Rembang, Media Realita News - Seorang pria ditemukan meninggal di depan gudang penyimpananan garam milik Suwadi Desa Mojowarno Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang, pada Sabtu (11/3/2023).
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Kaliori, AKP Didik Dwi Susanto,S.H., menjelaskan bahwa orang tersebut bernama Mustofa (63) yang merupakan perangkat desa dan warga RT 01 RW 02 Rejoagung Kecamatan Trangkil Pati Jawa Tengah.
"Identitas korban bernama Mustofa , 63 tahun, warga RT 01 RW 02 Desa Rejoagung Kec. Trangkil Pati. Pekerjaannya Perangkat Desa," jelas AKP Didik (11/3).
Lanjutnya, terkait kronologi disampaikannya, penemuan mayat tersebut sekira pukul 09.15 WIB dan ada beberapa orang saksi di lokasi penemuan mayat tersebut. Yakni, 1.) Karsimin (61) Desa Tanjungsari Rt 003/ Rw 001 Kec. Jakenan Kab. Pati, 2.) Sulistiono (69) Desa Jakenan, Rt 002/ Rw 001 Kec. Jakenan Kab. Pati dan 3.) Siswanto (44) Desa Kuniran Rt 01 Rw 02 Kec Batangan Kab Pati.
Sekitar pukul 07.30 WIB Saksi 1 dengan saksi 2 berangkat dari rumah untuk pergi memancing sekitar pukul 08.15 WIB, sampai di tambak turut Desa Mojowarno Kec. Kaliori kemudian mancing di tambak, sekitar pukul 09.15 WIB ada orang teriak ngasih tau ada orang terbaring terlungkup tidak bergerak. Kemudian saksi 1 dan saksi 2 mendatangi, kemudian saksi 1 dan saksi 2 melihat kondisi korban setelah melihat korban, saksi 1 mendatangi Polsek Kaliori untuk melaporkan kejadian tersebut. Sebelum berangkat saksi 1 meminta kepada saksi 3 untuk menghubungi keluarga karena melihat Hp Nokia warna kuning milik korban yang tergeletak di samping Motor Scoopy No Pol K 3178 FG.
Kemudian, sekitar pukul 09.30 WIB, anggota Polsek Kaliori bersama dengan pihak medis Puskesmas Kaliori mendatangi TKP kemudian dilakukan pemeriksaan medis oleh pihak Puskesmas dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dan kemudian jenazah korban langsung dibawa ke rumah.
Diketahui, menurut keterangan anak mantu Agus Sahli, korban memiliki riwayat sakit stroke dan darah tinggi. Setelah dilakukan pemeriksaan pada korban oleh tim medis tidak ditemukan adanya keanehan pada korban sehingga pihak keluarga korban menerimakan atas musibah tersebut, dan menganggap hal tersebut adalah musibah dan takdir.***