DISKUSI VIRTUAL APLIKASI ZOOM MEETING 2020

Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak melaksanakan Sosialisasi e-PAKSI Daerah irigasi Progo Manggis -  Kalibening Jawa Tengah dan Daerah Irigasi Kalibawang Daerah Irigasi Tuk Songo Daerah Istimewa Jogjakarta  (28/8).

YOGYAKARTA - Hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Kepala Bidang SDA Dinas PUP ESDM DI.Yoqjakarta, Kepala Balai PSDA Probolo Sub Kordinator perencanaan OP, Ketua Pelaksanaan Tugas Pelaksana OP, PPK  Operasi dan pemeliharaan SDA, Tim Persiapan, Tim pelaksana beserta Tim Pengawas Pekerjaan Penyusunan PAI - IKSI (e-EPAKSI dan AKNOP  Daerah irigasi yang tersebar di wilayah Dinas Pusda Taru Progo Bogowonto Luk Ulo, Tim Persiapan, Tim Pelaksana beserta Tim Pengawas Penyusunan PAI -IKSI (e-PAKSI dan AKNOP Daerah irigasi)  yang tersebar di wilayah Daerah istimewa Yogyakarta, Pelaksana e-PAKSI  Daerah Irigasi  Progo Manggis - Kalibening, Pelaksana e-PAKSI Daerah Irigasi  Kalibawang  dan Daerah irigasi Tuk Kuning.



Ernowo Ari Pebriyanto menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan e-PAKSI  untuk meningkatkan kompetensi SDM OIrigasi yang memadai guna menunjang pelaksanaan oprasi dan pemeliharaan  jaringan irigasi  di lingkungan BBWS Serayu-Opak.

Selain itu ia mengungkapkan pengelolaan irigasi dilaksanakan secara menyeluruh sebagai satu kesatuan sistem mulai dari bangunan utama, jaringan primer jaringan sekunder sampai petak tersier, sehingga diperlukan satu pengelolaan dalam satu sistim irigasi yang berbasis single management dengan memanfaatkan teknologi informasi geospasial.

Sementara Kepala Seksi OP Balai PSDA Probolo Fredy Nurcahya S.T.M.T mengusulkan untuk pelaksanaan survai e-PAKSI kalau bisa di awal tahun karena hasilnya untuk menyusun AKNOP harus dikumpulkan pada bulan Juni sudah berbentuk produk untuk usulan tahun berikutnya. *** SM

CEK FAKTA: HOAKS PESAN BERANTAI SOAL PEMBAGIAN MASKER GRATIS MENGANDUNG OBAT BIUS

Kabar tentang pembagian masker gratis mengandung obat bius beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Raihan Siagam pada 9 Agustus 2020.


Akun Facebook Raihan Siagam mengunggah sebuah pesan berisi peringatan kepada masyarakat agar berhati-hati dengan pembagian masker mengandung obat bius.

"Ass Wr Wb, Bpk ibu *Ketua RT dan RW*. Mohon diinformasikan ke Warga, Saudara. Keluarga dan kenalan Anda !!! Baru saja mendapat pesan. Sebuah peringatan !!

Sekarang ada yang baru dan sedang terjadi. Orang datang dari pintu ke pintu dan membagikan masker. Mereka mengatakan: "Ini ada pembagian masker dari pemerintah". ( Hal itu tidak benar) Mereka meminta Anda mengenakan masker untuk difoto/ dilihat apakah masker tersebut cocok untuk Anda. ( Sebagai laporan klo masker sudah sampai alamat ) masker yg sudah diberi bius, lalu mereka merampok !! Tolong jangan ambil masker dari orang asing. Ingat, teman-teman, ini adalah waktu yang kritis, orang-orang putus asa, tingkat kejahatan meningkat selama periode Covid-19. Harap berhati-hati !!! setidaknya informasi ini mungkin bisa berguna dan bermanfaat, mohon maaf bila ada salah kata🙏🙏🙏Waspada waspada lah pada siapapun yg kita belum mengenalnya ..," tulis akun Facebook Raihan Siagam.

Konten yang diunggah akun Facebook Raihan Siagam telah 1.200 kali dibagikan dan mendapat 637 komentar warganet.

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6 menelusuri kabar tentang pembagian masker gratis mengandung obat bius. Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "pembagian masker bius".

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Awas Hoaks Pembagian Masker Gratis Mengandung Obat Bius" yang dimuat situs kompas.com pada 6 Mei 2020.

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah pesan berantai yang meresahkan masyarakat kembali beredar melalui aplikasi WhatsApp.

Kali ini, pesan tersebut menginformasikan tentang pembagian masker gratis yang mengandung obat bius selama pandemi Covid-19.

Tujuannya adalah membuat masyarakat tak sadar sehingga oknum tersebut dapat merampok rumah-rumah masyarakat.

Berikut isi pesan berantai yang tersebar melalui aplikasi WhatsApp tersebut:

"Mohon diinformasikan ke teman, saudara, keluarga, dan kenalan Anda. Baru saja mendapat pesan, sebuah peringatan. Sekarang ada yang baru sedang terjadi, orang datang dari pintu ke pintu dan membagikan masker. Mereka mengatakan, 'Ini ada pembagian masker dari pemerintah'. Hal itu tidak benar."

"Mereka meminta Anda mengenakan masker untuk difoto atau dilihat apakah masker tersebut cocok untuk Anda, sebagai laporan kalau masker sudah sampai alamat, masker yang sudah diberi bius, lalu mereka merampok."

"Tolong jangan ambil masker dari orang asing. Ingat, teman-teman, ini adalah waktu yang kritis, orang-orang putus asa, tingkat kejahatan meningkat selama periode Covid-19. Harap berhati-hati. Setidaknya informasi ini mungkin bisa berguna dan bermanfaat, mohon maaf bila ada salah kata. Waspada, waspadalah sama siapapun yang kita belum mengenalinya, harus hati-hati."

Menanggapi beredarnya pesan singkat itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menegaskan bahwa informasi tersebut adalah bohong alias hoaks.

"Itu informasinya hoaks," kata Yusri saat dihubungi, Rabu (6/5/2020).

Yusri pun mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan mengecek kebenaran setiap informasi yang didapatkan dari media sosial.

Kesimpulan

Kabar tentang pembagian masker gratis mengandung obat bius ternyata tidak benar alias hoaks. Polda Metro Jaya melalui juru bicaranya, Kombes Yusri Yunus mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan mengecek kebenaran setiap informasi yang didapatkan dari media sosial.

Sumber

https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4327034/cek-fakta-hoaks-pesan-berantai-soal-pembagian-masker-gratis-mengandung-obat-bius


Lebih baru Lebih lama