𝐏𝐮𝐫𝐛𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚, 𝐦𝐞𝐝𝐢𝐚𝐫𝐞𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚𝐧𝐞𝐰𝐬 𝐜𝐨𝐦 - Kuda Lumping adalah jenis seni tradisional dari Indonesia yang populer di Jawa Tengah dan Purbalingga, yang merupakan tarian dengan kostum pasukan berkuda dan gerakan-gerakan yang meniru keberanian, keindahan, dan kecepatan pasukan berkuda.
Dalam tarian Kuda Lumping, kuda yang digunakan para penari terbuat dari anyaman bambu atau rotan yang dilapisi dengan kain atau kulit. Kostum tersebut kemudian dihias warna warni dengan berbagai macam aksesoris seperti tali-tali , kain dan rumbai-rumbai. Di beberapa daerah, sebutan untuk anyaman bambu adalah kepang, sehingga kesenian kuda lumping di kenal pula sebagai kesenian kepang atau kuda kepang.
Tarian Kuda Lumping biasanya diiringi dengan perangkat gamelan sederhana antara lain;kendang, gong, saron, demung, bonang dan beberapa perangkat lain namun tidak selengkap yang digunakan orkestra kerawitan. Kuda Lumping merupakan kesenian tradisional yang digemari masyarakat terutama pedesaan. Biasanya dipertunjukkan pada acara-acara tradisional, pernikahan, hari raya keagamaan, dan lain-lain.
"Karangsentul Purbalingga dulunya tidak memiliki kesenian kuda lumping. Justru sekarang sudah terbentuk dan memiliki kesenian tradisional yaitu Sekar Budaya"
Menurut penuturan 𝐁𝐚𝐩𝐚𝐤 𝐒𝐮𝐠𝐢𝐲𝐨𝐧𝐨, Ketua Paguyuban Kesenian Tradisional Kuda Lumping "𝐒𝐞𝐤𝐚𝐫 𝐁𝐮𝐝𝐚𝐲𝐚" seiring berjalannya waktu karena tidak ada regenerasi dalam melestarikan kesenian tradisional, maka dengan inisiatif sendiri dan juga naluri seni muncul dengan penuh dukungan dari beberapa warga Desa Karangsentul,Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga dari sejumlah peralatan gamelan tersebut yang digunakan hasil dari diri sendiri untuk membentuk paguyuban kesenian kuda lumping yang baru dua bulan berjalan dengan nama 𝐒𝐞𝐤𝐚𝐫 𝐁𝐮𝐝𝐚𝐲𝐚. Sekar artinya kembang, budaya bermakna kebudayaan yang dianut oleh masyarakat jawa merupakan pengejowantahan budi manusia Jawa yang mencakup kemauan, cita cita dan ide. Maksud dari penanaman tersebut adalah masyarakat pencinta kesenian tradisional di Desa Karangsentul bersepakat untuk satu tujuan dalam satu wadah yang dengan wahana kuda lumping.
Sekertariat Kesenian Tradisional Kuda Lumping "𝐒𝐞𝐤𝐚𝐫 𝐁𝐮𝐝𝐚𝐲𝐚" 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐝𝐢 𝐊𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠𝐬𝐞𝐧𝐭𝐮𝐥 𝐑𝐓.𝟎𝟔/𝟎𝟐, 𝐊𝐞𝐜𝐚𝐦𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐏𝐚𝐝𝐚𝐦𝐚𝐫𝐚, 𝐊𝐚𝐛𝐮𝐩𝐚𝐭𝐞𝐧 𝐏𝐮𝐫𝐛𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚. Mayoritas anggotanya adalah warga desa Karangsentul, namun paguyuban ini terbuka menerima anggota dari seluruh wilayah Karangsentul, bahkan pencinta seni tradisional dari luar desa pun diperkenankan bergabung dalam paguyuban. Sebagai sebuah paguyuban kesenian tradisional yang kedepan nya akan menjunjung tinggi seni tradisional dan juga melestarikannya serta menerima panggilan misalnya di setiap hari hari besar, hajatan, sadranan, dan kegiatan desa lainnya.tutur Bapak Sugiyono di sela sela latihan di Lapangan Purbalingga wetan, Minggu (13/10/2024).
Harapan, bila melihat pada saat ini hanya kesenian tradisional kuda lumping "𝐒𝐞𝐤𝐚𝐫 𝐁𝐮𝐝𝐚𝐲𝐚" yang bertahan, ke depan semoga Karangsentul menjadi desa yang berbudaya dengan tradisi dan kesenian yang tetap lestari untuk mewujudkan Karangsentul Karangsentul yang maju seperti unen-unen 𝙠𝙪𝙣𝙘𝙖𝙧𝙖𝙣𝙞𝙣𝙜 𝙗𝙖𝙣𝙜𝙨𝙖 𝙙𝙪𝙢𝙪𝙣𝙪𝙣𝙜 𝙖𝙣𝙚𝙣𝙜 𝙡𝙪𝙝𝙪𝙧𝙞𝙣𝙜 𝙗𝙪𝙙𝙖𝙮𝙖, maju tidaknya suatu desa, suatu bangsa, suatu negara tergantung dari budaya dan tradisi.
"Dengan adanya budaya dan tradisi kuda lumping ini harapannya bisa berkembang, masyarakatnya, segi ekonominya, segi pembangunnya, dan sebagainya," serta pula kesenian tradisional 𝐒𝐞𝐤𝐚𝐫 𝐁𝐮𝐝𝐚𝐲𝐚 sudah terdaftar dan di akui oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Purbalingga,pungkas Bapak Sugiyono di akhir wawancara dengan redaksi. (𝐑𝐞𝐝) ***