ISNU KABUPATEN BANYUMAS LUNCURKAN PILOT PROJECT FASILITAS WIFI GRATIS UNTUK MADRASAH

Sebagai bentuk kepedulian ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama) Kabupaten Banyumas terhadap proses pendidikan, pada Minggu 30 Agustus 2020 telah dilakukan peluncuran fasilitas WiFi gratis bagi siswa untuk mendukung kegiatan belajar mengajar secara daring.

PURWOKERTO - Bekerja sama dengan PMII, KMNU, IPNU dan IPPNU, pihak ISNU Kabupaten Banyumas menyebutkan bahwa penyediaan fasilitas akses internet gratis ini diharapkan meringankan beban para orangtua dan memudahkan anak-anak dalam menghadapi pembelajaran daring di masa pandemi ini.




Untuk tahap pertama ini Madrasah Diniyah Hidayatul Mukminin yang dipilih, karena kebetulan letaknya tidak jauh dari kantor Sekretariat ISNU Kabupaten Banyumas di kawasan Kelurahan Kutasari Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas.

Hadir Ketua PCNU Kabupaten Banyumas Bp. Sabar Munanto, Ketua ISNU Kabupaten Banyumas Bp. Nurul Anwar, Kepala Sekolah Madrasah Diniyah Hidayatul Mukminin Bp. Sueb Ahmad Sobari, Ketua IPNU Ranting Kutasari Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas Sutantyo Agung Nugroho, Ketua IPPNU Ranting Kutasari Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas Nur Ghoniyah, sejumlah siswa madrasah, ustadz dan ustadzah. 

Program penyediaan fasilitas Wi-Fi internet yang diberi nama NU-Fi menurut Ketua Panitia Bp. Roy Andreas dibuka setiap hari dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 13.00 WIB.

Ketua PCNU Kabupaten Banyumas dalam sambutannya menyampaikan dukungannya atas upaya ISNU dalam mendukung kegiatan proses pendidikan di Kabupaten Banyumas.

Lebih lanjut, Ketua ISNU Kabupaten Banyumas Bp. Nurul Anwar dalam sambutannya mengatakan bahwa program ini adalah sebuah projek percontohan yang akan diterapkan di seluruh Kabupaten Banyumas sesuai dengan skala prioritas. Adapun tujuan utama dari program ini adalah sebuah pendampingan yang ditargetkan khususnya untuk anak-anak dan orangtua, untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar. 

Untuk mendukung keberhasilan kegiatan ini, ISNU Kabupaten Banyumas melibatkan generasi muda IPNU dan IPPNU sebagai tenaga pendampingan.

Kegiatan peluncuran fasilitas NU-Fi ini ditandai dengan penyerahan perangkat WIFI dari Ketua ISNU Kabupaten Banyumas kepada Ketua IPNU Ranting Kutasari Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas Sutantyo Agung Nugroho. ***

CEK FAKTA: TERDAPAT BAJU ADAT TIONGKOK DALAM GAMBAR UANG PECAHAN 75 RIBU RUPIAH? INI FAKTANYA

Beredar foto uang baru pecahan 75 ribu rupiah yang diklaim memperlihatkan seorang anak kecil mengenakan pakaian adat Tiongkok. Foto itu beredar di media sosial dan pesan berantai WhatsApp.

Akun Facebook Didid Gaung membagikan foto tersebut pada Senin, 17 Agustus 2020. Pemilik akun juga menambahkan narasi pada unggahan fotonya, bertuliskan sebagai berikut:

"*PEMERINTAH SAAT INI BENARKAH ADA MENGELUARKAN UANG KERTAS BANK INDONESIA DENGAN NOMINAL PECAHAN UANG BERNILAI 75 RIBU dan ADA YANG TIDAK LAZIM KARENA DI UANG  INI HANYA ADA  BAJU ADAT THIONGKOK CHINA...KUMAHA TEH,KAMANA NYAK SILIWANGI...???*

Penelusuran:

Dari hasil penelusuran, klaim bahwa terdapat baju adat Tiongkok pada gambar pecahan uang 75 ribu rupiah adalah salah. Faktanya, Baju tersebut merupakan baju adat dari Suku Tidung, Kalimantan Utara.

Situs Kemdikbud.go.id, mengunggah foto identik melalui artikel berjudul "Pakaian Adat Sebagai Identitas Etnis: Rekonstruksi Identitas Suku Tidung Ulun Pagun". Pada artikel itu dijelaskan bahwa suku Tidung pada perkembangannya, juga memiliki identitas lain yang merujuk pada konteks budaya yaitu melalui pakaian adat.

Pakaian adat yang terdiri Pelimbangan dan Kurung Bantut (Pakaian Sehari-hari), selampoy (pakaian adat), Talulandom (pakaian resmi), dan Sina Beranti (pakaian Pengantin) telah menjadi karya budaya milik Suku Tidung Ulun Pagunm melalui proses rekonstruksi berdasarkan data pakaian adat Tidung di masa lalu. Pakaian Adat Suku Tidung sebagai identitas etnis dan sekaligus sebagai identitas daerah kota Tarakan memperlihatkan bagimana rekonstruksi identitas dapat terjadi.

Pula, dilansir Turbackhoax.id, salah satu akun Facebook Sejarah Tidung turut mengunggah foto seorang anak yang memakai baju adat Suku Tidung dengan disandingkan foto uang pecahan 75 ribu rupiah.

Suku Tidung merupakan suku yang tanah asalnya berada di bagian utara Pulau Kalimantan (Kalimantan Utara). Suku ini juga merupakan anak negeri di Sabah, jadi merupakan suku bangsa yang terdapat di Indonesia maupun Malaysia (negeri Sabah).

Akun Facebook Makam Raja Pandita, juga mengunggah foto pakaian adat yang sama pada 19 Mei 2016. Pada unggahan foto, pemilik akun menambahkan keterangan: "Jenis pakaian Pengantin Suku Tidung". 

Kesimpulan:

Klaim bahwa terdapat baju adat Tiongkok pada gambar pecahan uang 75 ribu rupiah adalah salah. Faktanya, Baju tersebut merupakan baju adat dari Suku Tidung, Kalimantan Utara.

Informasi ini masuk kategori hoaks jenis false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.

Referensi:

https://perpustakaanbpnbjabar.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=3067

https://www.facebook.com/sejarahtidung/

https://www.facebook.com/makamrajapandita/photos/a.234941756884996/234941720218333/?type=1&theater

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016

Sumber:

https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/ObzMr79N-cek-fakta-terdapat-baju-adat-tiongkok-dalam-gambar-uang-pecahan-75-ribu

Lebih baru Lebih lama