INSAN PERS JATENG ADAKAN WORKSHOP JURNALISTIK

Dalam rangka meningkatkan kinerja kewartawanan dan profesionalitas para jurnalis se Karesidenan Pekalongan, Insan Pers Jawa Tengah (IPJT) besok pada Minggu 16 Agustus 2020 bertempat di Hotel Winner Premier Pemalang akan mengadakan Workshop Jurnalistik. Adapun para pematerinya diantaranya Wilson Lalengke, SPd.MSc.MA (Ketum PPWI) dan Trias Purwadi, S.Sos (Ketua PWI Pekalongan).

PEMALANG - Kegiatan dimaksud disamping sebagai ajang silaturahmi antar wartawan juga yang terpenting adalah agar pengetahuan para jurnalis akan lebih meningkat dan dapat bekerja secara profesional dan proposional.


Ketua Panitia Workshop Jurnalistik, Winoto Jamin, melalui sekretarisnya Ali Rosidin mengatakan bahwa kegiatan sepertI ini nantinya sebagai pilot projek diantara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Insan Pers se-Jawa Tengah.

“Kami mengharap dan menghimbau agar seluruh wartawan yang tergabung dalam wadah IPJT untuk dapat ikut dalam kegiatan ini” tutur Ali.

Selanjutnya disampaikan bahwa kegiatan workshop jurnalistik merupakan salah satu program IPJT dan merupakan persiapan para jurnalis untuk mengikuti uji kompentensi wartawan.

“Kegiatan ini bisa dijadikan persiapan menjelang pra-UKW, karena kedepan wartawan harus memiliki kompentensi dan bersertifikat jurnalis,” terang Ali yang juga selaku Ketua IPJT Pekalongan Raya.

Lebih jauh dikatakan bahwa kegiatan workshop jurnalistik ini juga guna mempersiapkan para wartawan agar dalam melakukan tugasnya selalu mematuhi peraturan yang berlaku seperti undang- undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers dan kode etik jurnalistik.

“Wartawan itu dilindungi Undang-undang jadi jangan takut adanya kriminalisasi, sepanjang dalam melaksanakan tugas mentaati kode etik jurnalis dan taau UU tentang Pers” papar Ali . (Alimun Shofi)

[CEK FAKTA] NARASI PADA FOTO ISLAM NUSANTARA SALAT BERLATAR BELAKANG SALIB HOAKS

Tangkapan layar pemberitaan palsu di media sosial. Foto: Facebook



Beredar sebuah foto memperlihatkan sejumlah orang tengah menunaikan ibadah salat. Pada foto yang beredar, terdapat tanda salib tergantung di dinding belakang.

Akun Facebook Munzirin mengunggah foto tersebut pada 12 Agustus 2020. Pemilik akun menambahkan narasi bernada provokatif pada unggahan fotonya. Berikut narasinya:

"Islam Nusantara itu nabinya siapa ya...? Tuhannya Yesus juga ya.....? terus kitabnya mungkin kitab STENSIL....??"

Penelusuran:

Dari hasil penelusuran, klaim yang menyertai foto tersebut tidak benar. Dilansir Kominfo.go.id, foto itu adalah foto anggota PACIkatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Sagulung Kota Batam yang sedang melaksanakan ibadah salat maghrib saat diundang ke acara pentas seni di Jambore Pelajar Katolik yang diadakan di Yayasan Tunas Karya. Pada saat itu sedang turun hujan dan masjid jaraknya cukup jauh dari lokasi acara. Tempat tersebut bukan tempat ibadah atau gereja melainkan aula yang lokasinya terpisah dari gereja dan steril dari hewan yang dalam hukum Islam dihukumi najis Mugholadhoh.

Pula, dilansir CekFakta.com, pelintiran narasi terhadap foto tersebut bukan yang pertama kali. Pada tahun 2018 lalu, terdapat klaim yang menyebutkan orang-orang tersebut salat di gereja.

Akun facebook bernama ShonHaji Zuhri memberikan klarifikasi sebagai berikut:

"Foto-foto yang beredar mengenai Orang² yang sedang melaksanakan kewajiban sholat (maghrib) dan saat ini viral itu bukan editan, tapi banyak #PELINTIRAN (dikatakan sholat di gereja), karena saya (ShonHaji) salah seorang yang ada di dalamnya.

PAC. IPNU/IPPNU Kec. Sagulung Kota Batam di Undang untuk mengisi acara Pentas Seni di Jambore Pelajar Katholik yang diadakan di Yayasan Tunas Karya (SD KATHOLIK St. Ignasius Loyola /Sekolah Berasrama) Rempang – Galang"

Kesimpulan:

Dari hasil penelusuran, klaim yang menyertai foto tersebut tidak benar. Dilansir Kominfo.go.id, foto itu adalah foto anggota PAC IPNU/IPPNU Kecamatan Sagulung Kota Batam yang sedang melaksanakan ibadah salat maghrib saat diundang ke acara pentas seni di Jambore Pelajar Katolik yang diadakan di Yayasan Tunas Karya.

Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.

Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.

Sumber

https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/ob30RVyk-cek-fakta-narasi-foto-islam-nusantara-salat-berlatar-belakang-salib-hoaks

Referensi:

https://kominfo.go.id/content/detail/28553/disinformasi-foto-islam-nusantara-shalat-berlatar-belakang-salib/0/laporan_isu_hoaks

https://cekfakta.com/focus/4619

https://archive.md/KmLl0



Lebih baru Lebih lama