Prajurit Yonarmed 11 Kostrad bersama Forum Komunitas Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Magelang mengadakan kegiatan Bakti Sosial (Baksos) pembagian sayur kepada masyarakat yang terdampak Virus Corona (Covid-19), Minggu (13/09/2020).
MAGELANG - Pembagian dilakukan di beberapa titik yaitu seputar Alun-alun Kota Magelang, Pondok Pesantren Ar-rohman, Kampung Ngembik, Panti Asuhan Melati dan Kampung Boton Magelang Tengah Kabupaten Magelang.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Kapolres Magelang Kota AKBP Nugroho, Komunitas Indahnya Berbagi Magelang (IBM), Garda Resque, SAR Grabag, Danyonarmed 11 Kostrad Mayor Arm Adin Suroyo, S.Sos dan 11 orang Prajurit Yonarmed 11 Kostrad untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat kurang mampu di Kota Magelang.
Danyonarmed 11 Kostrad Mayor Arm Adin Suroyo, S.Sos mengatakan bahwa kegiatan bakti sosial ini sangat bagus sekali dilakukan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak Covid-19 dan kedepannya bisa dilakukan organisasi lainnya.
"Semoga pandemi covid-19 segera berlalu agar masyarakat bisa kembali hidup dengan normal dan ekonomi bisa kembali pulih", tambahnya.
Koordinator Garda Relawan Indonesia mengungkapkan akan bersinergi untuk membantu masyarakat di tengah pandemi covid-19 dengan dibantu TNI dan Polri dengan wujud konkritnya membagikan 5 ton sayuran yang terdiri dari terong, tomat, kubis dan labu siam kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kegiatan ini merupakan kebijakan Panglima Divif 2 Kostrad Mayjen TNI Tri Yuniarto, S.A.P., M.Si., M.Tr (Han) yang disampaikan secara lisan kepada Danmenarmed 1/PY/2 Kostrad Kolonel Arm Sumanto, S.Sos., M.M. bahwa kegiatan Bhakti Sosial harus selalu dilakukan di satuan masing-masing guna membantu warga yang kurang mampu dan kesulitan dibidang perekonomian di tengah dampak Covid-19.(SM) ***
[SALAH] DARI DR. Ir. Hj. SRI NURDIATI, DEKAN FMIPA IPB : “BANYAK YANG TIDAK TAHU: INI RAHASIA IMUNITAS TUBUH”
Beredar artikel berjudul “Banyak Yang Tidak Tahu: Ini Rahasia Imunitas Tubuh” yang dimuat di situs beritanow[dot]com pada 16 April 2020.
Berikut kutipan isi artikel tersebut:
“Dari DR. Ir. Hj. Sri Nurdiati, Dekan FMIPA IPB dan Dosen Biokimia IPB. Banyak orang nggak sadar pentingnya “ANTIBODI” stoknya harus selalu ada. Orang lebih panik masker atau hand sanitizer hilang di pasaran. Harusnya kita lebih panik kalau “ANTIBODI” hilang di tubuh, karena virus tidak mungkin dihindari..."
“Point penting dari diskusi:
1. Virus itu hanya bisa dikalahkan oleh ANTIBODI”
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta Tirto dan Tim Cek Fakta Tempo, klaim bahwa ada artikel yang mengatasnamakan Dekan FMIPA IPB, Dr. Sri Nurdiati adalah klaim yang salah.
Bukan dari Dr. Ir. Sri Nurdiati. Dilansir dari situs resmi IPB, pada 20 April 2020 Sri Nurdiati membantah bahwa ia pernah menulis pesan berantai itu.
Berdasarkan penelusuran Tirto, Dr. Sri Nurdiati memang benar merupakan Dekan FMIPA IPB. Namun, catatan dalam laman resmi IPB menyatakan bahwa beliau bukan dosen Biokimia, melainkan dosen di Departemen Matematika, tepatnya bagian Matematika Komputasi.
Namun, dilansir dari situs resmi IPB, Sri Nurdiati membantah bahwa ia pernah menulis pesan berantai itu.
“Bukan saya yang menulisnya. Akibatnya, saya harus mengklarifikasi pertanyaan yang datang bertubi-tubi ke saya, bahwa itu bukan tulisan saya,” kata Sri pada 20 April 2020.
Meskipun begitu, Sri menyatakan bahwa pesan berantai itu berisi informasi yang positif, tentang bagaimana memperkuat antibodi di dalam tubuh manusia.
“Namun sayang, artikel itu mencantumkan nama saya, lengkap dengan jabatan dan institusi saya,” ujarnya.
Dalam pernyataan itu, Sri juga menambahkan tips tentang bagaimana menjaga hidup agar tetap sehar di tengah pandemi Covid-19.
Berikut klarifikasi lengkap dari Dr. Sri Nurdiati yang dimuat di situs ppid.ipb.ac.id pada 20 April 2020:
“INFORMASI PENTING
IPB University
20 April 2020
Dekan FMIPA IPB: yang viral itu bukan tulisan saya
Di awal-awal masa WFH diberlakukan, ada artikel yang viral beredar, isinya tentang bagaimana memperkuat antibodi di dalam tubuh manusia. Sebenarnya isinya cukup bagus dan bisa menjadi edukasi bagi masyarakat umum. Namun sayang, artikel itu mencantumkan nama saya, lengkap dengan jabatan dan institusi saya, padahal bukan saya yang menulisnya. Akibatnya, saya harus mengklarifikasi pertanyaan yang datang tertubi-tubi ke saya, bahwa itu bukan tulisan saya.
Awalnya, saya ingin mengabaikan masalah ini, apalagi dengan WFH ternyata kesibukan saya malah bertambah. Namun atas saran beberapa teman, saya kemudian mengirimkan email protes kepada pimpinan redaksi dari sebuah website yang memuat tulisan tersebut. Protes saya ditanggapi dengan permintaan maaf dari pimpinan redaksi dan janji akan menghapus artikel tersebut dari website nya. Setelah itu, pertanyaan yang isinya mengklarifikasi apakah itu tulisan saya atau bukan, sudah mulai mereda dan sempat terhenti beberapa saat.
Hari-hari ini, kembali saya mendapat pertanyaan serupa dari sana-sini, karena artikel yang sama beredar lagi. Saya jadi berpikir, harus membuat klarifikasi secara tertulis bahwa artikel tersebut bukan tulisan saya. Tulisan ini dimaksudkan utuk klarifikasi artikel yang viral tersebut.
Kalau dibaca ulang artikel itu, sekali lagi saya tegaskan bahwa sebenarnya isinya berupa informasi positif, dan karena sudah terlanjur viral dengan nama saya di dalamnya, maka di sini saya ingin melengkapi informasi yang diberikan dengan tips bagaimana cara menjaga hidup agar tetap sehat di musim pandemi COVID19.
Tentu saja, tips yang saya berikan ini dimaksudkan untuk melengkapi beberapa tips sehat yang sudah di endorse oleh berbagai kalangan, antara lain: nasehat agar stay at home menerapkan social distancing, menggunakan masker dan sarung tangan plastik, rajin mencuci tangan, istirahat dan olahraga yang cukup, makan makanan yang sehat dan bergizi, serta mengkonsumsi berbagai vitamin dan mineral untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita. Nah, setelah semua ikhtiar itu dilakukan, kita masih harus berusaha menjaga agar hati kita tetap nyaman. Karena hanya dengan hati yang nyaman, proteksi di dalam diri kita akan bekerja secara maksimal.
Berikut ini adalah tips untuk membuat hati kita tetap nyaman. Pertama, cobalah berdamai dengan Sang Maha Pencipta. Caranya adalah dengan selalu berbaik sangka kepadaNya, mencoba ikhlas menerima semua ketentuanNya serta selalu bertaqwa dan bertawakal hanya kepadaNya. Berikutnya, cobalah berdamai dengan sesama manusia dan alam ciptaanNya. Jadilah pribadi yang berakhlak mulia. Jagalah kelestarian alam sekitar, jangan berbuat kerusakan dan terus berbuat baiklah untuk sesama.
Kemudian yang tidak kalah penting, cobalah untuk berdamai dengan diri sendiri. Kita hanya bisa berdamai dengan diri sendiri, bila kita sudah mampu memaafkan, melupakan kekecewaan dan move on. Mudah-mudahan dengan tips sederhana ini, kita bisa menjaga hati kita agar tetap nyaman, sehingga mesin proteksi yang ada di dalam tubuh kita dapat bekerja secara maksimal.”
Sumber