Kongres Darurat Gunung Slamet menuju Taman Nasional |
PURWOKERTO | MEDIAREALITANEWS.COM | Gunung Slamet adalah gunung tertinggi di Provinsi Jawa Tengah dengan ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut. Dan saat ini aktivitas pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal) dinilai telah memberikan dampak merugikan terhadap kelestarian alam.
Berangkat dari keprihatinan tersebut maka para pecinta lingkungan dan sejumlah perwakilan warga masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah, pada 26 Oktober 2024 yang lalu telah mengadakan sebuah forum pertemuan bertajuk Kongres Darurat Gunung Slamet menuju Taman Nasional.
Kongres dilaksanakan bertempat di Riverside Coffee Shop Jl. Patimura No. 70 Karanglewas, Purwokerto Barat, Kab. Banyumas dihadiri para pecinta dan pegiat lingkungan, seniman dan budayawan yang tinggal di seputaran Gunung Slamet, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Purbalingga.
Hadir sebagai keynote speaker yaitu Prof. Dr. Ir. Ibnu Maryanto peneliti senior pada Pusat Riset Biosistematika dan EEvolusidari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Tampak hadir juga sebagai pembicara, yaitu Bambang Bharata Aji (Ketua Yayasan Dalang Nawan Korwil Jawa Tengah Ikatan Alumni Lemhannas (IKAL 64), Bambang Widodo (Purna Lektoral Universitas Jenderal Soedirman yang juga wakil Ketua Dewan Kesenian Banyumas), Kuncung (aktivis lingkungan), Yono BOC (Palestari), dan Budi Tartanto (Save Slamet).
Kongres ini difasilitasi oleh Abdul Rozak dari DPD PPLH Brebes, Ra Tanu dari Jaga Rimba Brebes, dan R Dipokusumo dari Jogjakarta.
Era Prima Bhre Javi didampingi Andi Rustiyono selaku panitia mengatakan bahwa kongres ini dibuat sebagai gerakan dan deklarasi bersama untuk mendukung upaya para pecinta lingkungan menjadikan kawasan hutan di Gunung Slamet sebagai taman nasional.
Lebih lanjut dikatakan Era, Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Adapun beberapa dasar-dasar penting yang mendorong pelaksanaan Kongres Darurat Gunung Slamet menuju Taman Nasional adalah:
1. Menjaga kelestarian biota endemik yang hanya ada di kawasan Gunung Slamet
2. Adabya indikasi perambahan hutan dan alih fungsi lahan yang sangat menghawatirkan pada ekaistensi biota endemik Gunung Slamet.
3. Pentingnya upaya penyelamatan terhadap spesies tanaman dan hewan yang hampir punah.
4. Upaya melindungi bangunan atau artefak kuno yang mengindikasikan terdapatnya bangunan cagar budaya
5. Mempertahankan mata air dan resapan air di kawasan gunung Slamet
6. Mengurangi / menghilangkan aktivitas yang mengarah eksploitasi kepada kerusakan hutan, alih fungsi hutan dan kerusakan habitat flora dan fauna di kakawasaGunung Slamet
Kegiatan berlangsung dari sekitar pukul 14.00 dan berakhir pada sekitar pukul 24.00. (***)