JAKARTA - Efek diberlakukannya UU Cipta Kerja mulai tampak berupa makin kuatnya minat investor asing menanam modal di negara kita. Dalam 1 atau 2 bulan ke depan dana besar dari Sovereign Wealth Fund (SWF), sebuah lembaga investor asing akan investasi ke dalam lembaga bentukan Pemerintah yang disebut Indonesia Investment Authority (INA)
Hampir Rp 300 triliun akan digunakan sebagai modal pembangunan berkesinambungan yang itu baru permulaan.
“Yang sudah selesai PP-nya, yaitu LPI atau SWF yang kita namakan INA, Indonesia Investment Authority yang telah kita dirikan. Ini untuk menangkap peluang investasi dan solusi alternatif bagi pembiayaan pembangunan kita,” demikian dikatakannya dalam pertemuan Tahunan Industri keuangan 2021 Jasa Keuangan, Jumat (15/1/2021).
Jokowi menyebut untuk nama-nama Dewan Pengawas sudah disampaikan kepada DPR. Dia berharap agar pemilihan Dewan Pengawas SWF ini selesai minggu depan.
“Pembentukan SWF ini sangat diperlukan untuk memenuhi pembiayaan yang semakin besar ke depan dan juga untuk meningkatkan tingkat foreign direct investment Indonesia. Dan juga untuk menurunkan rasio utang terhadap PDB Indonesia,” ungkapnya.
Dia menyebut bahwa target awal dana yang masuk SWF sebesar USD20 miliar di mana pemerintah akan menyetorkan modal awal sebesar Rp15 triliun.
“Saya tadi bisik-bisik ke Bu Menkeu, awal-awal ini mungkin 1-2 bulan ini target yang masuk ke SWF kita berapa? Dijawab Bu Menkeu ya kira-kira USD20 miliar. Duit yang gede banget,” ujarnya.
“Dan pemerintah akan menyetorkan modal awal tunai sebesar Rp15 triliun dan saham BUMN sebesar Rp50 triliun. Kalau yang tadi USD20 miliar, US Dolar, yang ini rupiah untuk INA,” katanya.
Jokowi berharap lembaga ini akan menjadi menjadi mitra strategis investasi yang kuat secara hukum dan kelembagaan.
“Dan mitra strategis yang andal dan terpercaya untuk pembangunan ekonomi dalam jangka panjang dan berkelanjutan,” pungkasnya. ***