JAJARAN POLRESTA CIREBON LUNCURKAN ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM) BERAS KELILING

Peluncuran ATM beras keliling itu dilakukan bersama dengan bhakti sosial penyaluran bantuan beras dalam rangka HUT ke-75 RI kepada warga Kelurahan Kemantren, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Rabu (19/8/2020).

CIREBON - Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi mengatakan ATM beras keliling tersebut diluncurkan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.


Menurut dia, ATM beras keliling itu didesain khusus untuk dapat mendatangi wilayah pelosok sehingga cakupan penyaluran bantuan yang dilakukan jajarannya lebih luas.

"Pada dasarnya sama seperti ATM beras di Mapolresta Cirebon, tapi sifatnya mobile dari satu tempat ke tempat lainnya," kata Kombes Pol M Syahduddi.

Ia mengatakan, cara pengoperasiannya pun sama seperti ATM beras yang terdapat di Mapolresta Cirebon.

Masyarakat tinggal menempelkan kartu ATM yang sebelumnya telah dibagikan kemudian secara otomatis beras akan keluar.

Menurut Syahduddi, dalam satu kali angkut ATM beras keliling itu mampu membawa lima kuintal beras.

"Nanti tinggal disesuaikan setiap warga mendapat bantuan berapa kilogram beras, ATM-nya bisa disetting," ujar Kombes Pol M Syahduddi.

Penyaluran bantuan beras di Kelurahan Kemantren sendiri tampak dipimpin oleh Panit Tibmas Satbinmas Polresta Cirebon, Ipda Siti.

Saat itu, puluhan orang yang mengantre itu terlihat mengenakan masker dan saling menjaga jarak.

Sejumlah petugas juga tampak membantu warga yang mengambil beras di ATM beras keliling tersebut.

Dalam kesempatan itu, sebanyak 100 paket bantuan beras dibagikan kepada masyarakat di Keluarahan Kemantren.

Para petugas terlihat membantu warga menempelkan kartu ke mesin ATM dan mewadahi beras menggunakan kantong plastik yang telah disediakan.

"Kami sengaja memodifikasi kendaraan dinas mobil ranger menjadi ATM beras keliling," kata Kombes Pol M Syahduddi.

Bagian bak belakang mobil tersebut tampak dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi ATM beras keliling yang dapat menempuh medan sulit sekalipun.

Syahduddi mengatakan, ATM beras keliling juga mendatangi warga Desa Cikancas, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, dan membagikan 100 paket bantuan beras.

Menurut dia, penyaluran bantuan melalui ATM beras keliling itu merupakan inovasi Polresta Cirebon selain penyaluran secara door to door ke rumah warga.

Selain itu, penyaluran bantuan melalui ATM beras keliling merupakan langkah tepat dan efektif di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang.

"Konsepnya mendukung physical distancing, karena petugas dan warga tidak saling bersentuhan tapi bantuan dapat tersalurkan," ujar Kombes Pol M Syahduddi. ***

CEK FAKTA: TERDAPAT BAJU ADAT TIONGKOK DALAM GAMBAR UANG PECAHAN 75 RIBU RUPIAH? INI FAKTANYA

Beredar foto uang baru pecahan 75 ribu rupiah yang diklaim memperlihatkan seorang anak kecil mengenakan pakaian adat Tiongkok. Foto itu beredar di media sosial dan pesan berantai WhatsApp.

Akun Facebook Didid Gaung membagikan foto tersebut pada Senin, 17 Agustus 2020. Pemilik akun juga menambahkan narasi pada unggahan fotonya, bertuliskan sebagai berikut:

"*PEMERINTAH SAAT INI BENARKAH ADA MENGELUARKAN UANG KERTAS BANK INDONESIA DENGAN NOMINAL PECAHAN UANG BERNILAI 75 RIBU dan ADA YANG TIDAK LAZIM KARENA DI UANG  INI HANYA ADA  BAJU ADAT THIONGKOK CHINA...KUMAHA TEH,KAMANA NYAK SILIWANGI...???*

Penelusuran:

Dari hasil penelusuran, klaim bahwa terdapat baju adat Tiongkok pada gambar pecahan uang 75 ribu rupiah adalah salah. Faktanya, Baju tersebut merupakan baju adat dari Suku Tidung, Kalimantan Utara.

Situs Kemdikbud.go.id, mengunggah foto identik melalui artikel berjudul "Pakaian Adat Sebagai Identitas Etnis: Rekonstruksi Identitas Suku Tidung Ulun Pagun". Pada artikel itu dijelaskan bahwa suku Tidung pada perkembangannya, juga memiliki identitas lain yang merujuk pada konteks budaya yaitu melalui pakaian adat.

Pakaian adat yang terdiri Pelimbangan dan Kurung Bantut (Pakaian Sehari-hari), selampoy (pakaian adat), Talulandom (pakaian resmi), dan Sina Beranti (pakaian Pengantin) telah menjadi karya budaya milik Suku Tidung Ulun Pagunm melalui proses rekonstruksi berdasarkan data pakaian adat Tidung di masa lalu. Pakaian Adat Suku Tidung sebagai identitas etnis dan sekaligus sebagai identitas daerah kota Tarakan memperlihatkan bagimana rekonstruksi identitas dapat terjadi.

Pula, dilansir Turbackhoax.id, salah satu akun Facebook Sejarah Tidung turut mengunggah foto seorang anak yang memakai baju adat Suku Tidung dengan disandingkan foto uang pecahan 75 ribu rupiah.

Suku Tidung merupakan suku yang tanah asalnya berada di bagian utara Pulau Kalimantan (Kalimantan Utara). Suku ini juga merupakan anak negeri di Sabah, jadi merupakan suku bangsa yang terdapat di Indonesia maupun Malaysia (negeri Sabah).

Akun Facebook Makam Raja Pandita, juga mengunggah foto pakaian adat yang sama pada 19 Mei 2016. Pada unggahan foto, pemilik akun menambahkan keterangan: "Jenis pakaian Pengantin Suku Tidung". 

Kesimpulan:

Klaim bahwa terdapat baju adat Tiongkok pada gambar pecahan uang 75 ribu rupiah adalah salah. Faktanya, Baju tersebut merupakan baju adat dari Suku Tidung, Kalimantan Utara.

Informasi ini masuk kategori hoaks jenis false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.

Referensi:

https://perpustakaanbpnbjabar.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=3067

https://www.facebook.com/sejarahtidung/

https://www.facebook.com/makamrajapandita/photos/a.234941756884996/234941720218333/?type=1&theater

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016

Sumber:

https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/ObzMr79N-cek-fakta-terdapat-baju-adat-tiongkok-dalam-gambar-uang-pecahan-75-ribu

Lebih baru Lebih lama