KAPTEN INF TRI SAKTI K PIMPIN APEL PAGI KORAMIL 03 SERENGAN

SURAKARTA - Komandan Koramil 03 /Serengan Kodim 0735/ Surakarta Kapten Inf Tri Sakti K memimpin langsung pelaksanaan Apel Pagi dan memberikan penekanan dan pengarahan (11/01). 

Danramil mengingatkan anggota agar tetap tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, laksanakan tugas pokok dengan sungguh sungguh-sungguh, yakinkan aman di wilayah dan apabila ada hal menonjol di wilayah masing masing laporkan, jaga dan pertahankan kekompakan, hindari pelanggaran sekecil apapun, selalu menjaga kesehatan, sterilkan diri sebelum kembali ke rumah dan bertemu keluarga agar Covid -19 segera usai.

"Bila ada warga masyarakat yang melanggar protokol kesehatan serta bila ada saudara/ keluarga yang terindikasi virus Corona segera disampaikan kepada satuan supaya cepat diambil keputusan lebih lanjut," pungkas Danramil.

Setelah selesai Apel Pagi dilanjutkan Pemantauan penerapan PSBB di wilayah masing-masing. 

***

MEDIA REALITA NEWS

***

[SALAH] VAKSIN BERMASALAH DAN MENGERIKAN, DISUNTIK BISA MENJADI SAKIT DAN SEKARAT

Sebuah akun media sosial Facebook mengunggah suatu artikel yang berjudul “240 Warga Israel Positif Covid-19 Usai Terima Vaksin”. Dalam narasinya, akun Facebook raden_mahesa21 ini menyatakan bahwa vaksin yang disuntikkan kepada pasien Covid-19 adalah vaksin yang bermasalah. Akun ini bahkan menambahkan bahwa, suntik vaksin dapat menimbulkan penyakit kepada pasien.

HASIL CEK FAKTA:

Namun, setelah menelusuri artikel yang dibagikan tersebut, ternyata tidak ada pernyataan bahwa penyuntikan vaksin Pfizer-BioNTech menyebabkan masyarakat Israel terjangkit virus Covid-19. Dalam penjelasannya, artikel itu menyebutkan, dari 1juta pasien yang disuntikkan vaksin, terdapat 240 orang yang masih terjangkit Covid-19. Jadi 240 orang pasien tersebut sebelumnya memang telah terjangkit Covid-19, bukan setelah dilakukannya penyuntikan vaksin.

Melansir dari artikel kompas. com, Infeksi virus Covid-19 ini masih bisa terjadi lantaran vaksin Pfizer-BioNTech yang dipakai Israel butuh waktu untuk melatih sistem kekebalan, agar dapat mengenali dan melawan penyakit. Vaksin corona buatan Amerika Serikat (AS) itu butuh dua suntikan untuk bekerja maksimal. Menurut penelitian, kekebalan terhadap Covid-19 meningkat 8-10 hari setelah suntikan pertama dan itu baru 50 persen. Suntikan kedua diberikan 21 hari setelah suntikan pertama, dan kekebalan 95 persen sesuai yang diklaim Pfizer-BioNTech, dicapai seminggu setelahnya.

Hal terkait penyakit yang timbul akibat suntik vaksin pun keliru. Dari artikel turnbackhoax. id, ditemukan sebuah artikel yang membahas tentang hoaks warga Korea Selatan meninggal akibat suntikkan vaksin. Artikel ini menjelaskan bahwa kematian dari warga Korea itu bukan diakibatkan oleh vaksinasi. Presiden Korea sendiri menjelaskan bahwa meninggalnya beberapa warga Korea bukan disebabkan oleh suntikkan vaksin, namun karena penyebab lain. Hal tersebut pun telah dibuktikan melalui hasil autopsi terhadap jenazah pasien.

Jadi dapat disimpulkan, bahwa postingan raden_mahesa21 tentang vaksin bermasalah adalah tidak sesuai dengan fakta dan masuk ke dalam hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

Selengkapnya dapat dilihat melalui link

https://kalimasada.turnbackhoax.id/focus/6017


Lebih baru Lebih lama