PRESIDEN SERAHKAN 3.500 SERTIFIKAT UNTUK WARGA BANYUMAS

PURWOKERTO - Presiden RI Joko Widodo meneyerahkan 584.447 sertifikat tanah  bagi 26 provinsi dan 273 kabupaten kota, Selasa (05/01/2021). Penyerahan tersebut diantaranya 3.500 sertifikat untuk warga Banyumas secara virtual dari Graha Satria Purwokerto dan diserahkan secara simbolis kepada 25 Penerima. Penyerahan sertifikat ini merupakan komitmen pemerintah dalam memberikan kepastian hukum hak atas tanah yang dimiliki masyarakat.

Penyerahan sertifikat tanah secara virtual oleh Presiden Republik Indonesia bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di bidang pertanahan melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

“Sertifikat  memberikan kepastian hukum, hak atas tanah yang kita miliki. Tahun 2017 kita mampu memsertifikatkan 5,4 juta, tahun 2018 menjadi 9,3 juta, tahun 2019 menjadi 9 juta, 2020 karena pandemi jadi turun menjadi 6,3 juta. Simpan baik baik sertifikat ini dan digunakan dengan baik. Dengan sertifikat ini bapak ibu bisa digunakan untuk jaminan, jika ingin meminjam uang dari Bank untuk Usaha. Tetapi tolong dihitung dengan cermat,” pesan Presiden Jokowi melalui media daring.

Wakil Bupati Banyumas Drs Sadewo Tri Lastiono menyampaikan, atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Banyumas mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional khususnya BPN Banyumas  yang bekerja keras melaksanakan program pemerintah ini. Meskipun dalam suasana pandemi Covid-19, tetap mampu melaksanakan yang terbaik untuk masyarakat.

Dengan adanya sertifikat tanah ini juga dapat meningkatkan nilai manfaat tanah, karena dapat dijadikan kelengkapan persyaratan untuk mendapatkan modal usaha. 

“Mudah-mudahan, melalui jalinan sinergi dan kerjasama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, serta berbagai pihak terkait, pelaksanaan program yang menyentuh lapisan masyarakat bawah ini dapat terlaksana dengan lancar tanpa hambatan, sehingga target yang telah direncanakan dapat tercapai secara optimal dan tepat sasaran”, pungkasnya. ***





[SALAH] VIDEO JARUM SUNTIK MENGHILANG SAAT PROSES VAKSINASI COVID-19


Beredar video proses vaksinasi Covid-19 di media sosial dengan narasi yang menyebutkan jarum menghilang setelah disuntikkan ke tubuh pasien.



Dari hasil penelusuran, diketahui informasi tersebut tidak benar. Jarum pada suntikan tidak menghilang, tapi otomatis ditarik menggunakan suntikan khusus yang disebut “Safety Syringe” (Alat Suntik Pengaman). Alat suntik pengaman merupakan alat suntik dengan mekanisme keamanan tambahan untuk mengurangi risiko cedera pada petugas kesehatan dan orang lain akibat tertusuk jarum yang tidak disengaja.

Alat suntik pengaman telah digunakan secara luas selama lebih dari satu dekade dan hingga kini terdapat banyak model untuk jarum suntik jenis ini. Menggunakan alat suntik pengaman tidak berdampak pada jumlah vaksin yang didapat seseorang dan tidak berbeda dengan menerima vaksin melalui jarum suntik tradisional.

Dilansir dari bbc.com, klip video datang dari laporan yang disiarkan di BBC TV 16 Desember 2020, dibagikan oleh juru kampanye anti-vaksin. Mereka mengklaim jarum suntik palsu dengan “jarum yang menghilang” digunakan sebagai upaya pihak berwenang untuk mempromosikan vaksin yang sebenarnya tidak ada.

Dari penelusuran di atas diketahui jarum suntik tidak menghilang saat proses vaksinasi, melainkan alat yang digunakan berupa suntikan dengan pengaman tambahan yang dapat menarik kembali jarum setelah digunakan. Sehingga status tersebut masuk kategori Konten yang Menyesatkan.

Selengkapnya dapat dilihat melalui link

Lebih baru Lebih lama