GOWES BERSAMA POLISI MILITER SUBDENPOM IV/2-2 PURWOREJO

Komandan Suppdenpom Polisi Militer IV/2-2 Purworejo Kapten CPM Rusmanaji  mengadakan Gowes bersama Merah Putih dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun RI yang ke 75 di Markas Suppdenpom Purworejo Jawa Tengah Minggu  21-8-020.

PURWOREJO - Hadir dalam kegiatan tersebut, seratusan pesepeda dari berbagai komunitas mengayuh sepeda bareng dalam ajang Gowes Merah Putih. Selain untuk menggairahkan olahraga sepeda, digelarnya gowes kali ini untuk menjalin silahturahmi dan mepererat persaudaraan antara masyarakat dan pencinta bersepeda beserta keluarganya.


Tidak hanya itu saja beliau juga sangat mengapreasi bagi peserta gowes yang telah hadir di sini, khususnya yang datang dari luar daerah Purworejo. "Semoga acara ini bermanfaat bagi kita semua," ujarnya.

Pelepasan peserta ditandai dengan pengibaran bendera start oleh Komandan Subdenpom IV/2-2 Purworejo Kapten CPM Rusmanaji. Peserta selanjutnya menempuh rute sekitar 22 Kilometer. Mulai dari Markas Subdenpom menuju Alun- Alun, BRI, – Gedung Kesenian, Phantok, Cangkrep, Kedungsari, hingga Jembatan Pelangi/Boro Wetan. Rute berlanjut melintasi Ringroad selatan menuju Ringroad Utara. Sampai di Makam Pahlawan Projo Handoko Loyo, seluruh peserta berhenti sejenak untuk hening cipta dan mendoakan para pahlawan.

Sekembalinya di lokasi finish Markas Subdenpom, peserta tidak disuguhi hiburan serta pengundian seperti gowes-gowes umumnya. Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya kerumunan masa yang berpotensi menimbulkan penularan Covid-19.

Gowes Merah Putih ini juga memperhatikan protokol kesehatan, seperti jaga jarak dan sebagainya. Pandemi Covid-19 memang telah berdampak pada banyak sektor kehidupan. Namun, semangat masyarakat untuk mengisi kemerdekaan diharapkan dapat terus berkibar meski dengan cara yang penuh keterbatasan.

“Dengan berolahraga jiwa dan raga akan menjadi sehat sehingga kita tidak akan mudah terpapar virus. Adanya gowes bersama ini juga untuk memupuk persatuan dan kesatuan masyarakat Kabupaten Purworejo,” ungkap Kapten CPM Rusmanaji.

Secara teknis, pelaksanaan Gowes Merah Putih menggandeng komunitas sepeda Purworejo Cycling Family (PCF). Jumlah peserta sengaja dibatasi agar dapat lebih mudah dalam mengatur jarak.

Peserta yang hadir sekitar 150 dari berbagai komunitas sepeda di Purworejo,” kata Ketua PCF Hariyadi. ***(red)

CEK FAKTA: HOAKS BAYI DICULIK MAKHLUK HALUS DI PELABUHAN RATU


Gambar Tangkapan Layar Kabar Tentang Bayi Diculik





Kabar tentang bayi perempuan diculik makhluk halus di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Hafid pada 4 Agustus 2020 lalu.

Akun Facebook Hafid mengunggah foto beberapa orang tengah mengerubungi sebuah pohon. Mereka tampak menaruh telinga seakan mendengarkan suara dari dalam pohon tersebut.

Akun Facebook Hafid kemudian mengaitkan foto tersebut dengan kabar tentang bayi perempuan diculik makhluk halus di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.

"Pelabuhan ratu viral dei😭😭,, dihebohkan penemuan sosok bayi perempuan yg lucu di dalam pohon. Konon bayi ini di culik makhluk halus saat tidur sendirian... Karna warga slalu di dengarkan suara tangisan bayi d dalam pohon Dan warga ahirna beramai ramai membuka pohon itu..

#GATEGA LIHAT POSISI BADAN BAYINYA😭😭," tulis akun Facebook Hafid.

Konten yang disebarkan akun Facebook Hafid telah 278 kali dibagikan dan mendapat 18 komentar warganet.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang bayi perempuan diculik makhluk halus di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah salah satu foto tersebut ke situs Google Reverse Image.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai foto tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Heboh Pohon Menangis di Jember, Dirukyah Hingga Tumbuh di Bekas Kuburan" yang dimuat situs detik.com pada 18 Januari 2020 lalu.

Jember - Sebuah pohon Akasia di Dusun Krajan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember membikin heboh. Pohon berusia 11 tahun itu dipercaya mengeluarkan suara perempuan menangis dan merintih.

Pemilik pohon Abdul Aziz mengataka bahwa cucunya lah yang pertama kali memberitahu dirinya tentang 'keajaiban' pohon tersebut.

"Tiga hari yang lalu cucu saya memberitahu kalau pohon akasia ini bisa menangis," ujar Aziz, Jumat (17/1/2020).

Tak percaya, Aziz pun membuktikannya. Dia tempelkan telinganya ke batang pohon tersebut. "Memang terdengar suara anak perempuan, seperti orang merintih" kata Aziz.

Salah seorang warga, Sodiq juga mengaku mendengar suara tangisan perempuan setelah menempelkan kupingnya ke pohon tersebut.

"Kayak orang sambat (merintih) gitu. Suara perempuan," kata Sodiq.

Aziz mengaku tidak tahu mengapa salah satu pohon akasia miliknya itu bisa menangis. Yang jelas, kabar tentang pohon milik Aziz yang bisa menangis itu langsung menyebar. Warga pun menyesaki lokasi hanya untuk membuktikan kabar tersebut.

Aziz mengatakan sempat melakukan rukyah di lokasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Iya, sempat dirukyah kemarin malam," kata Aziz.

Rukyah dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ini berkaitan dengan hal-hal gaib atas fenomena pohon menangis tersebut.

Dari rukyah tersebut, Aziz mendapat informasi bahwa pohon tersebut memang ada 'penunggunya'. Makhluk gaib itu menurut informasi yang diterima Aziz adalah laki-laki.

"Penunggunya itu laki-laki. Sedangkan yang menangis itu anak perempuannya. Katanya itu menangis karena mencari ibunya" lanjut Aziz.

Aziz juga menceritakan, di sekitar lokasi pohon dulunya memang ada sebuah makam. Namun Aziz tidak tahu makam siapa.

"Dulu memang ada makam, sudah lama," ujar Aziz.

Kendati demikian, Aziz mengaku tidak takut tinggal di rumahnya yang tidak jauh dari lokasi pohon. Sebab dia juga mendapat informasi bahwa 'penunggu' pohon tidak akan mengganggu.

"Katanya waktu rukyah itu penghuninya tidak mengganggu. Jadi saya biasa saja. Tidak takut juga," pungkas Aziz.

Adanya pohon menangis ini menjadi pantauan polisi. Selain terkait pengamanan, polisi juga mengantisipasi bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terkait adanya pohon tersebut.

"Kami pantau, kalau nantinya benar-benar menimbulkan potensi yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban, akan kami lakukan penebangan. Kami sudah koordinasi. Pemiliknya tidak keberatan," ungkap Kapolsek Puger AKP Ribut.

Ribut juga meminta agar masyarakat tidak mudah percaya dengan hal-hal yang tidak bisa dinalar. Termasuk fenomena kabar adanya pohon yang dipercaya bisa mengeluarkan suara seperti orang menangis.

"Nalar nggak (ada pohon bisa menangis)? Kesimpulan kami itu ya suara gesekan aja. Bisa gesekan dengan ranting pohon lain, atau gesekan pelepahnya, atau ya memang karena angin. Yang jelas kan tidak masuk akal ada pohon yang bisa menangis," tandas Ribut.

Kesimpulan

Kabar tentang bayi perempuan diculik makhluk halus di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat ternyata tidak benar.

Foto yang diunggah akun Facebook Hafid bukan peristiwa diculiknya bayi oleh makhluk halus di Pelabuhan Ratu. Melainkan fenomena pohon menangis di Jember, Jawa Timur.

Sumber

https://m.liputan6.com/cek-fakta/read/4326470/cek-fakta-hoaks-bayi-diculik-makhluk-halus-di-pelabuhan-ratu?utm_source=Mobile&utm_medium=copy-link&utm_campaign=Share_Hanging

Lebih baru Lebih lama