Untuk meningkatkan kerjasama antara Polri dengan para Jurnalis, Kapolsek Kroya Iptu Muhammad Salman Farizi menerima kunjungan dari para insan media yang ada di wilayah Kecamatan Kroya bertempat di ruang kerja Kapolsek Kroya pada Rabu (7/10/2020).
KROYA - Dalam kesempatan tersebut Kapolsek Kroya Iptu Muhammad Salman Farizi mengatakan bahwa kegiatan ini juga untuk mempererat jalinan silaturahmi sekaligus untuk membangun kerjasama, untuk bersinergi dalam bidang pemberitaan agar wilayah Kecamatan Kroya lebih aman dan tetap kondusif.
"Kegiatan yang dilakukan oleh para awak media di Kapolsek Kroya ini merupakan bentuk keakraban dan kedekatan Polri dengan insan media," ucap Iptu M Salman.
Kapolsek Kroya Iptu Muhammad Salman Farizi menambahkan, "Jika hubungan silaturahmi Polri dengan media itu dekat, maka secara tidak langsung hubungan Polri dengan masyarakat pun juga dekat. Melalui informasi aktual yang diberikan para awak media kepada warga Kroya yang cepat dan akurat maka Polri sangat terbantu oleh peran awak media yang selalu memberikan informasi sejuk kepada masyarakat".
"Di musim pandemi Covid-19 ini jangan lupa tetap disiplin memutus rantai Covid-19 dengan menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun, dan tetap menjaga jarak,' imbuhnya. *** (Red)
[SALAH] “JOKOWI TAKUT DATANG KE SIDANG PBB KARENA PASUKAN SNIPER SUDAH MENUNGGU”
Akun Facebook Hendra Madani mengunggah status pada 24 September 2020 yang mengklaim Jokowi tidak datang ke sidang PBB dikarenakan pasukan sniper sudah menunggu, sehingga pidato dilakukan di Istana. Akun Hendra Madani turut mencantumkan link youtube viva.co.id yang berjudul “Isi Pidato Presiden Jokowi di Sidang Umum PBB” yang tayang pada 22 September 2020.
Dilansir dari medcom.id, Presiden Joko Widodo mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk berbenah diri. Jokowi memberikan dua pemikiran pada pelaksanaan Sidang Majelis Umum ke-75 PBB.
Dengan demikian, klaim klaim Jokowi takut datang ke sidang PBB karena pasukan sniper sudah menunggu termasuk konten yang salah, yakni ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah.
Sumber:
Referensi: