PEMBINAAN MASYARAKAT KONSERVASI SUMBER DAYA AIR DI MAGELANG

Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah/ Balai Pemberdayaan Sumber Daya Air Progo Bogowonto Luk Ulo, melaksanakan kegiatan Pembinaan masyarakat dalam rangka Konservasi Sumber Daya Air di Kelurahan Panjang Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang (19/8).

MAGELANG - Hadir dalam kegitan tersebut Dinas Pusda Taru Prov Jateng, Balai PSDA Probolo, BBWSO Polres Magelang Kota, Dandim 0705, Danyon  Armed 11/Kostrad, Camat Magelang Tengah Kapolsek Magelang Tengah, DPUPR, Hotel Puri Asri Untidar, DLH, Garda Rescue Kelurahan Panjang tokoh masyarakat, KKBM, dan pengurus PKK.


Sony Suharto selaku Kepala kelurahan  Panjang Kota Magelang mengatakan, "Dengan adanya sumber daya air jagalah kebersihan untuk peduli lingkungan hidup. Kedepan harapannya sinergi dengan masyarakat untuk membersihkan sungai agar tidak terdampak polusi air. Sehati sehat dan berprestasi".

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah Ir. SR. Eko Yunianto. Sp.1. yang diwakili oleh kepala bidang sungai dan bendungan Kunarto, ST.MT. Kabid Sungai Bendungan dan Pantai, ketika memberikan keterangan pers di hadapan para para awak media mengatakan pembinaan ini untuk mengajak masyarakat agar ikut berperan dalam menangani Sumber Daya Air (SDA).

Sementara Kepala Balai PSDA Probolo Ir. Dyah Purbandari M.T. menyampaikan bahwa Balai Probolo mempunyai wilayah kerja di daerah Kabupaten Temanggung, Kota Magelang dan Kabupaten Magelang. 

"Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan serta dapat lebih peduli terhadap konservasi sumberdaya air mengingat air yang semakin hari semakin berkurang di kawasan ini," Tutur Ir. Diyah.

Ketua Komunitas Kali Bersih Magelang( KKBM) Petrus mengungkapkan, "Wawasan terhadap segenap masyarakat bahwa Kota Magelang memang tidak memiliki sungai besar kecuali Progo dan Elo, akan tetapi ini adalah cermin sungai kota Magelang. Sungai yang ada di Magelang melewati 3 kota dari Temanggung Magelang kota dan Magelang kabupaten. Dan sungai ini bisa mengairi hampir 3000 hektar sawah yg berada di Magelang."

Kemudian dari BBWSO yang diwakili oleh Rusdiansah pejabat analisa PSDA  menekankan bahwa, pelestarian sungai di Kota Magelang ini agar dijaga bukan hanya dari pemerintah Dinas SDA akan tetapi harus ada partisipasi dari masyarakat setempat. Selain itu silaturahmi ini untuk  memberikan masukan terhadap konservasi SDA. 

Ada 3 hal penting penyelenggaraan  konservasi air: pendayagunaan air, kesadaran pengendalian SDA, kesadaran masyarakat untuk menjaga dan membersihkan lingkungan dari bergai komunitas, masyarakat peduli lingkungan, pegusaha dan mahasiswa. Untuk mengurangi waktu debit air yg tinggi dilakukan penaganan khusus dari Kepala Dinas Provinsi JawaTengah," tambah Rudi

"Selain itu Kapolres Magelang Kota Polda Jawa Tengah AKBP Nugroho Ari Setyawan S.I.K  M.M.C.F.E memberikan wawasan terhadap masyarakat dan kelompok komunitas peduli lingkugan (KPI) dan peduli sungai (KPS). Agar penanganan Sungai yang berada di kota magelang berkonstribusi dengan BPBD, Satpol PP dan masyarakat," tegas Kapolres.

Ketua Garda Relawan Indonesia Heri Santoso Purwanto Kota Magelang untuk penanganan terhadap bencana mengatakan, "Ancaman-ancaman yang berada di sungai Elo dan Progo sangat rawan dan berat dalam penanganan bencana. Jika ada bencana besar Team SAR Rescue kota Magelang memperbantukan Team SAR Temanggung dan Team SAR Yogyakarta. Di kota Magelang dalam 1 tahun sekali hampir 50 s.d 60 korban. Himbauan dari Team Sar kota magelang agar lebih hati-hati dalam melakukan aktivitas di seputar sungai".

Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang mengajak masyarakat agar melaksanakan (KISS) Koordinasi Integritas Sinkronisasi Sistem konservasi pendayagunaan dan daya usaha. 

"Dengan adanya sungai bersih kota magelang akan lebih nyaman dan sehat dari penyakit. Sungai itu sumber daya makhluk hidup paling tinggi. Maka jagalah lingkungan hidup dan jagalah sungai," ujarnya.

Beliau juga mengharapkan, Kepala Dinas SDA dan Kepala Dinas PU agar tetap menjaga Kota Magelang, tetap bersemangat menjaga Kota Magelang dan waspada terhadap bencana dan tetap mandiri tetap maju agar kota Magelang tetap sehat. ***(SM)

CEK FAKTA: HOAKS PESAN BERANTAI SOAL PEMBAGIAN MASKER GRATIS MENGANDUNG OBAT BIUS

Kabar tentang pembagian masker gratis mengandung obat bius beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Raihan Siagam pada 9 Agustus 2020.


Akun Facebook Raihan Siagam mengunggah sebuah pesan berisi peringatan kepada masyarakat agar berhati-hati dengan pembagian masker mengandung obat bius.

"Ass Wr Wb, Bpk ibu *Ketua RT dan RW*. Mohon diinformasikan ke Warga, Saudara. Keluarga dan kenalan Anda !!! Baru saja mendapat pesan. Sebuah peringatan !!

Sekarang ada yang baru dan sedang terjadi. Orang datang dari pintu ke pintu dan membagikan masker. Mereka mengatakan: "Ini ada pembagian masker dari pemerintah". ( Hal itu tidak benar) Mereka meminta Anda mengenakan masker untuk difoto/ dilihat apakah masker tersebut cocok untuk Anda. ( Sebagai laporan klo masker sudah sampai alamat ) masker yg sudah diberi bius, lalu mereka merampok !! Tolong jangan ambil masker dari orang asing. Ingat, teman-teman, ini adalah waktu yang kritis, orang-orang putus asa, tingkat kejahatan meningkat selama periode Covid-19. Harap berhati-hati !!! setidaknya informasi ini mungkin bisa berguna dan bermanfaat, mohon maaf bila ada salah kata🙏🙏🙏Waspada waspada lah pada siapapun yg kita belum mengenalnya ..," tulis akun Facebook Raihan Siagam.

Konten yang diunggah akun Facebook Raihan Siagam telah 1.200 kali dibagikan dan mendapat 637 komentar warganet.

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6 menelusuri kabar tentang pembagian masker gratis mengandung obat bius. Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "pembagian masker bius".

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Awas Hoaks Pembagian Masker Gratis Mengandung Obat Bius" yang dimuat situs kompas.com pada 6 Mei 2020.

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah pesan berantai yang meresahkan masyarakat kembali beredar melalui aplikasi WhatsApp.

Kali ini, pesan tersebut menginformasikan tentang pembagian masker gratis yang mengandung obat bius selama pandemi Covid-19.

Tujuannya adalah membuat masyarakat tak sadar sehingga oknum tersebut dapat merampok rumah-rumah masyarakat.

Berikut isi pesan berantai yang tersebar melalui aplikasi WhatsApp tersebut:

"Mohon diinformasikan ke teman, saudara, keluarga, dan kenalan Anda. Baru saja mendapat pesan, sebuah peringatan. Sekarang ada yang baru sedang terjadi, orang datang dari pintu ke pintu dan membagikan masker. Mereka mengatakan, 'Ini ada pembagian masker dari pemerintah'. Hal itu tidak benar."

"Mereka meminta Anda mengenakan masker untuk difoto atau dilihat apakah masker tersebut cocok untuk Anda, sebagai laporan kalau masker sudah sampai alamat, masker yang sudah diberi bius, lalu mereka merampok."

"Tolong jangan ambil masker dari orang asing. Ingat, teman-teman, ini adalah waktu yang kritis, orang-orang putus asa, tingkat kejahatan meningkat selama periode Covid-19. Harap berhati-hati. Setidaknya informasi ini mungkin bisa berguna dan bermanfaat, mohon maaf bila ada salah kata. Waspada, waspadalah sama siapapun yang kita belum mengenalinya, harus hati-hati."

Menanggapi beredarnya pesan singkat itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menegaskan bahwa informasi tersebut adalah bohong alias hoaks.

"Itu informasinya hoaks," kata Yusri saat dihubungi, Rabu (6/5/2020).

Yusri pun mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan mengecek kebenaran setiap informasi yang didapatkan dari media sosial.

Kesimpulan

Kabar tentang pembagian masker gratis mengandung obat bius ternyata tidak benar alias hoaks. Polda Metro Jaya melalui juru bicaranya, Kombes Yusri Yunus mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan mengecek kebenaran setiap informasi yang didapatkan dari media sosial.

Sumber

https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4327034/cek-fakta-hoaks-pesan-berantai-soal-pembagian-masker-gratis-mengandung-obat-bius

Lebih baru Lebih lama