TONGKAT KOMANDO DANDIM LAMA DISERAHKAN KEPADA DANDIM BARU

Komandan Korem 071/WK Kolonel Inf. Dwi Lagan Syahfrudin S. I. P secara resmi  memimpin pelaksanaan serah terima jabatan Dandim 0736/Batang dan Dandim jajaran Korem 071/WK bertempat di Aula Makorem 071/WK Sokaraja Banyumas, Jawa Tengah Senin (3/8/20) yang dalam pelaksanaannya tetap mengikuti protokol kesehatan.

BATANG -
Untuk jabatan Dandim 0736/Batang diserahterimakan dari letkol Kav. Henry R. J Napitupulu kepada letkol Inf. Dwison Evianto. 





Dalam amanatnya  Komandan Korem 071/Wijayakusuma mengatakan, serah terima jabatan di lingkungan TNI-AD merupakan bagian dari pembinaan dan implementasi serta proses regenerasi, sekaligus untuk melanjutkan kesinambungan kepemimpinan dalam rangka mendorong semangat pembaharuan dan penyegaran pola pikir dalam rangka peningkatan kinerja.

“Perubahan lingkungan strategis yang semakin dinamis menuntut para perwira untuk senantiasa meningkatkan kredibilitas  dan profesionalismenya dalam membangun sistem kerja yang efektif dan efisien,” ujarnya.

Ia juga menyatakan, atas nama pribadi mengucapkan selamat kepada 8 Perwira yang hari ini melaksanakan serah terima jabatan yaitu Kasrem 071/Wijayakusuma, Dandim 0702/Purbalingga, Dandim 0704/Banjarnegara, Dandim 0710/Pekalongan, Dandim 0712/Tegal, Dandim 0713/Brebes, Dandim 0736/Batang dan Kasiter Korem 071/Wijayakusuma. 

Ucapan selamat dan terima kasih kepada pejabat lama atas pengabdian dan kinerjanya selama bertugas di jajaran Korem 071/Wijayakusuma dan semoga amanah dengan jabatan barunya.

Selanjutnya Danrem juga menyampaikan, penghargaan yang tulus kepada para istri yang telah memerankan tugasnya sebagai pendamping suami sekaligus Ketua Persit KCK di tempat suami bertugas dengan baik.

“Selamat bertugas, saya yakin dan percaya dengan berbekal wawasan, pengalaman serta kemampuan yang dimiliki, akan mampu mengemban amanah yang dipercayakan oleh pimpinan, bangsa dan negara dengan sebaik-baiknya untuk melanjutkan pengabdian yang terbaik kepada bangsa dan negara," pungkasnya. (S Anto Saputro)



CEK FAKTA: HOAKS MEGAWATI DISEBUT ANAK PUNGUT SOEKARNO

Presiden Republik Indonesia (RI) kelima, Megawati Soekarnoputri mendapat serangan dari warganet. Dia disebut-sebut sebagai anak pungut Presiden pertama RI sekaligus sang proklamator, Soekarno.

Pemilik akun Facebook dengan nama Boeng Tard mengunggah foto dan tulisan yang menyebut Megawati sebagai anak pungut Soekarno. Postingan itu dibuat pada 22 Juli 2020.

Unggahan itu ramai dibicarakan di Facebook. Tercatat, unggahan ini mendapat lebih dari seribu like dan 99 komentar. Begini narasinya yang ada di dalam foto:

Tangkapan Layar yang menyebut Megawati anak pungut Soekarno. (Facebook)


Sedangkan narasi dalam bentuk tulisan:

"ketika.....si pungut teriak RUU PIP
maka anak sah bilang
pungut kau tak...berhak mengubah pancasila
kalau kmu benar anak bung karno kamu tdk akan pernah mengubah pancasila jadi ekasila dan trisila
kmu bukan lah anak bung karno
kamu bukanlah anak bung karno
tpi anak pungut
anak pungut beraninya mengubah pancasila

ADA TAMPANG MALU KHA
KATANYA NETIZEN MAKLAMPIR

#fokus RUU BPIP...
#save megawati anak pungut..
pemimpin khalifah intelijen al mahdi".

Benarkah Megawati merupakan anak pungut dari Soekarno? Simak pejelasannya berikut.

Penelusuran Fakta

Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba mencari kebenaran yang menyebut Megawati sebagai anak pungut Soekarno. Tim mencari data mengenai Megawati dalam situs kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id.

Di situs itu ada biografi Presiden Republik Indonesia, mulai dari Soekarno hingga Joko Widodo. Tim Cek Fakta Liputan6.com pun menemukan data dari Megawati.

Disebutkan di situs tersebut, Megawati lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Sebelum diangkat sebagai presiden, dia adalah Wakil Presiden RI yang kedelapan dibawah pemerintahan Abdurrahman Wahid.

Megawati adalah putri sulung dari Presiden RI pertama yang juga proklamator, Soekarno dan Fatmawati. Megawati, pada awalnya menikah dengan pilot Letnan Satu Penerbang TNI AU, Surendro dan dikaruniai dua anak lelaki bernama Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama.

Wanita bernama lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri ini memulai pendidikannya, dari SD hingga SMA di Perguruan Cikini, Jakarta. Sementara, ia pernah belajar di dua Universitas, yaitu Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung (1965-1967) dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972).

Kendati lahir dari keluarga politisi jempolan, Mbak Mega -- panggilan akrab para pendukungnya -- tidak terbilang piawai dalam dunia politik. Bahkan, Megawati sempat dipandang sebelah mata oleh teman dan lawan politiknya. Beliau bahkan dianggap sebagai pendatang baru dalam kancah politik, yakni baru pada tahun 1987. Saat itu Partai Demokrasi Indonesia (PDI) menempatkannya sebagai salah seorang calon legislatif dari daerah pemilihan Jawa Tengah, untuk mendongkrak suara.

Tim Cek Fakta Liputan6.com juga mencari sumber lain tentang kebenaran hubungan keluarga antara Megawati dengan Soekarno. Tim pun menemukan artikel di Kompas yang berjudul: "5 Fakta Tentang Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta".

Artikel yang dimuat pada 9 Juni 2019 itu juga menyebutkan kalau Megawati merupakan anak kandung Soekarno. Begini narasi yang dituliskan oleh Kompas dalam artikelnya itu:

"Ibu Fatmawati yang merupakan istri dari Presiden Soekarno yang saat itu sedang hamil tua, melahirkan Megawati Soekarnoputri pada Januari 1947 di Gedung Agung Yogyakarta."

Kesimpulan

Dari hasil penelusuran di atas, klaim bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merupakan anak pungut Presiden pertama RI Soekarno adalah hoaks. Faktanya, Megawati merupakan anak kandung Presiden pertama RI Soekarno.

Sumber

Lebih baru Lebih lama