𝐉𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚, 𝐦𝐞𝐝𝐢𝐚𝐫𝐞𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚𝐧𝐞𝐰𝐬𝐜𝐨𝐦 - Indonesia patut bersyukur berada di wilayah garis katulistiwa yang beriklim tropis dan mengalami terik sinar matahari sepanjang tahun. Anugerah ini jelas menjadi peluang yang sangat besar dalam pemanfaatan potensi energi surya sebagai pembangkit listrik. Radiasi sinar surya di Indonesia bisa mencapai 4,5 hingga 5,1 KWh/m²/hari sehingga memungkinkan penggunaan panel surya sangat efisien dan efektif.
Oleh karena itu pameran Solartech Indonesia, Inalight dan SmartHome+City Indonesia 2024 yang merupakan ajang berkumpulnya para pelaku usaha, regulator, dan pakar di bidang pemanfaatan tenaga surya, menuai dukungan penuh dari berbagai pihak termasuk Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS).
APTIKNAS secara kelembagaan memberi apresiasi dan dukungan atas upaya GEM Indonesia menghadirkan kembali pameran Solartech Indonesia, Inalight dan SmartHome+City Indonesia 2024 dan mengumumkannya secara resmi melalui press conference baru-baru ini di Hotel Bidakara Jakarta.
GEM Indonesia merupakan Exhibition Organizer di Indonesia yang konsisten menyelenggarakan pameran di bidang Solar PV, Energy Storage, Perlampuan dan Smart Home. Pameran B2B International terbesar se-Asia Tenggara ini akan dilaksanakan pada 6-8 Maret 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta dengan target pengunjung lebih dari 25.000 orang.
Wakil Ketua Umum APTIKNAS Sandy Kusuma yang hadir saat Presscon tersebut mengatakan, kegiatan ini sangat berdampak baik bagi bangsa ini karena konsisten memanfaatkan energi melalui penggunaan teknologi. “APTIKNAS sangat mendukung kegiatan pameran ini sebab event ini turut mewujudkan Net Zero Emission (NZE) di 2060. Termasuk dapat menciptakan smartCity, smartHome, dan smartVillage, dalam beragam spektrum dan varian produk teknologi dan inovasinya. Antara lain dalam sistem keamanan rumah dan gedung, IoT, big data, cloud computing, video analitik, pengawasan video, kantor pintar, rumah & kota pintar, pencahayaan cerdas, energi cerdas, dan masih banyak lagi,” urai Sandy.
Ia juga menambahkan, APTIKNAS sebagai wadah dan pusat asosiasi teknologi digital di Indonesia cukup konsisten bersama Ketua Umum Soegiharto Santoso dan Sekjen Fanky Christian Bersama jajaran di 30 DPD se-Indonesia dari Aceh hingga Papua, berada di garis terdepan mewujudkan hidup yang aman dan nyaman berbasis teknologi digital.
Pada kesempatan Presscon ini, Direktur GEM Indonesia Baki Lee mengatakan, pameran ini juga maraih dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, serta beberapa asosiasi industri seperti APAMSI, APERLINDO, ALINDO, AKLI, APPLE, GAPENDO, PERTAMISI dan APKABEL, serta tentunya APTIKNAS.
Pemanfaatan sumber energi surya untuk mewujudkan NZE di 2060, oleh pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penggunaan lampu Light Emitting Diode (LED) hemat energi untuk penerangan jalan di seluruh wilayah di Indonesia.
Energi surya adalah sumber energi terbarukan yang tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, serta dapat mengurangi ketergantungan akan bahan bakar fosil. Pemanfaatan energi surya di rumah tangga (solar home systems) dapat mengurangi beban listrik dari jaringan umum. Ini membantu mengatasi masalah pasokan listrik di daerah terpencil.
Dan ini sekaligus merupakan dukungan terhadap Industri penyediaan peralatan energi surya, mulai dari produksi panel surya dan serta komponen-komponen terkait, yang pada akhirnya akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi. Selain mendukung percepatan kemajuan pemanfaatan energi surya, untuk mencapai cita-cita Dekarbonisasi di tahun 2060 mendatang, yang ditargetkan mencapai 3 ribu Giga Watt.
Perkembangan yang signifikan dalam pemanfaatan sumber energi yang ada di Indonesia ini diharapkan dapat menarik para investor dalam dan luar negeri untuk dapat sama-sama bergabung membangun teknologi terkini di bidangnya.
“GEM Indonesia selaku salah satu Exhibition Organizer di Indonesia, turut andil demi mewujudkan NZE di 2060 mendatang,” kata Baki Lee menambahkan.
Rangkaian pameran terkemuka di bidang Solartech Indonesia, Inalight dan SmartHome+City Indonesia ini akan menghadirkan perusahaan-perusahaan terkemuka secara global, termasuk PLN Nusantara Power, Huayao PV, Atelier Solar, Gotion, Apollo Solar Indonesia, JJ-Lapp, Solis, Hexing Livoltek, RePower, MKOPTO, AE Solar, Damai Cable, Boamax, Bluetti, Goodwe, Ecoflow, ATW Solar, Aviation Electrical, dan lebih dari 800 exhibitor lainnya.
Dengan fokus pada teknologi Solar PV, Energy Storage, Perlampuan, dan Smart Home, pameran ini telah berhasil menempatkan dirinya sebagai pameran B2B International terbesar di Asia Tenggara dalam bidangnya. (*)