Gelar Budaya Dalam sedekah sukuran Bumi, Desa Rawajaya Gelar Wayang Kulit Semalam Suntuk

 

𝐂𝐢𝐥𝐚𝐜𝐚𝐩, 𝐦𝐞𝐝𝐢𝐚𝐫𝐞𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚𝐧𝐞𝐰𝐬 𝐜𝐨𝐦 - Sedekah Bumi merupakan salah satu tradisi yang sudah lama dilakukan setiap tahun setiap bulan Syura oleh masyarakat Desa Rawajaya Kecamatan Bantarsari, sebagai rasa syukur terhadap Allah Subhana wa ta'ala


Demikian pula dengan Pemerintah Desa Rawajaya Kecamatan Bantarsari Kabupaten Cilacap, tahun ini mengadakan Tasyakuran Dalam rangka sedekah Bumi yang dilaksanakan kantor desa rawa jaya kecamatan bantarsari 


Upacara sedekah bumi sendiri adalah tradisi yang dilakukan pada awal bulan Muharam atau Syura. Acara ini digelar sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Maha Kuasa karena telah memberikan bumi tempat kita berpijak dengan segala rezeki berupa hasil bumi untuk keberlangsungan hidup manusia.


Acara ini umumnya digelar di tempat umum yang dianggap sakral seperti halaman masjid, balai desa, atau lapangan. Seperti upacara tradisional daerah kebanyakan, masyarakat akan menyajikan sesajen saat melakukan upacara Sedekah Bumi. Tetapi, seiring perkembangan zaman, sesajen ini hanya berupa simbolis untuk menghormati adat dan para orang tua saja, tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang mempunyai nilai magis.



kayim katubi 

menjelaskan umumnya upacara sedekah bumi adalah ritual tradisional yang dilakukan masyarakat Jawa sebagai bentuk rasa syukur atas hasil bumi dan dilaksanakan pada tanggal 10 muharram. “Masyarakat disini mayoritas adalah suku Jawa, hampir 90% malah” urainya.


Ditambahkannya, bahwa upacara sedekah bumi dipercaya berawal dari penyebaran agama Islam di tanah Jawa dengan media wayang kulit oleh Sunan Kalijaga. Dalam pagelaran wayang kulit tersebut diselipkan makna atau pesan-pesan tentang materi keislaman yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam.katubi menyampaikan nya ke awak media   

dan juga kayim katubi 


 menyampaikan tausiahnya mengajak masyarakat untuk tetap meneruskan warisan leluhur budaya bangsa tanpa melanggar nilai-nilai keislaman.



Sedangkan lakon dalam Pagelaran Wayang Kulit yaitu “Bawor Mbangun Desa” yang mengandung Filosofi Jawa Aja Tlowar Tlowor Men Aja Rekasa (Jangan Gegabah biar tidak Menderita).


Dalam acara tersebut juga di hadiri oleh PJ. Bupati Cilacap, Awaludin Muuri,AP.MM, Camat Bantarsari, Drs Hari Winarno,M.Si, Danramil 09 Kawunganten, Korwil Bidik Bantarsari, BPD Desa Rawajaya, Ketua RT/RW, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Ibu ibu Kader PKK Desa Rawajaya Kecamatan Bantarsari.


tim "mengabarkan

Lebih baru Lebih lama