RATUSAN KYAI SEPUH MUDA NYATAKAN DUKUNG PETAHANA DR. MIRNA ANNISA LANJUTKAN MEMIMPIN KENDAL

Dukungan kyai NU kultural tak hanya berbentuk ikrar dalam deklarasi yang digelar di Ponpes Al Mustofa Desa Pandes Kecamatan Cepiring, namun juga dibubuhkan dalam bentuk dukungan resmi dalam sebuah surat pernyataan.

KENDAL - Pengasuh Ponpes Al Mustofa Pandes KH Rosyidi mengaku sengaja mengundang lebih dari 100 kyai sepuh NU kultural untuk mendeklarasikan dukungan kepada Bupati Kendal Mirna Annisa agar terpilih kembali di Pilkada tahun ini untuk memimpin Kendal.


“Alhamdulillah pada sore hari ini ada 100 lebih kyai sepuh yang mendukung Mirna Annisa memimpin kembali Kendal di periode ke dua,” kata KH Rosyidi, senin (10/8/2020).

Menurut KH Rosyidi, perempuan boleh menjadi pemimpin asalkan mumpuni dan amanah seperti halnya keputusan Munas di lombok yang pernah dihadirinya pada beberapa tahun lalu yang memutuskan membolehkan Megawati Soekarnoputri memimpin Indonesia. Begitu juga yang terjadi dipilkada Jawa Timur, NU juga membolehkan Kofifah Indar parawansa memimpin Jawa Timur.

“Realita yang ada sejak Kendal belum dipimpin Mirna, pembangunan masih tertinggal. Begitu dipimpin Mirna pembangunan dapat dirasakan masyarakat,” ungkapnya.

Dia berharap pelaksanaan pilkada tahun ini dapat berjalan aman dan damai sehingga dapat mewujudkan Kendal menjadi Kendal yang beribadat dan Kendal yang baldatun toyibatun warabbun ghofur.

“Semoga pilkada nanti tidak ada saling hujat, saling serang, saling mencaci maki dan memojokan satu dengan lainnya dan dapat berjalan aman dan damai,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Kendal Mirna Annisa yang hadir dalam deklarasi para kyai sepuh mengaku kaget.

“Awalnya saya itu dipanggil Kyai Rosyidi yang merupakan ulama sepuh di Kendal. Turun dari mobil saya kaget kok banyak kyai-kyai, tak tahunya saya diberi surat dukungan ini,” kata Mirna.

Dikatakan, surat dukungan yang diberikan kepada dirinya berisikan pernyataan dukungan untuk maju di Pilkada 2020 dan permintaan agar saat maju di pilkada Kendal Mirna didampingi putera terbaik asli Kendal.

“Tiket pilkada ada di partai pengusung. Apa yang menjadi permintaan kyai sepuh akan segera saya komunikasikan dengan partai pengusung. Semoga mendapatkan respon terbaik agar tidak mengecewakan semua pihak,” terang Mirna.

Mirna mengaku belum tahu siapa yang dimaksud putera asli Kendal yang layak mendampingi dirinya maju di Pilkada tahun ini. “Saya akan meminta arahan dari kyai sepuh terkait siapa putera asli Kendal yang dimaksudkan,” ujarnya.

Diantara para kyai sepuh NU kultural yang hadir dalam deklarasi yakni, KH Muhklis Pengasuh Al Musyafa Kampir, KH Ghozali Pengasuh Ponpes Al Quraniyah Pegandon, KH Nasoha Rejosari Ngampel, KH Idris Sukolilan dan ratusan kyai sepuh lainnya.

Gus Udin selaku putra Kyai Rosyidi saat ditemui awak media mengatakan para ulama hadir untuk memberikan restu dan dukungan ke petahana.

"Kami Gus-gus muda NU kultural berjuang memenangkan Mirna dalam pesta demokrasi  di 2020-2025, karena terbukti bersih teruji mumpuni,"' ungkapnya. (*)

/Anto Saputro

[CEK FAKTA] JOKOWI SEBUT LEBIH MUDAH MENGATUR DOLAR JIKA JADI PRESIDEN AS ? INI FAKTANYA

Beredar sebuah foto Presiden Joko Widodo dengan narasi ia menyebut lebih mudah mengatur mata uang dolar jika dirinya menjadi Presiden Amerika Serikat. Narasi ini beredar di media sosial facebook.


Akun facebook atas nama Aksa Mahardika membagikan foto ini pada 9 Agustus 2020. Dalam unggahannya ia turut memberikan kutipan narasi.

"Ayo kita dukung jd president AS ????"

Dalam foto tersebut, wajah Presiden Joko Widodo dijadikan gambar mata uang pecahan 100 USD. Unggahan ini mendapatkan respon dari 215 warganet. Serta 32 komentar dan empat kali dibagikan ulang.

Penelusuran:

Dari hasil penelusuran tim cek fakta medcom.id, klaim bahwa Presiden Joko Widodo menyebut lebih mudah mengatur dolar jika menjadi Presiden Amerika Serikat adalah salah. Faktanya, tidak ada informasi valid dari media arus utama pernyataan Jokowi tersebut.

Adapun pernyataan asli dari Jokowi adalah "Macet dan Banjir Lebih Mudah Diatasi jika Jadi Presiden". Artikel asli ini dimuat di situs kompas.com pada 24 Maret 2020. Berikut artikel asli pernyataan Jokowi.

"JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, permasalahan kemacetan dan banjir di Jakarta akan mudah teratasi jika dia menjadi presiden. Seorang presiden akan mudah mengatur dan memerintahkan kepala daerah di kawasan Jabodetabek untuk bekerja sama. 

Jokowi menilai, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan bisa menanggulangi kemacetan dan banjir tanpa bantuan daerah lain karena salah satu sumber penyebab terjadinya dua masalah klasik Jakarta tersebut juga berasal dari daerah-daerah penyangganya.

"Seharusnya lebih mudah (mengatasi kemacetan) karena kebijakan transportasi itu harusnya tidak hanya Jakarta, tapi juga Jabodetabek. Itu seperti halnya dengan masalah banjir. Banjir tidak hanya masalah Jakarta karena 90 persen air yang menggenangi Jakarta itu justru berasal dari atas (Bogor). Semua pengelolaan 13 sungai besar yang ada di Jakarta juga semuanya kewenangan pemerintah pusat," papar Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (24/3/2014). 

Jokowi menjamin, seluruh perencanaan transportasi yang telah dicanangkannya selama menjabat sebagai DKI-1 tidak akan terbengkalai jika nantinya ia menjabat sebagai RI-1. Ke depannya, Jokowi ingin agar Jakarta memiliki banyak moda transportasi. 

Saat ini, Jakarta tengah dalam tahap upaya membangun MRT, monorel, menambah tiga koridor transjakarta, dan yang terbaru, membangun metro kapsul. Untuk nama terakhir, kata Jokowi, pihaknya saat ini masih mempertimbangkan dan mempelajari jenis transportasi yang diusulkan oleh PT Perkakas Rekadaya Nusantara (PT PRN). 


Jokowi mengaku tertarik karena PT PRN menawarkan nilai investasi yang kecil. "Metro kapsul ini lebih murah dari MRT dan monorel. Biaya produksi juga murah, tiangnya kecil, pengerjaannya cepat banget. Pengaturan headway dari kereta ke kereta itu bisa beriringan," ujarnya. 

Nilai investasi metro kapsul diprediksi akan berada pada kisaran Rp 114 miliar per kilometer. Kereta ini dapat melaju dengan kecepatan maksimal 70 kilometer per jam dan akan menggunakan sistem sinyal sehingga tidak akan menggunakan tenaga masinis. 

Metro kapsul akan terdiri dari dua jenis kereta, yakni yang memiliki panjang 9 meter dan 12 meter. Metro kapsul ukuran 9 meter berkapasitas 50 orang, sementara metro kapsul 12 meter untuk 80 orang. Rute yang akan dilayani adalah Parkir Timur Senayan atau Taman Mini Indonesia Indah menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Tarifnya sebesar Rp 10.000."

Kesimpulan:

Klaim bahwa Presiden Joko Widodo menyebut lebih mudah mengatur dolar jika menjadi Presiden Amerika Serikat adalah salah. Faktanya, tidak ada informasi valid dari media arus utama pernyataan Jokowi tersebut.


Informasi ini jenis hoaks Satire atau parodi. Konten jenis ini biasanya tidak memiliki potensi atau kandungan niat jahat, namun bisa mengecoh.

Satire merupakan konten yang dibuat untuk menyindir pada pihak tertentu. Kemasan konten berunsur parodi, ironi, bahkan sarkasme. Secara keumuman, satire dibuat sebagai bentuk kritik terhadap personal maupun kelompok dalam menanggapi isu yang tengah terjadi.

Sebenarnya, satire tidak termasuk konten yang membahayakan. Akan tetapi, sebagian masyarakat masih banyak yang menanggapi informasi dalam konten tersebut sebagai sesuatu yang serius dan menganggapnya sebagai kebenaran.

Referensi:

1.https://megapolitan.kompas.com/berita/1553111-Jokowi.Macet.dan.Banjir.Lebih.Mudah.Diatasi.jika.Jadi.Presiden

2.https://archive.vn/Echt2

Sumber

https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/lKYxZRxk-cek-fakta-jokowi-sebut-lebih-mudah-mengatur-dolar-jika-jadi-presiden-as

Lebih baru Lebih lama