BANGKOK - Kasus Covid-19 di Thailand melonjak dan membuat rumah sakit mulai kekurangan tempat tidur. Bandara Internasional Suvarnabhumi di Bangkok bakal dirombak menjadi rumah sakit darurat.
Dikutip dari Bangkok Post, Jumat (9/7/2021), rumah sakit darurat itu bakal dibuka di terminal yang baru selesai dibangun, namun belum diresmikan. terminal itu memiliki luas 216.000 meter persegi dan terdiri dari empat lantai.
Diperkirakan lantai dasar bisa menampung setidaknya 5.000 tempat tidur bagi orang yang terinfeksi Covid-19 yang mengalami gejala. Kemudian, lantai dua diubah menjadi unit perawatan intensif untuk menangani kasus yang paling parah. Sementara itu, dua lantai teratas akan digunakan untuk menampung orang yang terinfeksi virus Covid-19, tetapi tidak menunjukkan gejala atau hanya mengalami penderitaan ringan.
Sebelumnya, pemerintah Thailand mengklaim ada banyak tempat tidur untuk menampung infeksi Covid-19 dari gelombang ketiga pandemi, termasuk kasus yang paling parah. Tapi, kemungkinan proliferasi varian Delta Covid-19, yang jauh lebih menular dan menyebar lebih cepat daripada jenis aslinya, banyak rumah sakit kewalahan. Demikian seperti dilansir oleh detikcom.
Beberapa rumah sakit dalam beberapa pekan terakhir bahkan telah menghentikan pengujian Covid-19 untuk menghindari kewajiban menerima pasien positif Covid-19. Padahal, daftar tunggu sudah sangat panjang. The Thaiger melaporkan tidak sedikit pasien yang berkemah di luar rumah sakit sembari menunggu antrean.
Thailand memang tengah mencatatkan kenaikan kasus virus Corona akhir-akhir ini. Bahkan, rekor harian infeksi dan meninggal dunia tertinggi setiap hari. Secara rata-rata harian ada hampir 6.000 kasus baru di Thailand.
Gugus tugas Covid Thailand mulai menimbang usulan untuk me-lockdown Bangkok, sebagai episentrum virus Corona di Thailand. Usulan lockdown itu sudah mengemuka sejak bulan lalu, namun pemerintah Thailand memutuskan untuk melakukan pembatasan di restoran dan konstruksi.***