MAMUJU - Sebanyak tiga pesawat Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara mengangkut sejumlah bantuan logistik dan pasukan untuk menanggulangi bencana alam di daerah Mamuju dan Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), (15/1/2021).
Foto: Puspen TNI |
Ketiga pesawat tersebut terdiri dari pertama adalah C-130 Hercules A-1314, yang dipiloti Letkol Pnb Marvien mengangkut 24 personel meliputi KA BNPB, Kemensos, dan Pangkogabwilhan II serta para perangkat.
Kedua, pesawat C-130 Hercules A-1321 dipiloti Oleh Mayor Pnb Putut mengangkut 28 personel kesehatan TNI, Satkomlek Mabes TNI, dan staf BNPB serta bantuan logistik 10.300 Kg.
Ketiga, pesawat Boeing- 737 dengan Tail Number A- 7302 dipiloti Kapt Pnb Panji di berangkatkan dari Lanud Hasanuddin Makassar mengangkut 800 kg sembako dan 27 personel Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU.
Ketiga pesawat tersebut mendarat di Bandara Tampa Padang, Mamuju. Selanjutnya bantuan tersebut akan diserahkan untuk membantu penanganan bencana alam di Mamuju dan Majene Sulawesi Barat.***
[SALAH] “COVID-19 ADALAH TIPUAN TERBESAR YANG PERNAH DILAKUKAN DAN HANYA FLU BURUK LAINNYA"
Telah beredar sebuah broadcast di media sosial tentang klaim yang dibuat oleh dr. Roger Hodkinson, ia mengaku sebagai mantan pimpinan royal college and Surgeons of Canada. Isi klaim tersebut membahas tentang virus Covid-19 adalah sebuah kebohongan dan Covid-19 sendiri hanyalah Musim Flu biasa.
Dari pernyataan dr. Roger Hodkinson, terdapat lima klaim yang perlu ditelusuri.
Pertama, soal jabatan Hodkinson. Dilansir dari AP, Royal College of Physicians and Surgeons of Canada mengklarifikasi bahwa meskipun Hodkinson disertifikasi sebagai ahli Patologi umum pada 1976, ia tidak pernah menjadi pimpinan.
Kedua, klaim bahwa Covid tidak lebih dari flu yang buruk. Klaim ini salah.
Badan kesehatan dunia WHO menyebut jumlah kematian terkait pernafasan akibat flu sekitar 290.000 hingga 650.000 per tahun. Sementara, pandemi Covid-19 yang belum genap 1 tahun sudah mengakibatkan 1,45 juta orang meninggal dunia (data per 30 November 2020).
Ketiga, klaim bahwa menggunakan masker tidak berguna karena tidak ada bukti efektivitasnya. WHO menyebut masker adalah kunci menekan penularan Covid-19 dan menyelamatkan nyawa.
Keempat, klaim bahwa jaga jarak juga tidak berguna. Klaim ini tidak benar.
Penelitian menunjukkan transmisi virus terjadi lebih rendah pada jarak fisik 1 meter atau lebih dibandingkan dengan jarak kurang dari 1 meter. Data tersebut berasal dari hasil identifikasi terhadap 172 studi observasi di 16 negara di enam benua.
Kelima, klaim bahwa hasil tes positif tidak berarti infeksi klinis dan tes seharusnya dihentikan kecuali pernapasan bermasalah.
Dilansir dari AFP, asisten profesor di Lana School of Public Health University of Toronto Barry Pakes membantah klaim tersebut.
Tes PCR melalui tenggorokan atau usap hidung memiliki tingkat positif palsu mendekati nol. Positif palsu artinya seseorang dinyatakan positif Covid-19, padahal tidak.
Dengan demikian informasi yang beredar di Facebook terkait klaim dr. Roger Hodkinson yang menyatakan bahwa Covid-19 hanyalah sebuah flu yang buruk tersebut tidak benar sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Selengkapnya dapat dilihat melalui link