapkan seluruh anggota Yonarmed 11 Kostrad lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWTguna membentuk Prajurit yang profesional, rela berkorban dan manunggal dengan rakyat," imbuhnya.

"Daging qurban sebagian akan dibagikan kepada warga Asrama Yonarmed 11 Kostrad dan sebagian besarnya dibagikan kepada warga masyarakat dan dhuafa di sekitar Asrama Yonarmed 11 Kostrad", tambahnya.

Beliau juga mengatakan Idul Adha dapat mengingatkan umat muslim senantiasa ikhlas atas cobaan yang diberikan. Seberat apapun insya Allah akan selalu mendapatkan hikmah yang terbaik dari Allah SWT.

Kebijakan Panglima Divif 2 Kostrad Mayjen TNI Tri Yuniarto, S.A.P., M.Si., M.Tr (Han) ini disampaikan kepada Danmenarmed 1/PY/2 Kostrad Kolonel Arm Sumanto agar seluruh jajaran selalu melaksanakan sunnah di Hari Raya Idul Adha, dengan memotong hewan kurban sebagai bentuk kedekatan kita kepada Allah SWT serta memberikan daging kepada masyarakat yang kurang mampu. (*)



CEK FAKTA: HOAKS VAKSIN FLU SPANYOL MEMBUNUH 50 JUTA ORANG

Beredar foto viral di Facebook setelah ramai pemberitaan soal calon vaksin virus corona covid-19. Kali ini foto tersebut mengaitkan vaksin dengan flu Spanyol.



Salah satu akun yang mengunggahnya adalah Sheila Lynch. Dia mengunggah foto tersebut pada Selasa (14/7/2020).

Dalam postingan tersebut terdapat gambar jarum suntik dan penampakan jenazah yang berjajar di sebuah ruangan. Selain itu gambar juga disertai narasi:

"The 1918 Spanish Flu did not kill 50.000.000 people! vaccines that the govt forced them to take did and they are repeating the same pattern now."

"50 million dead from 1918 flu vaccine."

Lalu benarkah vaksin flu Spanyol membunuh 50 juta orang?

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri fakta dengan mengetikkan kata kunci "spanish flu vaccine killed" di mesin pencarian Google.

Hasilnya ada artikel yang membahas soal vaksin flu Spanyol ini. Seperti dari lembaga pemeriksa fakta Australia, AAP Factcheck yang menulis artikel berjudul "Flu vaccine did not kill 50 million during the 1918 Spanish Flu."

Dalam artikelnya AAP merunut pada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat (AS) yang pernah menulis soal sejarah flu Spanyol.

Kematian akibat pandemi ini menurut CDC adalah karena kegagalan untuk isolasi, karantina, social distancing. Serta kurangnya menjaga kebersihan dan penggunaan disinfektan.

Pada tahun 1918 belum ada vaksin flu, karena vaksin ini baru ditemukan pada tahun 1940 di Amerika Serikat.

Selain itu AAP Factcheck juga meminta penjelasan dari Dr Peter Hubbins, seorang sejarawan medis khususnya terkait flu Spanyol.

"Vaksin memang agak menyakitkan saat itu dan orang yang habis divaksin akan merasa tidak enak badan. Namun sangat salah jika disebutkan vaksin membunuh 50 juta orang di dunia," ujar Peter.

Sementara BBC Reality Check juga membahas flu Spanyol ini dalam artikelnya berjudul, "Coronavirus: False and misleading claims about vaccines debunked."

Isinya menjelaskan bahwa mengutip CDC, vaksin flu saat itu belum ditemukan. Selain itu mereka juga mengutip dari sejarawan dan juga penulis, Mark Honingsbaum yang menyebut "Saat itu tidak ada yang tahu bahwa influenza adalah virus."

Kesimpulan

Foto viral di Facebook yang menyebut vaksin flu Spanyol membunuh 50 juta orang adalah hoaks.

Sumber

Lebih baru Lebih lama