PURWOKERTO - Bank Sampah Srayan Makarya mengadakan pelatihan ecoprint di lokasi pusat kegiatannya yang terletak di Jl. G. Wilis No 25 Purwokerto Utara (10/1/2021).
Bp. Supriyanto selaku pimpinan Bank Sampah Srayan Makarya mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk yang kedua kalinya setelah beberapa waktu lalu diadakan kegiatan serupa di tempat yang sama.
Berikut ini adalah video liputan kami di lokasi kegiatan.
Tujuan pelatihan ini adalah agar lebih banyak lagi yang dapat melakukan pengolahan sampah, menjadikan daur ulang sampah menjadi kegiatan yang dapat menghasilkan nilai tambah, dan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi peserta.
Mengingat situasi dan kondisi di Kabupaten Banyumas sedang menghadapi pandemi, maka kegiatan pelatihan ini dilakukan secara terbatas dan dengan menjaga protokol kesehatan mencegah Covid-19.
Koordinator kegiatan pelatihan Ibu Suciatin yang juga Humas Bank Sampah Srayan Makarya mengatakan bahwa pelatihan ini dapat terselenggara berkat kerjasama pihak Bank Sampah Srayan Makarya dengan lembaga pelatihan ecoprint Bruwun Alas dari Kecamatan Notog yang dipimpin oleh Ibu Suni.
Pak Teguh seorang peserta pelatihan yang datang dari Sambong Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara, yang kami temui di sela kegiatan, mengaku sangat tertarik dan ingin sekali dapat mengembangkan ilmunya di lingkungan tempat tinggalnya. Untuk itu ia berharap dapat mengundang team pelatihan Bank Sampah Srayan Makarya ke Banjarnegara dan mengadakan pelatihan untuk warga di lingkungannya.
Ecoprint adalah suatu teknik membuat motif dekorasi pada kain dengan memanfaatkan sampah organik berupa daun, sehingga memberikan nilai tambah dan diharapkan dapat menjadi alternatif usaha ekonomi keluarga.
Tetap semangat, optimis, jaga kesehatan dan terapkan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.
***
MEDIA REALITA NEWS
***
[SALAH] SURAT EDARAN MUI WASPADA RAPID TEST MODUS OPERANDI DARI PKI
Akun Facebook Oezyl mengunggah sebuah gambar berupa surat edaran yang mengatasnamakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tertanggal Jakarta, 03 April 2020 terkait pemberitahuan kewaspadaan rapid test Covid-19 bagi para Ulama, Kyai, dan Ustadz di seluruh Indonesia. Disebutkan juga bahwa rapid test ini adalah modus operandi dari PKI (Partai Komunis Indonesia) atas perintah Negara Komunis China untuk menghabiskan tokoh agama Islam di Indonesia dan negara lain.
Setelah ditelusuri, surat tersebut sudah lama beredar dan telah dikonfirmasi oleh MUI bahwa surat edaran tersebut adalah hoaks. Melalui situs mui.or.id, Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI menginformasikan bahwa itu adalah pesan hoaks. Surat tersebut tidak sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan Organisasi Majelis Ulama Indonesia (PO MUI) edisi Revisi 2018.
Dilansir dari Kompas.com, Wakil Sekretaris Jenderal MUI Zaitun Rasmin mengatakan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan imbauan agar masyarakat menolak rapid test Covid-19. Zaitun juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang simpang siur.
“Diharapkan masyarakat tidak mudah percaya dengan info atau isu atau berita-berita bombastis dan sensasional,” kata dia.
Dengan demikian, informasi dalam surat edaran MUI terkait pemberitahuan kewaspadaan rapid test Covid-19 bagi para Ulama, Kyai, dan Ustadz di seluruh Indonesia adalah tidak benar karena tidak sesuai fakta dan termasuk dalam kategori konten palsu.
Selengkapnya dapat dilihat melalui link
https://kalimasada.turnbackhoax.id/focus/6046