BULUKUMBA - Dinas Pariwisata Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan menyusun upaya pengelolaan dan pengembangan destinasi pariwisata Butta Panrita Lopi. Pemerintah desa melalui badan usaha milik desa (Bumdes) didorong memaksimalkan program pengembangan destinasi pariwisata. Penyerahan kewenangan pengelolaan dan pengembangan sektor pariwisata dilakukan sejalan dengan penerapan kebijakan pengembangan desa wisata serta pencanangan kampung wisata oleh kementerian Pariwisata yang diharapkan mendorong kebangkitan ekonomi masyarakat.
Sebagai bentuk kolaborasi dan peningkatan sinergitas kerjasama, Dinas Pariwisata Kabupaten mendorong peningkatan kualitas serta mutu sumberdaya manusia (SDM) pengelola wisata desa melalui kegiatan pelatihan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab pendampingan dari sisi UMKM, maupun badan usaha milik desa (Bumdes).
"Kebijakan dan strategi ini dilakukan untuk menggali kreativitas pemerintah desa, dan lurah, bersama segenap komponen warga masyarakat untuk maju mengawali pengelolaan potensi wilayahnya", kata Sekretaris Dinas Pariwisata (Sekdispar) Kabupaten Bulukumba, Andi Mattampa Wali.
Kepala Bidang Sumberdaya Pariwisata, Andi Ayu Cahyani menyebut Kabupaten Bulukumba memiliki banyak potensi wisata yang dikelola berdasarkan ketentuan peraturan undang-undang. Kawasan tersebut antara lain Liang Bakatulu, Desa Darubiah, Kecamatan Bontobahari dan Wisata Alam Bulu Padido Desa Tamatto Kecamatan Ujung Loe".
Andi Fadly Dg. Biritta putera kelahiran Bulukumba menilai kebijakan pemberian legitimasi pengelolaan wisata kepada jajaran pemerintah desa dan kelurahan sangat relevan dengan program pengembangan pariwisata yang dilakukan dinas pariwisata.
Kabupaten Bulukumba memiliki potensi wisata pantai dan anak sungai sebagai kawasan destinasi pendukung pantai Tanjung Bira. Kawasan pantai dan anak sungai dimaksud terdiri dari Pantai Terang-Terang, Labuang Korong, Lappe'e, kawasan Jembatan Lembang, dan Sungai Kasimpureng yang memiliki catatan sejarah, serta nilai plus tersendiri".
Sejarah pelayaran mencatat pada era 1980-an, pantai Labuang Korong dan Lappe'e di Bulukumba merupakan alur pelabuhan penghubung antara Bulukumba dengan ibukota Benteng, Kabupaten Selayar melalui jalur laut. Pada masa itu armada kapal kayu Benteng-Bulukumba, hilir mudik melayari kedua jalur laut dimaksud, diantaranya, KM. Marga Wijaya, KM. Abadi Jaya, KM. Nurlina, dan KM. Kakabia.
Hal ini menjadi latar belakang area Pelabuhan Lappe'e dan Labuang Korong sebagai kawasan destinasi pariwisata Kabupaten Bulukumba.
Selain pantai Labuang Korong dan Lappe'e, ada harapan untuk kawasan jembatan Lembang sebagai lokasi pariwisata berbasis tanaman mangrove, agar tanaman mangrove di muara jembatan Lembang dapat dilestarikan dan dikelola pemerintah desa serta kelurahan sebagai sumber PAD. ***
(Andi Fadly Dg. Biritta)
Keterangan gambar :
1.Eks. Puing-puing eks dermaga Labuang Korong, Kabupaten Bulukumba.
2. Pesisir Jembatan Lembang