𝘾𝙞𝙡𝙖𝙘𝙖𝙥, 𝙢𝙚𝙙𝙞𝙖𝙧𝙚𝙖𝙡𝙞𝙩𝙖𝙣𝙚𝙬𝙨 𝙘𝙤𝙢 - Sabtu, 2 November 2024 – Suasana alun-alun Cilacap mendadak gempar ketika pohon beringin yang berdiri kokoh di sebelah barat alun-alun tumbang diterpa angin kencang. Pohon yang selama ini menjadi simbol perlindungan dan pengayoman bagi masyarakat setempat itu, tak lagi mampu menahan terjangan angin yang tiba-tiba muncul.
Warga yang menyaksikan kejadian tersebut langsung berkerumun, penuh rasa penasaran dan kekhawatiran. Banyak yang bertanya-tanya, apa makna di balik peristiwa ini? Dalam kepercayaan masyarakat, pohon beringin sering dianggap sebagai penanda kebaikan dan keselamatan. Kini, kejatuhannya menimbulkan rasa cemas, terlebih dengan gelaran pemilihan kepala daerah (pilkada) yang hanya tinggal kurang dari 30 hari.
Berbagai spekulasi pun bermunculan di kalangan warga. Sebagian menganggap ini sebagai pertanda buruk, sementara yang lain berusaha menafsirkannya sebagai panggilan untuk introspeksi. Apakah ini sebuah sinyal agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih pemimpin mereka? Atau mungkin, sekadar peristiwa alam yang kebetulan terjadi di waktu yang sensitif?
Di tengah keramaian, beberapa warga mengambil gambar dan video, sementara yang lain melanjutkan diskusi tentang arti penting pohon beringin bagi kehidupan mereka. Sebagai bagian dari sejarah dan identitas Cilacap, kehadiran pohon ini telah menyaksikan berbagai perubahan dan dinamika sosial yang berlangsung di kota ini.
Sore itu, di bawah langit yang mulai gelap, pohon beringin yang tumbang menjadi simbol refleksi bagi masyarakat Cilacap. Apakah ini saatnya untuk menata kembali harapan dan cita-cita menuju masa depan yang lebih baik? Dengan pilkada yang akan datang, harapan akan hadirnya pemimpin yang bijak dan dapat melindungi masyarakat semakin menguat. Robohnya pohon beringin mungkin menjadi pengingat bahwa perubahan adalah bagian dari kehidupan, dan setiap akhir bisa menjadi awal yang baru.red busro