Jakarta, Media Realita News - Presiden Jokowi mengungkapkan kekesalan karena tingginya nilai impor pengadaan barang dan jasa di kementerian dan lembaga. Ia pun meminta direktur utama di lingkungan BUMN yang masih melakukan impor dicopot.
“BUMN, saya sampaikan ke Menteri BUMN, dah, ganti dirutnya. Ganti, ngapain kita?” kata Jokowi seperti dilansir oleh Kumoaran, dalam pengarahan tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia, dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (25/3).
Hal sama berlaku pula bagi para menteri. Jokowi tak segan untuk mengganti mereka apabila ada kementerian yang cenderung memilih impor daripada menggunakan produk dalam negeri.
“Kementerian, sama saja, tapi itu bagian saya itu. Reshuffle, sudah, saya itu, kayak begini enggak bisa jalan,” kata dia.
“Sudah di depan mata uangnya ada, uang-uang kita sendiri, tinggal belanjakan produk dalam negeri saja sulit,” Jokowi kesal.
Lebih lanjut, ia juga meminta Jaksa Agung mengawasi peredaran impor di Indonesia sehingga tidak dianggap sebagai produk dalam negeri karena peran agregator.
“Saya awasi betul. Saya minta ke Pak Jaksa Agung, jangan sampai barang-barang impor dicap produk dalam negeri karena sering di market place ada yang namanya agregator,” tandas Jokowi.***