MASYARAKAT PERBATASAN, SERAHKAN SENJATA KE SATGAS YONARMED 3/105 TARIK

Tolok ukur kepercayaan masyarakat kepada Satgas Yonarmed 3/105 Tarik dibuktikan kembali dengan penyerahan satu pucuk senjata api jenis Springfield kepada anggota Pos Inbate. Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonarmed 3/105 Tarik, Letkol Arm Laode Irwan Halim, S.I.P., M.Tr. (Han)., dalam rilisnya di Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Senin (12/10/2020). 

BIKOMI NILULAT - "Penyerahan senjata ini oleh masyarakat adalah salah satu keberhasilan dalam melaksanakan suatu tugas operasi. Upaya pendekatan-pendekatan persuasif dilakukan anggota Satgas Yonarmed 3/105 Tarik, selain membantu dan mengayomi masyarakat perbatasan disertai perasaan tulus dan ikhlas, sehingga dengan sendirinya timbul simpati dari masyarakat perbatasan," ucapnya.

Diuraikan oleh Danpos Inbate Serka Warjito bahwa personel Pos Inbate yaitu Sertu Eko Pranoto bersama Pratu Yoga Arief melaksanakan patroli kesehatan keliling ke rumah-rumah warga salah satunya warga Desa Inbate berinisial BO (73), untuk memeriksa keadaan kesehatannya dimana Pos Inbate setiap harinya melaksanakan kontrol kesehatan secara rutin di wilayah desa binaan tersebut.

"Pelayanan kesehatan ini rutin dilakukan untuk mengecek kondisi masyarakat perbatasan, khususnya mereka yang sudah mulai rentan akan penyakit, termasuk Pak BO yang sering mengeluhkan kondisi kesehatannya yang menurun," ucap Warjito.

Di sela-sela pelayanan kesehatan, Pak BO yang merasa telah banyak terbantu oleh anggota Satgas Yonarmed 3/105 Tarik menyerahkan 1 pucuk senjata jenis Springfield kepada Sertu Eko selaku anggota Pos Inbate yang telah dianggap seperti anak sendiri olehnya.

"Saya berterima kasih kepada anak saya yang telah banyak membantu bapak menjaga kesehatan bapak oleh karena itu sebagai ucapan terimakasih, bapak ingin memberikan senjata ini yang telah lama bapak simpan," ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Sertu Eko Pranoto merasa terharu dan banyak mengucapkan terimakasih karena telah dipercayai dan diterima kehadirannya oleh Pak BO.

Sementara itu, guna proses lebih lanjut Sertu Eko melaporkan senjata tersebut kepada Danpos Inbate yang selanjutnya diserahkan ke Makosatgas Yonarmed 3/105 Tarik untuk dilaporkan ke Komando Atas. ***(tim)



[CEK FAKTA] KOPASSUS TURUN GUNUNG BELA GATOT NURMANTYO? INI FAKTANYA

Beredar video dengan narasi yang menyebutkan pasukan elite TNI Angkatan Darat Komando Pasukan Khusus (Kopassus) turun tangan membela mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang ditolak saat hendak berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata. Video ini beredar di media sosial facebook.

Akun Facebook atas nama Latifah Lina membagikan ulang video ini dari akun facebook atas nama Ahmad Bakti pada 1 Oktober 2020 yang. Dalam unggahannya terdapat narasi sebagai berikut.

"Tak terima mantan pimpinannya (Gatot Nurmantyo) diteriaki Anj*ng oleh Kusnan dr Kader PDIP .. Kopasus mulai turun gunung.

GAWAT..GAWAT..GAWAT..!!!"

Penelusuran:

Dari hasil penelusuran tim cek fakta medcom.id, klaim Kopassus turun gunung bela Gatot Nurmantyo adalah salah. Faktanya, video tersebut adalah perdebatan antara Komandan Kodim Jakarta Selatan dengan sejumlah purnawirawan TNI yang hendak berziarah ke makam pahlawan revolusi di TMP Kalibata.

Dilansir dari Merdeka.com, dalam video yang viral di media sosial terjadi perdebatan antara Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan purnawirawan TNI dengan Dandim Jakarta Selatan Kolonel Inf Ucu Yustiana.

Perdebatan terjadi ketika rombongan dari para peserta tabur bunga ini ingin masuk ke area TMP Kalibata. Mereka ingin melakukan penyekaran terhadap sejumlah makam pahlawan.

Menanggapi hal tersebut, Dandim Jakarta Selatan Kolonel Inf Ucu Yustiana membantah jika dirinya sempat berdebat dengan Gatot. Saat itu, ia hanya mengingatkan terhadap para rombongan agar tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah ada.

"Sebenarnya bukan berdebat, saya cuma mengingatkan untuk protokol kesehatan selama PSBB di Jakarta, terutama pembatasan jumlah orang untuk melaksanakan kegiatan ziarah dan beliau menerima penjelasan saya," kata Ucu Yustiana dilansir Merdeka.com.

Dilansir dari RRI.co.id, akhirnya rombongan purnawirawan diperbolehkan masuk TMP Kalibata walaupun hanya 30 orang sebagai perwakilan. 

"Ini di makam pahlawan ya, anda punya Sapta Marga sumpah prajurit, anda bertanggungjawab kepada Tuhan YME bahwa kami purnawirawan akan menghormati para pahlawan yang jadi korban G30 S PKI," ujar Gatot dalam video tersebut.

Dandim menegaskan, dia hanya melaksanakan tugas dan tidak bermaksud melarang Gatot dan para purnawirawan untuk nyekar ke makam pahlawan. 

"Kami hanya menjalankan tugas agar sesuai dengan protokol kesehatan," jawab Kolonel Ucu.

Kesimpulan:

Klaim Kopassus turun gunung bela Gatot Nurmantyo adalah salah. Faktanya, video tersebut adalah perdebatan antara Komandan Kodim Jakarta Selatan dengan sejumlah purnawirawan TNI yang hendak berziarah ke makam pahlawan revolusi di TMP Kalibata.

Informasi ini jenis hoaks False context (konteks keliru).  False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.

Referensi:

https://rri.co.id/nasional/peristiwa/906169/sebelum-ricuh-gatot-dan-dandim-jaksel-sempat-berdebat

https://www.merdeka.com/peristiwa/penjelasan-dandim-jaksel-yang-disebut-berdebat-dengan-gatot-nurmantyo-di-tmp-kalibata.html

https://archive.vn/VhXiO

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016 follow instagram @cekfaktamedcom

Lebih baru Lebih lama