JAKARTA - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyoroti kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang datang ketika Indonesia menerapkan pembatasan mobilitas. Melalui akun Twitternya @MardaniAliSera mengatakan bahwa datangnya para Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China dapat merusak hasil dari kebijakan penerapan PPKM. Dia mengatakan bahwa penerapan PPKM yang sudah dijalankan sejak 5 Juli 2021 lalu sia-sia.
“Kedatangan 34 TKA China tersebut bisa saja merusak hasil dari kebijakan PPKM yang sudah dijalankan selama ini,” kata Mardani.
Bahkan, katanya, ada kejanggalan karena pemerintah memberi izin kepada 34 TKA asal China dengan alasan sudah memiliki ITAS.
“Alasan ITAS absurd. Jika mereka punya ITAS, WNI lebih kuat punya KTP tapi tetap diminta stay at home. Ini kebijakan yang mencederai keadilan publik dan ini sudah kejadian yang berulang. Ada apa dengan pemerintah?” ucap Mardani.
Seperti dilansir Suara Islam pemahaman Mardani Ali Sera tersebut mendapat teguran dari pegiat media sosial Romo Hasan yang akrab disapa sebagai Kang Hasan di akun Facebook-nya.
“Ini kan sebenarnya soal Mardani itu bodoh, tapi banyak orang ndak tahu. Gitu aja kok. Kenapa bodoh?", tulis kang Hasan
“Yang boleh masuk itu bukan hanya TKA Cina. TKA negara lain pun boleh. Tapi syaratnya banyak. Kan jelas aturannya. Sudah vaksin lengkap. Harus karantina," demikian kata Kang Hasan
Kang Hasan juga menegaskan meskipun PPKM, orang lokal yang bekerja di sektor esensial boleh bekerja tidak seperti tudingan politisi PKS tersebut.
“Kata Mardani, kenapa orang lokal harus tinggal di rumah? Salah Mardani. Bodoh benar kau ni. Orang lokal, pekerja pada sektor tertentu boleh kerja. Bahkan wajib. Nah, TKA juga sama. Kalau mereka menduduki jabatan di sektor yang bukan esensial, sampai sini juga langsung WFH. Sama saja perlakuannya,” jelasnya.***