Tegal, Media Realita News - Komandan Korem 071 / Wijayakusuma Kolonel Inf Dwi Lagan Safrudin, S.I.P mewakili Pangdam IV/ Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, memimpin Apel Gelar Pasukan Satuan Kodam IV/ Diponegoro di wilayah Korem 071/ Wijayakusuma.
Pangdam IV /Diponegoro Mayjen TNI Rudianto dalam amanatnya yang dibacakan Danrem 071/ Wijayakusuma Kolonel Inf Dwi Lagan Safrudin, S.I.P., menyampaikan apresiasi kepada para prajurit Yonif 407/Padma Kusuma dan seluruh satuan atas keberhasilan menyelesaikan kegiatan latihan pertempuran kota.
"Selamat kepada para prajurit Yonif 407/Padma Kusuma beserta segenap satuan yang terlibat latihan, terima kasih juga kepada penyelenggara, yang meskipun masih dalam kondisi pandemi Covid-19, dapat mempersiapkan dan melaksanakan latihan ini dengan baik. Semua itu merupakan hasil kerja keras seluruh prajurit dalam latihan ini", paparnya.
Lebih lanjut dikatakan Pangdam, apel gelar pasukan satuan di wilayah Korem 071/Wijayakusuma ini untuk mengetahui kesiapan satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro, dalam mendukung pengamanan dan mengantisipasi radikalisme di Jawa Tengah dan D.I.Y.
"Jawa Tengah merupakan barometer Indonesia karena yang terjadi di Jawa Tengah di bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan pasti berpengaruh terhadap situasi nasional", jelasnya.
"Jumlah penduduk Jawa Tengah cukup besar terdiri dari berbagai suku, agama, dan ras, jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi menimbulkan konflik, apalagi disinyalir cukup banyak kelompok radikal tersebar di Jawa Tengah. Kita harus mengantisipasi potensi ancaman yang mengarah pada Radikalisme aksi-aksi terorisme", terangnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, harus memaksimalkan kinerja aparat intel, koordinasi terpadu dengan aparat teritorial serta melakukan pembinaan mental dan hukum.
Pangdam menekankan agar satuan kewilayahan mengoptimalkan Babinsa untuk meminimalisir berkembangnya kelompok radikal.
"Saat ini kita hidup di era digital dengan segala kemudahan yang dapat kita peroleh dan mengakibatkan perubahan gaya hidup masyarakat. Jumlah penduduk yang lebih banyak tinggal dan bekerja di daerah perkotaan juga dapat menimbulkan berbagai permasalahan dan tantangan, termasuk di bidang pertahanan dan keamanan", paparnya.
"Kodam IV/ Diponegoro, sebagai salah satu Kotamaops TNI dengan segenap jajarannya juga harus mampu menyelenggarakan operasi pertahanan dan keamanan di wilayah Jawa Tengah dan D.I.Y., salah satunya yaitu pertempuran kota", ungkapnya.
"Latihan pertempuran kota yang baru saja dilaksanakan oleh Yonif 407/PK merupakan latihan dalam satuan (LDS) yang bertujuan untuk membina kemampuan tempur prajurit Satpur, Satbanpur dan Satbanmin agar senantiasa siap menghadapi tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks", jelas Pangdam.
Menurut Pangdam, kemampuan satuan dalam melaksanakan pertempuran kota dianggap perlu karena dihadapkan pada perkembangan lingkungan strategis dan perubahan spektrum ancaman yang terjadi saat ini.
"Karenanya, kemampuan pertempuran kota ini harus dimiliki oleh seluruh satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro, bukan hanya dimiliki oleh pasukan khusus atau Raider", tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Pangdam juga berpesan agar latihan pertempuran kota dilaksanakan secara rutin untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan prajurit.
Terkait dengan jumlah personel yang terlibat didalam latihan ini, Danrem menjelaskan personel yang terlibat dalam latpurkota sebanyak 900 personel yang terdiri dari gabungan satuan-satuan yang ada di jajaran Kodam IV/Diponegoro, yakni Yonif Raider 400/BR, Yon Zipur 4/TK, Denpom IV/1 Purwokerto, Denkesyah 04.04.01 Purwokerto, Denpal IV/4 Kota Surakarta, Yon arhanud 15/DBY, Tepbek IV-44-01-A Bekangdam IV/ Dip, Kodim 0712/Tgl.***