Aksi Unras pengesahan RUU TNI di Kota Kupang berakhir ricuh. Aktivis Himbau Jaga Situasi Kamtibmas


𝑵𝑻𝑻, 𝒎𝒆𝒅𝒊𝒂𝒓𝒆𝒂𝒍𝒊𝒕𝒂𝒏𝒆𝒘𝒔 𝒄𝒐𝒎 - Aksi Unras terkait penolakan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI yang berlangsung di Kantor DPRR NTT, senin (24/3) berakhir ricuh, hal ini dipicu oleh tindakan salah satu oknum ASN di DPRD NTT yang terlibat kontak fisik dengan massa aksi sehingga memicu amarah massa aksi.


Menyikapi hal ini, Aktivis Aliansi Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Untuk Rakyat (GEMPUR) NTT an. Valentino meminta seluruh aktivis menahan diri dan tidak terprovokasi untuk melakukan aksi-aksi lanjutan yang mengarah pada aksi anarkis.


"Jangan sampai aksi yang kita lakukan dengan niatan baik memperjuangkan aspirasi publik justru tercoreng dengan ulah aktivis-aktivis yang melakukan aksi-aksi anarkis, kita perlu menahan diri dan tidak terprovokasi atas insiden beberapa waktu lalu di DPRD NTT"


Valentino juga meminta seluruh aktivis menjaga stabilitas Kamtibmas dengan mempedomani aturan-aturan yang berlaku dalam kegiatan penyampaian aspirasi di muka.


"Kita tetap taat pada aturan-aturan yang berlaku dalam setiap kegiatan penyampaian aspirasi di muka dan secara kolektif menjaga stabilitas Kamtibmas di Kota Kupang tetap kondusif"


Sebagaimana diketahui RUU TNI telah disahkan menjadi Undang-Undang namun reaksi penolakan terus bergulir di berbagai daerah. Tidak hanya di Kota Kupang, Kota-Kota besar lainnya terlebih dahulu melakukan aksi massa dalam skala besar mengkritisi pengesahan RUU TNI yang dianggap tidak ada urgensinya.




Khnza

Lebih baru Lebih lama