JAKARTA— Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Miftachul Akhyar, menyatakan Covid-19 merupakan salah satu bentuk permintaan pertanggungjawaban Allah SWT kepada para ulama. Sebab, menurutnya, pertanggungjawaban ini sesuai dengan amanat besar yang diberikan Allah SWT kepada para ulama sebagai pewaris nabi.
“Satu sisi ini musibah bagi kita, namun juga bagaimana kita bisa melaporkan tanggung jawab kita kepada Allah SWT dalam melaksanakan tugas sebagai ulama, ” ujarnya di Jakarta, Senin (12/7) seperti dilansir dari laman resmi MUI.
Ketua MUI mengatakan dengan berbagai musibah ini, mungkin kalau kita rinci akan ada berbagai macam nilai, tapi yakinlah ini adalah bentuk Allah SWT meminta laporan dari para ulama. Sampai mana kinerja kita selama ini mengemban amanat yang begitu besar.
Menurut dia, tugas ulama paling utama di masa Covid-19 ini adalah menjaga umat melalui penyadaran bahwa Covid-19 memang nyata.
“Kami mengharapkan peran itu betul-betul dimaksimalkan karena Covid-19 ini bukan hoax, melainkan betul-betul nyata. Bukan hanya Indonesia yang mengalami musibah,” ujar sosok yang belum lama kehilangan putri dan menantu akibat Covid-19 ini.
Dia menyampaikan, musibah sebetulnya bukan hal baru bagi para ulama, melainkan selain sikap dan pertanggungjawaban yang harus diperhatikan adalah perjuangan bersama agar Covid-19 tidak terus memakan banyak korban. Perjuangan melawan Covid-19 sepatutnya melalui kerja-kerja nyata.
Dia mengatakan, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa manusia yang paling berat menerima ujian adalah para nabi, kemudian para pewarisnya dan termasuk ulama. Maka tanggung jawab seorang ulama di sini dibutuhkan untuk semakin menyadarkan umat demi keselamatan hidup umat.
“Kedudukan keulamaan bukan kedudukan yang seharusnya kita nikmati. Seharusnya bagaimana kita bisa memberikan penerangan, memberikan ketenangan kepada umat, kepada bangsa. Yang dihadapi ulama bukan hanya memberikan pencerahan, melainkan menyadarkan bahwa virus ini bukan ujian, melainkan menghadapi mereka yang menyebarkan virus fitnah tentang kebohongan Covid-19,” ujarnya.
“Mudah-mudahan ini mendapatkan pencerahan dan Allah SWT segera mengangkat anak bangsa yang tercinta ini bisa mengalami kehidupan yang normal,” imbuhnya.***