GAKKUM KLHK DAN TIM GABUNGAN GEREBEK LOKASI PEMBALAKAN LIAR DI MUARO JAMBI

Tim Operasi Gabungan yang terdiri dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), bersama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Korem 042 Garuda Putih, Polda Jambi dan Balai Taman Nasional (TN) Berbak Sembilang, melakukan operasi penindakan pembalakan kayu ilegal (illegal logging) di Kawasan Hutan Sungai Gelam, Kab. Muaro Jambi Prov. Jambi. 

JAMBI - Operasi gabungan ini dimulai sejak tanggal 1 September 2020 di lokasi yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Pada kegiatan operasi ini, tim gabungan yang berkekuatan 100 personil berhasil mengamankan 3 (tiga) orang pelaku dan menghancurkan ±50 m3 kayu ilegal serta sarana prasarana yang digunakan pelaku pembalakan liar. 



Operasi diawali koordinasi antara Direktur Pencegahan dan Pengamanan Hutan, Komandan Korem 042 Garuda Putih, Kadis Kehutanan Provinsi Jambi dan Waka BINDA Jambi untuk menyelamatkan sumber daya alam Jambi khususnya dari pembalakan liar serta antisipasi kebakaran hutan dan lahan. 

Lokasi operasi merupakan salah satu lokasi terbesar kegiatan pembalakan liar di Jambi dan wilayah yang sangat rawan kebakaran hutan. Operasi dilaksanakan pada tanggal 1 September 2020 dan berlangsung selama 10 hari, tim gabungan dilepas dalam Apel yang dipimpin oleh Danrem Garuda Putih 042 Brigjen TNI M. Zulkifli.

Dalam kondisi medan yang berat, bergambut dan hujan, tim gabungan melakukan penyergapan dan menemukan 3 (tiga) orang pelaku di lapangan. Ketiga pelaku selanjutnya diamankan ke MAKO SPORC KLHK Brigade Harimau di Jambi untuk dilakukan pemeriksaan dan permintaan keterangan oleh PPNS Gakkum LHK dan PPNS Dishut Prov. Jambi.

Selain mengamankan pelaku, tim gabungan menghancurkan kayu hasil pembalakan liar yang ditemukan sebanyak ±50 m3 dalam bentuk log dan kayu balok. 

Sarana prasarana pembalakan liar berupa rel pengangkutan kayu sepanjang ±2 Km, jembatan akses pembalak liar, dan ±20 pondok kerja juga dihancurkan. 

Penghancuran kayu dan sarana prasarana dilakukan untuk mencegah kembalinya pelaku serta memberikan dampak kerugian terhadap pemodal pembalakan liar. 

Direktur Pencegahan dan Pengaman Hutan, Ditjen Gakkum KLHK, Sustyo Iriyono mengatakan bahwa, untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut tim gabungan juga mengamankan ±8m3 kayu balok serta alat pembalakan liar berupa chainsaw dan peralatan lainnya yang terkait dengan pelaku yang diamankan.

“Kegiatan operasi ini merupakan upaya penyelamatan SDA di wilayah Sumatera khususnya Prov. Jambi. Hasil monitoring kami, lokasi operasi yang berada di perbatasan Jambi dan Sumsel merupakan wilayah yang sangat rawan pembalakan liar dan karhutla," ungkap Sustyo.

Sustyo menambahkan, operasi di hulu ini merupakan lanjutan setelah operasi di hilir yang dilakukan di industri penampung Kota Tangerang pada bulan Agustus lalu. 

"Saat ini dan ke depan kami akan terus melakukan operasi-operasi di kawasan hutan yang menjadi sumber kayu ilegal," tambah Sustyo.

Kepala Dinas Kehutanan Prov. Jambi, Bestari, menerangkan bahwa keberhasilan operasi ini berkat dukungan dan sinergitas antara KLHK, Dinas Kehutanan Prov Jambi, Kepolisian dan TNI. 

Selanjutnya hasil operasi ini akan kami tindak lanjuti dengan penyelidikan dan penyidikan bersama dengan Ditjen Gakkum LHK untuk mengungkap pemodal yang membiayai kegiatan pembalakan liar di wilayah tersebut.

Sementara Direktur Jenderal Gakkum LHK, Rasio Ridho Sani di Jakarta (7/9/2020) menyampaikan bahwa, pembalakan liar adalah kejahatan yang luar biasa. 

Kejahatan ini menyebakan banyak kerugian bagi negara dan masyarakat baik kerugian ekonomi maupun ancaman bencana ekologi seperti Banjir, longsor, kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan. 

"Sudah sepantasnya pelaku dihukum seberat-beratnya, apalagi aktor utamanya penampung maupun pemodal," tegas Rasio Sani.

Rasio Sani mengungkapkan bahwa pelaku-pelaku illegal logging harus ditindak tegas, karena seringkali terkait dengan kebakaran hutan baik untuk menghilangkan bukti maupun untuk merambah kawasan hutan untuk kebun.

"Kami tidak akan berhenti menindak pelaku kejahatan luar biasa ini. Selama lima tahun ini lebih dari 1400 operasi terkait kejahatan kehutanan kami lakukan baik terkait ilegal logging, perambahan kawasan hutan, maupun kejahatan terhadap tumbuhan dan satwa yang dilindungi. Kami mengapresiasi pihak TNI Korem 042 Garuda Putih, Polda Jambi, BINDA Jambi serta Pemprov Jambi atas keterlibatan langsung dalam operasi ini. Kita harus bersatu melawan pelaku kejahatan lingkungan hidup dan kehutanan," ungkap Rasio Sani. ***

***

MEDIA REALITA NEWS

***

CEK FAKTA: TIDAK BENAR MENKO LUHUT SEBUT ARAK TURUNKAN ANGKA PENDERITA COVID-19

Cek fakta Liputan6.com mendapati klaim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Padjaitan menyebut arak Bali turunkan angka penderita virus corona baru (Covid-19).

Klaim Luhut menyebut arak Bali turunkan angka penderita Covid-19 diunggah akun Facebook Pisang Salle, pada 13 Agustus 2020. Unggahan tersebut berupa tautan artikel berjudul "Luhut Sebut Arak Bali Turunkan Angka Penderita Corona" yang dimuat situs swararakyat.com.


Berikut isinya:

"Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut banyak kepala daerah berinisiatif untuk membuat ramuan-ramuan tradisional berbahan herbal untuk menekan angka penderita COVID-19 di wilayahnya.

Seperti klaim Gubernur Bali, I Wayan Koster, yang menyebut bahwa terapi arak Bali bisa menyembuhkan para pasien yang positif COVID-19.

"Gubernurnya mengatakan ada herbal daerah, meminum arak dari mereka. Entah benar entah tidak, yang penting (angka COVID-19) kelihatan turun. Saya dukung saja lah, jadi itu kearifan sosial masing-masing," ujar Luhut dalam telekonferensi, Kamis, 13 Agustus 2020.

Hal serupa diakui Luhut juga dilakukan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, yang sempat mempromosikan jus herbal berbahan dasar buah manggis untuk penanganan pasien COVID-19.

Meskipun banyak pihak menuding jika itu hanya akal-akalan dari para kepala daerah, demi menekan angka penyebaran COVID-19 di wilayah mereka, namun Luhut menganggap hal semacam itu merupakan kearifan lokal semata.

"Sama dengan Ibu Risma di Surabaya. Beliau membuat jus dari herbal manggis dan sebagainya, dan ribuan yang sembuh," kata Luhut.

"Yang seperti ini menjadi yang tidak dihitung oleh orang asing, bahwa di Indonesia banyak hal-hal yang aneh. Bahkan disebutkan kita membohongi. Tapi kearifan lokal kan suka-suka dia," imbuhnya.

Luhut mendukung apapun upaya yang dilakukan daerah-daerah untuk menekan angka penularan COVID-19 dan segera memulihkan perekoniman wilayahnya. Apalagi upaya pemulihan sektor pariwisata usai COVID-19 ini membutuhkan waktu dan upaya yang tidak mudah.

Dia mengaku, upaya-upaya semacam itu setidaknya akan membutuhkan waktu paling cepat sekitar 10 bulan. "Sekarang kami sudah buka (sektor pariwisata) Bali dan Banyuwangi. Kami bersyukur, ternyata setelah dua pekan angka COVID-19 di Bali menurun," kata Luhut."

Unggahan klaim Luhut menyebut arak Bali turunkan angka penderita Covid-19 diberi keterangan sebagai berikut:

"Buruan beli"

Benarkah Luhut menyebut arak Bali turunkan angka penderita Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta.

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Luhut menyebut arak Bali turunkan angka penderita Covid-19 menggunakan Google Search dengan kata kunci 'Gubernurnya mengatakan ada herbal daerah, meminum arak dari mereka. Entah benar entah tidak, yang penting (angka COVID-19) kelihatan turun'.

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Pariwisata Bali Dibuka Bertahap, Wagub Minta Jaga Protokol Kesehatan" yang dimuat situs liputan6.com, pada 13 Agustus 2020.

Dalam artikel liputan6.com tersebut Luhut mengatakan, pengendalian penyebaran Covid-19 di Bali menggunakan pendekatan kearifan lokal. Informasi yang didapatnya, Gubernur Bali menggunakan minuman herbal untuk menjaga daya tahan tubuh.

"Gubernurnya mengatakan ada herbal daerah, meminum arak dari mereka. Entah benar entah tidak, yang penting kelihatan turun, saya dukung saja lah," kata Luhut.

Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Menko Luhut: Penyebaran Virus Corona di Bali Menurun Meski Pariwisata Sudah Dibuka" yang dimuat situs merdeka.com, pada 13 Agustus 2020.

Dalam artikel merdeka.com tersebut Luhut menyatakan, angka penyebaran Covid-19 di Bali mengalami penurunan. Padahal pariwisata di Bali dan Banyuwangi sudah kembali dibuka sejak 2 pekan lalu.

Luhut mengatakan, pengendalian penyebaran virus corona di Bali menggunakan pendekatan kearifan lokal. Informasi yang didapatnya, Gubernur Bali menggunakan minuman herbal untuk menjaga daya tahan tubuh.

"Gubernurnya mengatakan ada herbal daerah, meminum arak dari mereka. Entah benar entah tidak, yang penting kelihatan turun, saya dukung saja lah," kata Luhut.

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim Luhut menyebut arak Bali turunkan angka penderita Covid-19 tidak benar.

Luhut hanya mendapat informasi, Gubernur Bali I Wayan Koster menggunakan arak untuk menjaga daya tahan tubuh agar dapat mengendalikan penyebaran Covid-19 di wilayahnya.

Sumber:

https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4331100/cek-fakta-tidak-benar-menko-luhut-sebut-arak-turunkan-angka-penderita-covid-19

Lebih baru Lebih lama