Pasangan Sri-Bambang diklaim kantongi 88,65 persen suara, sementara kotak kosong hanya meraih 11,35 persen. Hasil hitungan cepat tersebut disampaikan Sekretariat DPC PDIP Grobogan Agus Siswanto.
GROBOGAN - "Hasil rekap sementara di hampir seluruh kecamatan kita peroleh 88,65 persen suara sah dan 11,35 persen untuk kotak kosong.
Total suara sah yang sudah masuk dan kita rekap baru sekitar 200 ribuan. Target kita kantongi suara lebih dari 90 persen, " kata agus saat dihubungi Jurnalis mediarealitanews.com Rabu (9/12/2020).
Menurut Agus, hitungan cepat tersebut berdasarkan rekap dari laporan saksi-saksi di setiap TPS. Agus pun menyebut rekapitulasi itu merupakan data real, bukan bedasarkan sampling seperti yang dilakukan dari proses Quick count.
Karenanya, proses rekapitulasi tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama lantaran banyaknya jumlah TPS.
"Total ada 2.971 TPS dalam pilkada kali ini.
Untuk data perolehan suara yang masuk baru sekitar 25 persen dari jumlah TPS keseluruhan.
Sementara itu, dari pantauan di sejumlah TPS, hampir keseluruhan suara paslon Sri-Totok mengungguli kotak kosong dengan selisih angka yang signifikan.
***
MEDIA REALITA NEWS
***
[HOAKS] BUMBU MASAKAN MENGANDUNG BABI
Belakangan beredar kabar tentang bumbu masakan yang mengandung babi. Informasi tersebut merupakan broadcast whatsapp lama yang kembali disebarluaskan oleh pengguna media sosial.
Labelnya pun meyakinkan, sebagaimana yang tertera dalam kalimat pembuka. ’’Kabar dari Pondok Wali Barokah, Burengan, Kediri, untuk intern,’’ isi pesan tersebut di pembukanya.
Pesan tersebut diklaim sebagai postingan Ketua Bidang Kerja Sama Internasional MUI Pusat KH Dr Muchyidin Junaidi.
Pembuat pesan menyebutkan delapan bumbu masakan dari berbagai brand yang diteliti beserta kesimpulan kandungannya. Seluruh merek bumbu masakan itu sangat populer di masyarakat. Antara lain, Masako, Royko (merek asli tertulis Royco), micin Sasa, micin Ajinomoto, bumbu Indomie goreng, saus tiram Saori, tepung bumbu Sasa, dan tepung bumbu Sajiku.
Muchyidin Junaidi saat dikonfirmasi mengatakan, berita itu tidak benar alias hoaks. Dia tidak pernah menyebarkan informasi tersebut. Namanya dicatut orang yang tidak bertanggung jawab.
Pria yang juga menjabat wakil ketua dewan pengawas LPPOM MUI Pusat itu menjelaskan, kabar bohong tersebut menyebar sejak dua tahun lalu.
’’Saya tidak tahu kenapa informasi itu menyebar lagi,’’ katanya.
Banyak pihak yang bertanya kepadanya. Dia pun sudah menjelaskan. Bahkan, lanjut Muchyidin, LPPOM MUI juga telah mengklarifikasi bahwa kabar itu bohong. Namun, tetap saja ada yang menyebarkannya.
Selengkapnya dapat dilihat melalui link