𝐒𝐞𝐦𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠, 𝐦𝐞𝐝𝐢𝐚𝐫𝐞𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚𝐧𝐞𝐰𝐬 𝐜𝐨𝐦 - 24 Desember 2024 - Sejak viralnya pemberitaan terkait Galian C terbesar di Kota Semarang, tepatnya di daerah Tembalang pada 19 Desember 2024, Asep NS, Juru Bicara GMOCT (Gabungan Media Online dan Cetak Ternama) dan Wakil Ketua Umum GMOCT, mengalami serangkaian kejadian yang membuatnya merasa dirugikan dan tidak nyaman.
Diduga Ditekan Organisasi Massa
Asep NS mengaku dihubungi oleh seseorang yang juga telah dihubungi oleh yang diduga merupakan pengurus organisasi massa. Orang yang diduga sebagai pengurus organisasi massa tersebut diduga mencoba menjembatani terkait pemberitaan viralnya Galian C tersebut.
Asep NS juga menerima pesan WhatsApp dari H Darmo, yang diduga pemilik Galian C, yang berisi kalimat bernada protes dan terkesan menyalahkan Asep NS atas pemberitaan tersebut.
Berikut kalimat yang terlontar dari H Darmo pengelola galian C Grand Canyon Tembalang Melalui chatting WhatsApp kepada Asep NS " Kelakuanmu gitu ya pak trmksh🙏🙏🏻, Semangat sekali km menjelek-jelekkan saya di medsos Ndak apa pak terimakasih 🙏🙏, Semoga bpk puas ya 🙏🙏.
O ya maaf pak saya juga tidak pernah mengganggu urusan bpk dan pekerjaaan bpk tapi bpk kok ngurusin pekerjaaan saya terimakasih ya pak😁🙏👍".
Tuduhan "Bermain" dari Rekan Sejawat
Di luar dugaan, Asep NS juga menerima informasi dari rekan sejawatnya terkait pesan WhatsApp dari Adi S, Kepala Perwakilan di sebuah media online. Dalam pesan tersebut, Adi S mencatut nama Asep NS dan menghubungkannya dengan S, yang juga merupakan jurnalis di media tempat Adi S bernaung. Adi S menyatakan bahwa Asep NS dan S "bermain" di balik pemberitaan Galian C tersebut.
Berikut kalimat yang terlontar dari Adi S, melalui chatting WhatsApp dengan rekan sejawatnya Asep NS, " pak naikkan berita ini menggunakan (Nama media nya dirahasiakan) atas ijin siapa ya? Ternyata yg bermain dibelakang itu Asep sama S to ".
Klarifikasi dan Penolakan
Saat dikonfirmasi langsung oleh Asep NS, S membantah keras tuduhan tersebut. S menyatakan bahwa dirinya mengajukan pemberitaan Galian C langsung kepada Pimpinan Redaksinya tanpa melibatkan Asep NS. Adi S, melalui pesan WhatsApp, menyatakan bahwa dirinya hanya menanyakan kepada U, terkait sumber informasi yang dibagikan, karena mengenal baik U bahkan Adi S meminta maaf kepada Asep NS.
Berikut kalimat yang dilontarkan oleh Adi S, saat diklarifikasi, " Maaf mas kontek saya bicara dengan mas u yang share berita, saya tanyakan ke mas u.
Tidak kemana-mana, karena saya kenal baik dengan mas u
Kalau memang tidak berkenan, sy minta maaf njih mas🙏, Ok mas.. Kemarin coba membantu menengahi🙏, Mohon maaf jika kurang berkenan 🙏🙏"
Tindakan Hukum dan Surat ke Polda Jateng
Atas kejadian ini, Asep NS merasa dirugikan dan tidak nyaman karena namanya dicatut dan dihubungkan dengan tuduhan "bermain" dalam pemberitaan. Asep NS, selaku Wakil Ketua Umum GMOCT dan Pimpinan Redaksi media online Penajournalis.com, akan berkoordinasi dengan kuasa hukum GMOCT untuk menindaklanjuti langkah selanjutnya.
GMOCT juga akan melayangkan surat ke Ditreskrimum Polda Jateng atau Kapolda Jateng terkait Galian C tersebut, agar bisa ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangan APH (Aparat Penegak Hukum).
Pentingnya Etika Jurnalistik
Kasus ini menunjukkan pentingnya etika jurnalistik dalam menjalankan tugas. Tuduhan "bermain" yang dilontarkan oleh Adi S tanpa bukti yang kuat merupakan bentuk pelanggaran etika jurnalistik. Perlu adanya klarifikasi dan investigasi yang objektif terhadap tuduhan tersebut untuk menjaga kredibilitas jurnalistik.
Langkah Selanjutnya
GMOCT akan terus memantau perkembangan kasus ini dan berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat dan berimbang kepada publik. GMOCT juga menyerukan kepada seluruh media untuk menjalankan tugas jurnalistik secara profesional dan berpegang teguh pada kode etik jurnalistik.
Team/Red (GMOCT)