CEGAH COVID 19 MUSPIKA SECANG BAGIKAN RIBUAN MASKER

Muspika Secang membagikan 2000  masker bertempat di Desa Pucang Kecamatan Secang Kabupaten Magelang, Senin (24/8).

SECANG - Hadir dalam kegiatan tersebut Kapolsek Secang AKP Purwanto SH.MH, Danramil Secang Kapten Arm Suryo Wibowo Camat Secang, Budi Daryanto S.STP.M SI, berserta unit Intel, Babinsa dan Babinkamtibmas Secang.


Menurut Kapolsek Secang Polres Kabupaten Magelang AKP Purwanto SH.MH. maksud dan tujuan pembagian ribuan masker bekerja sama dengan puluhan ibu- ibu PKK Desa Pucang guna menyusun tatanan kenormalan baru dalam kondisi Pandemi Covid -19.

"Di samping itu untuk mendukung produktivitas kerja sosial dengan tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan masyarakat untuk menyadarkan masyarakat," ucap AKP Purwanto.

"Pada kondisi new normal ini, sebagian besar masyarakat sudah mulai menjalani rutinitas di luar rumah. Meski sudah memperbolehkan masyarakatnya beraktivitas di luar rumah, pemerintah tetap memberlakukan protokol penggunaan masker sebagai salah satu bentuk mencegah penularan Covid-19," ujarnya.

Gebrak ribuan masker tersebut untuk mendukung himbauan dan peraturan pemerintah yang dikordinasikan dengan pemdes untuk membagikan masker secara gratis keseluruh warga desa dan masyakat yang melintas di Desa Pucang.

"Program pembagian masker ini ditujukan untuk masyarakat yang membutuhkan, mereka yang masih sulit untuk mendapatkan masker untuk beraktivitas di luar rumah," tambahnya.

Dalam kesempatan itu Budi Daryanto S. STP. M.Si selaku Camat Secang menyampaikan bahwa program Gebrak Masker ini adalah sebagai upaya pemerintah dalam rangka untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid19 yang ada di wilayah tersebut. 

"Terima kasih kepada Kepala Desa Pucang yang dengan cepat melaksanakan program dari pemerintah sesuai dengan intruksi dari pemerintah pusat," tegas Budi.

Selain itu Danramil Secang Kapten Arm Suryo Wibowo menuturkan "Dengan adanya pembagian masker ini, dia berharap dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan masker sebagai salah satu pelindung diri dan secara tidak langsung mendukung pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Selain itu masker yang dibagikan adalah masker kain non-medis yang dapat dicuci dan digunakan secara berulang.

Dia juga menekankan kepada Babinsa dan Babinkamtibmas agar selalu berkordinasi dengan kepala desa agar bisa sama-sama membantu terlaksananya program pemerintah dalam penanganan dan pencegahan penyebaran covid 19 ini," pungkas Suryo wibowo. ***

CEK FAKTA: HOAKS BAYI DICULIK MAKHLUK HALUS DI PELABUHAN RATU


Gambar Tangkapan Layar Kabar Tentang Bayi Diculik





Kabar tentang bayi perempuan diculik makhluk halus di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Hafid pada 4 Agustus 2020 lalu.

Akun Facebook Hafid mengunggah foto beberapa orang tengah mengerubungi sebuah pohon. Mereka tampak menaruh telinga seakan mendengarkan suara dari dalam pohon tersebut.

Akun Facebook Hafid kemudian mengaitkan foto tersebut dengan kabar tentang bayi perempuan diculik makhluk halus di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.

"Pelabuhan ratu viral dei😭😭,, dihebohkan penemuan sosok bayi perempuan yg lucu di dalam pohon. Konon bayi ini di culik makhluk halus saat tidur sendirian... Karna warga slalu di dengarkan suara tangisan bayi d dalam pohon Dan warga ahirna beramai ramai membuka pohon itu..

#GATEGA LIHAT POSISI BADAN BAYINYA😭😭," tulis akun Facebook Hafid.

Konten yang disebarkan akun Facebook Hafid telah 278 kali dibagikan dan mendapat 18 komentar warganet.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang bayi perempuan diculik makhluk halus di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah salah satu foto tersebut ke situs Google Reverse Image.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai foto tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Heboh Pohon Menangis di Jember, Dirukyah Hingga Tumbuh di Bekas Kuburan" yang dimuat situs detik.com pada 18 Januari 2020 lalu.


Jember - Sebuah pohon Akasia di Dusun Krajan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember membikin heboh. Pohon berusia 11 tahun itu dipercaya mengeluarkan suara perempuan menangis dan merintih.

Pemilik pohon Abdul Aziz mengataka bahwa cucunya lah yang pertama kali memberitahu dirinya tentang 'keajaiban' pohon tersebut.

"Tiga hari yang lalu cucu saya memberitahu kalau pohon akasia ini bisa menangis," ujar Aziz, Jumat (17/1/2020).

Tak percaya, Aziz pun membuktikannya. Dia tempelkan telinganya ke batang pohon tersebut. "Memang terdengar suara anak perempuan, seperti orang merintih" kata Aziz.

Salah seorang warga, Sodiq juga mengaku mendengar suara tangisan perempuan setelah menempelkan kupingnya ke pohon tersebut.

"Kayak orang sambat (merintih) gitu. Suara perempuan," kata Sodiq.

Aziz mengaku tidak tahu mengapa salah satu pohon akasia miliknya itu bisa menangis. Yang jelas, kabar tentang pohon milik Aziz yang bisa menangis itu langsung menyebar. Warga pun menyesaki lokasi hanya untuk membuktikan kabar tersebut.

Aziz mengatakan sempat melakukan rukyah di lokasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Iya, sempat dirukyah kemarin malam," kata Aziz.

Rukyah dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ini berkaitan dengan hal-hal gaib atas fenomena pohon menangis tersebut.

Dari rukyah tersebut, Aziz mendapat informasi bahwa pohon tersebut memang ada 'penunggunya'. Makhluk gaib itu menurut informasi yang diterima Aziz adalah laki-laki.

"Penunggunya itu laki-laki. Sedangkan yang menangis itu anak perempuannya. Katanya itu menangis karena mencari ibunya" lanjut Aziz.

Aziz juga menceritakan, di sekitar lokasi pohon dulunya memang ada sebuah makam. Namun Aziz tidak tahu makam siapa.

"Dulu memang ada makam, sudah lama," ujar Aziz.

Kendati demikian, Aziz mengaku tidak takut tinggal di rumahnya yang tidak jauh dari lokasi pohon. Sebab dia juga mendapat informasi bahwa 'penunggu' pohon tidak akan mengganggu.

"Katanya waktu rukyah itu penghuninya tidak mengganggu. Jadi saya biasa saja. Tidak takut juga," pungkas Aziz.

Adanya pohon menangis ini menjadi pantauan polisi. Selain terkait pengamanan, polisi juga mengantisipasi bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terkait adanya pohon tersebut.

"Kami pantau, kalau nantinya benar-benar menimbulkan potensi yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban, akan kami lakukan penebangan. Kami sudah koordinasi. Pemiliknya tidak keberatan," ungkap Kapolsek Puger AKP Ribut.

Ribut juga meminta agar masyarakat tidak mudah percaya dengan hal-hal yang tidak bisa dinalar. Termasuk fenomena kabar adanya pohon yang dipercaya bisa mengeluarkan suara seperti orang menangis.

"Nalar nggak (ada pohon bisa menangis)? Kesimpulan kami itu ya suara gesekan aja. Bisa gesekan dengan ranting pohon lain, atau gesekan pelepahnya, atau ya memang karena angin. Yang jelas kan tidak masuk akal ada pohon yang bisa menangis," tandas Ribut.

Kesimpulan

Kabar tentang bayi perempuan diculik makhluk halus di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat ternyata tidak benar.

Foto yang diunggah akun Facebook Hafid bukan peristiwa diculiknya bayi oleh makhluk halus di Pelabuhan Ratu. Melainkan fenomena pohon menangis di Jember, Jawa Timur.

Sumber

https://m.liputan6.com/cek-fakta/read/4326470/cek-fakta-hoaks-bayi-diculik-makhluk-halus-di-pelabuhan-ratu?utm_source=Mobile&utm_medium=copy-link&utm_campaign=Share_Hanging


Lebih baru Lebih lama