YOGYAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengunjungi pabrik GeNose C19 di UGM Science Technopark untuk melihat pembuatan alat pendeteksi Covid-19, Selasa (5/1). Tak hanya melihat, Ganjar juga langsung menjajal produk alat pendeteksi Covid-19 dengan tingkat akurasi 97 persen itu.
Caranya, ia menghembuskan nafas ke kantong plastik khusus yang disiapkan. Setelah itu, kantong plastik berisi napas Ganjar kemudian dimasukkan ke alat GeNose yang terkoneksi dengan laptop. Dan dalam hitungan waktu tiga menit saja, hasilnya sudah keluar dan Ganjar dinyatakan negatif.
"Wah cepat sekali, hanya hitungan menit sudah keluar hasilnya. Keren ini," kata Ganjar kagum. Ganjar pun langsung memesan 100 unit GeNose untuk dibawa. Namun sayang, karena produksinya masih sedikit, baru 35 alat GeNose yang bisa didapatkan Ganjar.
"Saya mau beli 100, tapi baru dapat 35 unit. Ternyata ini baru 10 hari berproduksi karena izin edar baru keluar. Saya ke sini untuk melihat seperti apa kondisinya, sekaligus saya ngetes sendiri tadi bagaimana cara kerjanya," kata Ganjar.
Dari hasil tes yang dilakukan, GeNose lanjut Ganjar dianggap sangat efektif untuk meningkatkan upaya tracing Covid-19. Cara kerjanya sangat simpel dan waktu yang dibutuhkan sangat cepat, yakni maksimal tiga menit.
"Hanya dengan niup nafas kita, kemudian diukur dengan alat ini, tiga menit sudah keluar hasilnya apakah positif atau negatif. Ini waktu yang sangat cepat, dibanding dengan tes lain misalnya PCR. Jadi nantinya laboratorium tidak pusing lagi, masyarakat juga tidak sakit lagi karena harus diswab, cukup nyebul saja sudah keluar hasilnya," jelasnya.
Ganjar pun mengusulkan agar Indonesia menerapkan GeNose C19 sebagai alat uji resmi Covid-19. Ia membayangkan, jika semua Puskesmas di Indonesia memiliki alat ini, maka proses tracing akan semakin cepat dan para surveilans yang bekerja di lapangan akan sangat terbantu dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Saya langsung pesan alat ini karena produk anak bangsa, labelnya Merah Putih. Maka negara harus berpihak. Saya bayangkan kalau negara memerintahkan seluruh daerah menggunakan ini, maka surveilans akan jauh lebih baik dan coverage pengecekan di Indonesia untuk mengetahui berapa yang terpapar akan jauh lebih cepat," tegasnya.
Apalagi, harga dari GeNose sangat murah, yakni Rp62 juta. Dengan harga segitu dan satu alat bisa digunakan untuk mengetes 100.000 orang, maka kalkulasinya jauh lebih murah dibanding alat tes Covid-19 lainnya.
"Kalau kita bicara politik kesehatan, maka ini sangat murah karena bisa mengcover banyak orang. Kalaupun masyarakat harus bayar sendiri untuk tes ini, kisarannya kantongnya Rp15.000 dan biaya tambahan lainnya total hanya Rp25.000, maka sangat terjangkau. Tapi kalau dibiayai negara, ini jauh lebih murah. Bandingkan dengan PCR tes yang harganya bisa Rp900.000 per tes," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Tim GeNose C-19, Prof Kuwat Triyana menerangkan, cara kerja GeNose adalah mendeteksi senyawa organik bernama Volatile Organic Compound (VOC) hasil proses metabolik virus Covid-19 di dalam tubuh melalui hembusan nafas.
"Kalau yang memiliki Covid-19, reaksi metabolik yang dihasilkan akan berbeda dengan patogen lain. Jadi, kalau yang mengandung Covid-19, langsung bisa terdeteksi," katanya.
Pengujian GeNose lanjut Kuwat sudah dilakukan berkali-kali dengan ribuan orang yang berbeda. Setelah pengujian itu, otak mesin tersebut telah dikunci untuk mendeteksi senyawa yang berbahaya khususnya Covid-19.
"Tingkat akurasi mesin ini bisa mencapai 97 persen. Untuk pengujiannya, hanya membutuhkan waktu maksimal tiga menit," jelasnya.
Setelah mengantongi izin edar dari pemerintah, pihaknya lanjut Kuwat langsung mengebut memproduksi GeNose C19. Saat ini, baru 100 unit yang rampung diproduksi.
"Bulan Januari ini kami targetkan bisa memproduksi 5000-10.000 unit, dan akan meningkat di bulan-bulan selanjutnya. Pemesanan sudah banyak, termasuk dari Jawa Tengah yang kami yakin dapat terpenuhi. Untuk penjualan kami prioritaskan untuk pemerintah dahulu, termasuk perusahaan yang bergerak di pelayanan publik seperti PT KAI yang juga sudah memesan," pungkasnya.
***
CEK FAKTA KEMUNCULAN HARIMAU DI BLORA
Sejumlah akun Youtube mengunggah video berdurasi 30 detik, video tersebut merekam keberadaan harimau yang diklaim terjadi di hutan Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Informasi keberadaan harimau di hutan Blora tersebut sempat membuat geger warga Blora pada akhir tahun 2020 lalu.
Dari hasil penelusuran menggunakan mesin pencarian Google Image dengan tangkapan layar video tersebut, penelusuran mengarah pada artikel berbahasa Telugu milik news18.com yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia artikel tersebut berjudul “Harimau: Um ... harimau besar di kawasan wisata ... peringatan bagi wisatawan” yang tayang pada 18 Oktober 2020.
Dalam artikel tersebut terdapat tangkapan layar video yang identik seperti unggahan sejumlah akun Youtube, disebutkan dalam artikel bahwa seekor harimau besar sedang berjalan di hutan Mothugudem, Distrik Khammam, Telangana, India.
Video serupa juga pernah tayang pada akun Youtube G media dengan judul “Cow attacked by tiger in #Telangana” yang tayang pada 14 Desember 2020, dalam video tersebut juga ditampilkan seekor sapi dengan leher terluka.
Terkait kemunculan harimau di Hutan Mothugudem, petugas kehutanan sedang mencari asal muasal harimau tersebut, kemana perginya dan keberadaannya, jika mengarah ke pemukiman warga kemungkinan pihak berwenang akan memindahkan harimau tersebut ke tempat lain.
Perlu diketahui harimau jawa atau yang mempunyai nama lain panthera tigris sondaica adalah subspesies harimau yang hidup terbatas di Pulau Jawa. Harimau ini telah punah sejak tahun 1972, dikarenakan perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang mengurangi habitatnya secara drastis.
Atas penjelasan tersebut, terkait kemunculan harimau di hutan Kabupaten Blora, Jawa Tengah adalah tidak benar dan masuk ke dalam ketegori konten yang salah.
===
Sumber:
https://turnbackhoax.id/2021/01/04/salah-video-kemunculan-harimau-di-hutan-kabupaten-blora/
REFERENSI:
https://www.youtube.com/watch?v=l7oT_mhr3P
https://telugu.news18.com/photogallery/telangana/royal-bengal-tiger-sighted-in-mothugudem-tourist-and-forest-area-of-khammam-district-of-telangana-nk-kmm-636484.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Harimau_jawa