DATANGI LOKASI URUT SEWU, DANDIM 0709 / KEBUMEN PASTIKAN RASA AMAN PETANI MELON

Wilayah Urut Sewu Daerah Latihan Militer, Bukan Lahan Pertanian

KEBUMEN, Dandim 0709/Kebumen Letkol Kav MS. Prawira Negara Matondang, S.E., M.M., menegaskan wilayah Urut Sewu yang membentang dari timur ke barat yang meliputi Kecamatan Mirit, Kecamatan Ambal dan Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen merupakan daerah latihan uji coba persenjataan TNI AD. Selain itu, daerah tersebut juga merupakan garis pertahanan yang tidak diperuntukkan sebagai lahan aktivitas warga ataupun pemukiman. 



"Oleh karena itu wilayah sepanjang 22,5 Km dan 500 meter dari bibir pantai adalah milik negara yang secara resmi digunakan sebagai latihan persenjataan TNI AD, bukan daerah pertanian warga," tegasnya. 

Lebih lanjut Dandim juga menjelaskan, “Sejak masa penjajahan Belanda, wilayah itu sebagai daerah latihan militer Belanda. Baru setelah penyerahan kedaulatannya, lahan tersebut diserahkan kepada negara dan selanjutnya diserahkan kepada TNI AD sebagai wilayah pertahanan juga daerah latihan. Warga disana hanya diberi kesempatan memanfaatkan bila tidak digunakan untuk latihan militer. Itu tersebut sebagai bentuk kepedulian TNI AD membantu perekonomian warga sekitar. Saat digunakan latihan menembak, warga selalu menyadari untuk menghentikan aktifitasnya guna menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan timbul saat latihan," jelas Letkol Kav Matondang, dalam rilisnya, Jum’at (28/8/20).

Terkait berkembangnya berita-berita di media sosial, bahwa latihan militer merusak lahan pertanian di tempat tersebut belum lama ini, Dandim 0709/Kebumen menyatakan tidak benar.

"Ada yang sengaja dibelokkan fakta membangun persepsi seolah-olah latihan tembak meriam disana telah merugikan warga tani. Padahal kenyataannya, warga lah yang memanfaatkan lahan milik negara yang digunakan latihan uji coba senjata TNI AD tersebut. Warga sebenarnya sudah menyepakati bila sedang dilakukan latihan mereka tidak akan beraktifitas dan tidak akan menuntut apapun atas dampak latihan pada areal itu. Mereka menyadari lahan itu bukan miliknya, hal ini karena kebaikan TNI AD diberi kesempatan untuk menggarap tanpa bagi hasil," ungkapnya.

Belum lama ini Dandim 0709/Kebumen hadir pada acara pensertifikatan yang dilakukan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, yang secara resmi telah menerbitkan Sertifikat Hak Kepemilikan Tanah tersebut atas nama TNI AD untuk kepentingan latihan militer. Sertifikat diserahkan oleh Menteri ATR/BPN Sofyan A Djalil, S.H., M.ALD. Kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Phil., Ph.D., di Makodam IV Diponegoro Rabu (12/8) yang lalu. Atas dasar tersebut maka masyarakat diharapkan memahami dan tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita hoax yang sengaja akan membenturkan masyarakat dengan TNI AD.

Masyarakat diminta jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang selalu dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, yang bertujuan merusak kondusif suatu wilayah. Telah ditegaskan secara resmi bahwa lahan tersebut milik TNI AD dan digunakan untuk latihan, namun tidak serta merta TNI AD menutup kawasan tersebut dari aktivitas warga. Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa, saat menerima penyerahan sertifikat Hak Kepemilikan di Kodam IV/Diponegoro masih tetap mempersilahkan masyarakat bisa beraktivitas sesuai prosedur yang disepakati.

"Memang ada prosedur yang harus ditaati warga, karena wilayah tersebut termasuk wilayah bahaya. Kalau kita ikuti prosedur yang sebenarnya pasti harus kosong dan tak boleh dijamah masyarakat. Namun karena doktrin kita harus manunggal bersama rakyat, maka kita bantu warga sekitar dengan memperbolehkan menggarap lahan saat tidak digunakan untuk latihan," pungkasnya.

Warga sekitar yang memanfaatkan wilayah tersebut menurut Dandim 0709/Kebumen sebenarnya baik-baik saja dan bisa memahami kesepakatan. "Namun justru masih banyak pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana dengan membenturkan warga dengan TNI AD," tandasnya. ***/Triyas



CEK FAKTA: TERKAIT PEMBAKARAN POSTER HABIB RIZIEQ, ANGGOTA FPI KLAIM KEBAL DIBACOK? CEK FAKTANYA

Beredar foto tangkapan layar sebuah artikel yang menyebut seluruh anggota Front Pembela Islam (FPI) kebal dibacok. Artikel itu berjudul "Ketum FPI : Poster Habib Rizieq Dibakar, Seluruh Anggota FPI Kebal Bacok dan Kami Siap Perang". 

Tangkapan layar pemberitaan palsu melalui media sosial. Foto: Facebook.




Akun Facebook Adib Widodo mengunggah foto tersebut pada Kamis 30 Juli 2020. Hingga tangkapan layar dibuat, unggahan itu sudah mendapat 132 respons warganet, 210 komentar, dan 6 kali dibagikan ulang. Pula, dalam unggah tersebut, pemilik akun menambahkan narasi sebagai berikut:

Dengan satu Syarat :

Harus dari Belakang , Bacok sekuat tenagamu, dan juga tepat pada tengah Kepalanya. Pasti akan Berbunyi #Tiiiinggg.. Ngono. Tenan wi....

Bisa dicoba kok kalau tidak percaya... Swerr.. ??,"

Penelusuran:

Dari hasil penelusuran, Klaim pada foto tangkapan layar bahwa seluruh anggota FPI kebal dibacok adalah salah. Faktanya, judul pada artikel tersebut adalah hasil suntingan atau editan. 

Melalui teknik padanan gambar (reverse image), ditemukan foto identik pada artikel yang dimuat Sorot.net berjudul "Poster Habib Rizieq Dibakar, Ketum FPI: Kita Siap Perang" yang diambil dari artikel Suaranasional.com dengan judul “Poster Habib Rizieq Dibakar Gerombolan PKI, Ketum FPI: Kita Siap Perang”. Di dalam dua artikel tersebut tidak ada klaim anggota FPI kebal dibacok.

Berikut secara lengkap isi artikelnya:

Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) KH Sobri Lubis ikut mengomentari pembakaran poster Habib Rizieq Syihab yang dilakukan gerombolan PKI di depan Gedung DPR/MPR, Senin (28/7/2020).

“Kita siap perang, perang dimulai,” kata Kiai Sobri Lubis kepada suaranasional melalui sambungan telepon, senin (28/7/2020).

Menurut Kiai Sobri, gerombolan PKI yang memancing umat Islam dengan membakar poster Habib Rizieq. “Umat Islam harus menegakkan hukum Islam. Kalau berhadapan umat Islam, resiko yang dihadapi gerombolan PKI itu,” jelas Kiai Sobri Lubis.

Kiai Sobri mengatakan, polisi bisa memproses hukum gerombolan PKI yang membakar poster Habib Rizieq. “Silahkan polisi memproses hukum, masyarakat mempunyai hukum adat, umat Islam punya hukum Allah,” jelas Kiai Sobri.


Sementara itu, foto asli berasal dari Rmol.id pernah dimuat pada artikel berjudul "Menhub Positif Corona, FPI: Presiden Dan Semua Menteri Harus Dikarantina Di Pulau Terpencil!". Foto itu diambil oleh Fotografer RMOL Ahmad Sobri Lubis. 


Kesimpulan:

Klaim pada foto tangkapan layar bahwa seluruh anggota FPI kebal dibacok adalah salah. Faktanya, judul pada artikel tersebut adalah hasil suntingan atau editan. 

Informasi ini masuk kategori hoaks jenis manipulated content (konten manipulasi). Manipulated content atau konten manipulasi biasanya berisi hasil editan dari informasi yang pernah diterbitkan media-media besar dan kredibel. Gampangnya, konten jenis ini dibentuk dengan cara mengedit konten yang sudah ada dengan tujuan untuk mengecoh publik.

Sumber

https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/0k80W1Ok-cek-fakta-terkait-pembakaran-poster-habib-rizieq-anggota-fpi-klaim-kebal

Lebih baru Lebih lama