Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letkol Inf Aris Prasetyo, S.I.P., M.I.P. bersama Kapolres Boyolali AKBP Rachmad Nur Hidayat S.I.K., S.H bersama jajaran Forkopinda Kabupaten Boyolali menyambut kedatangan Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo. Kamis Siang (15/10).
BOYOLALI - Kedatangan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo kali ini adalah mengunjungi embung Giriroto di Dusun Gumukrejo, Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
Mentan dalam kunjungannnya mengecek keberadaan embung yang merupakan program dari pemerintah. sebanyak 1.053 embung bendungan dalam kurun 2015-2019, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga terus meningkatkan jumlah tampungan air melalui pembangunan embung di seluruh Indonesia, termasuk salah satunya embung Giriroto ini.
“Dengan adanya embung menambah penyediaan sarana dan prasarana air sebagai upaya mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan selain untuk irigasi sawah juga bermanfaat untuk konservasi air yang dapat digunakan sebagai sumber air baku, sumber air bagi ternak terutama pada saat musim kemarau,” kata Mentan.
“Air adalah komponen penting dalam pertanian. Oleh karena itu, kita ingin memberi jaminan agar petani bisa mendapatkan air selama musim kemarau. Sehingga pertanian bisa terus berlangsung dan produksi tidak berhenti meski sedang menghadapi musim kemarau, Kalau Air melimpah insyaallah kebutuhan ketahanan pangan di Indonesia akan kuat, kalau ketahanan pangan kuat, petani pastinya lebih sejahtera, Kita harapkan petani dan warga sekitar embung bisa bertanggung jawab dalam menjaga maupun mengelola embung ini, sehingga manfaatnya bisa dirasakan para petani dan warga,” Imbuh Mentan.
Kunjungan Mentan dilanjutkan meninjau penggilingan padi atau Rice Milling Unit (RMU) Korporasi Petani Koperasi Serba Usaha (KSU) Citra Kinaraya di Desa Mlantiharjo, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak. ***
[DISINFORMASI] GURU DAN USTAZ MASUK KELOMPOK PERTAMA YANG TERIMA VAKSIN COVID-19, TNI DAN POLRI TIDAK TERMASUK
Beredar unggahan di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa guru dan dosen, termasuk ustaz, serta anak-anak merupakan kelompok pertama yang akan menerima vaksin Covid-19. Unggahan itu juga menyebut anggota kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi), TNI, Polri, serta Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak termasuk kelompok pertama bahkan kedua yang menerima vaksin Covid-19.
Faktanya, berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa guru dan dosen, termasuk ustaz, serta anak-anak termasuk dalam kelompok pertama yang akan disuntik vaksin Covid-19, tapi anggota kabinet, TNI, Polri, dan ASN tidak termasuk dalam kelompok pertama bahkan kedua adalah menyesatkan. Pemerintah telah memetakan lima kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19. Pertama, garda terdepan penanganan Covid-19, seperti tenaga medis, paramedis contact tracing, dan pelayan publik yang mencakup TNI, Polri, dan aparat hukum lainnya. Kedua, tokoh masyarakat, termasuk tokoh agama dan perangkat daerah (kecamatan, desa, RT/RW), serta sebagian pelaku ekonomi. Ketiga, tenaga pendidik, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA/sederajat, hingga perguruan tinggi. Keempat, aparatur pemerintah (pusat, daerah, dan legislatif). Sementara yang kelima, penerima BPJS bantuan iuran.
Sumber:
Link Counter :