KAB.BOGOR, MediaRealitaNews.com - Banyaknya pembangunan sekolah di Kabupaten Bogor, diduga banyak yang tidak sesuai dengan gambar dan spek, bahkan ada yang mangkrak dan habis waktu masa pekerjaan nya, hal ini banyak di manfaatkan oleh oknum oknum Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, diduga agar tidak di ekspos oleh wartawan dan LSM sebagai sosial kontrol Dinas Pendidikan diduga kuat bagi bagi amplop yang berisikan uang dengan nilainya bervariasi, mulai dari RP 500 ribu/amplop, hingga sekitar Rp 1 jutaan, di duga kuat hasil dari pihak ketiga yang pekerjaan nya tidak sesuai dengan spek atau gambar .
Salah satu narasumber yang saat di konfirmasi melalui WhatsApp memberikan penjelasan kepada media ini, mengatakan, "betul bang saya lagi menunggu antrian untuk pembagian angpao atau amplop untuk akhir tahun dan berakhir nya pekerjaan pembangunan dan rehab sekolah sekolah di Kabupaten Bogor," ujar salah satu rekanan media yang tidak ingin disebutkan namanya, dalam pesan Whatsap kepada awak media, Sabtu (30/12/2023).
Di jelaskannya, angpao atau amplop yang diduga berisikan uang dengan nilai bervariasi nominal nya, tidak di bagikan kepada semua sosial kontrol atau media dan LSM tetapi menurut nya hanya kepada yang dekat dengan Kadis atau kedekatan dengan oknum yang membagikan angpao, yakni seorang wanita inisialkan 'S' yang di duga adalah stafnya Kepala Seksi Sapras berinisial 'Y'.
Dengan raut muka yang kecewa, wartawan yang menjadi narasumber tersebut mengatakan," masih banyak media yang mengantri dan tidak mendapat kan amplop berisikan duit," ujarnya kepada awak media ini.
Awak media langsung menghubungi Kasi Sapras berinisial 'Y' melalui whattsapp untuk mengkonfirmasi terkait pembagian amplop tersebut, membalas dengan singkat,"ini siapa," ujar 'Y', yang selanjut nya bungkam, di saat awak media menanyakan terkait dugaan bagi bagi uang angpao.
Tim awak media meminta tanggapan salah satu tokoh masyarakat terkait Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor yang di duga membagikan amplop berisikan uang, dengan nilai nya bervariasi, mempertanyakan mengapa bisa Dinas Pendidikan bagi bagi amplop yang diduga berisikan uang?
" Hal itu harus disikapi oleh pihak APH dan darimana anggarannya, apakah dari APBD atau dari dana APBN, itu harus jelas aturan dari mana bagi bagi duit dengan media dan LSM," sebut tokoh masyarakat yang tidak mau di sebutkan namanya.
Saat Kepala Dinas dan staf mengetahui Sekdis, Kabid, Kasi telah di hubungi melalui WhatsApp dan melalu telepon seluler, diduga semua seperti sepakat enggan berkomentar padahal pejabat Dinas Pendidikan yang baru, seharusnya lebih kooperatif sebagai pejabat publik untuk memberikan penjelasan kepada pihak media dan LSM sebagai sosial kontrol.
Red/DanyAW**